Tak Hanya di Bandar Lampung, Hoaks Penculikan Anak Juga Beredar di 4 Wilayah Ini
Tak Hanya di Bandar Lampung, Hoaks Penculikan Anak Juga Terjadi di 4 Wilayah Ini dalam Sepekan
Ia menjelaskan, kedatangannya bertujuan menemui dua keponakan, NB dan NA, yang duduk di kelas 1 dan 2 MI.
"Kami mau minta surat pindah dari sekolah dan mau bawa dua keponakan kami untuk pindah ke kampung halaman di Way Kanan," beber Tri.
"Tapi, belum sampai kami memberi keterangan ke pihak sekolah untuk jemput keponakan, spontan ada wali murid yang menganggap kami penculik," sambungnya.
Baca: Ini 5 Pelaku yang Membegal dan Membacok Anggota TNI di Bekasi, 2 Masih Buron
Warga Jalan RA Basyid, Kelurahan Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, ini mengakui sempat salah menyebut nama keponakannya.
Tri beralasan jarang bertemu NB dan NA, sehingga lupa dan hanya ingat selintas nama keduanya.
Ibu di Malaysia
Tri menceritakan, dua keponakannya itu hidup di Bandar Lampung bersama dua saudara lainnya.
Ia mengungkapkan, ayah dan ibu dua keponakannya telah bercerai.
Sang ibu, tutur Tri, merantau ke Malaysia untuk bekerja sebagai tenaga kerja wanita.
"Mereka ini kurang perhatian. Hanya hidup empat kakak beradik, walaupun ibunya kirim uang Rp 500 ribu setiap bulan," tutur Tri.
"Ada kakak laki-laki yang ngurusi mereka. Orangtua mereka sudah lama pisah. Ibunya ke Malaysia jadi TKW setelah Lebaran Haji kemarin," sambungnya.
Karena kurangnya perhatian, jelas Tri, ia bermaksud mengajak dua keponakannya pulang ke Way Kanan. Tri pun menyesalkan ada wali murid yang menyangka mereka ingin menculik anak.
Baca: Tak Hanya 8 Anggota DPRD Kalteng yang Kena OTT KPK, Ada 6 Lagi dari Swasta
"Saya orang sini (Jalan RA Basyid, Labuhan Dalam). Dua bibi yang lain (Sri dan Lia) dari semalam tiba di Bandar Lampung," kata Tri yang mengaku kerabat NB dan NA dari pihak ibu.
Hoaks
Kapolsek Kedaton Komisaris Anung Handayanta memastikan tiga perempuan tersebut memang bibi dari dua siswi MI Ismaria Alquraniyah.