Pesawat Lion Air Jatuh di Karawang

Cuaca Tak Buruk, Pesawat Masih Baru. Inikah Indikasi yang Bikin Lion Air JT 610 Jatuh?

Cuaca Tak Buruk, Pesawat Masih Baru. Inikah Indikasi yang Bikin Lion Air JT 610 Jatuh?

Tribun Pontianak/Hadi Sudirmansyah - Pesawat dari Maskapai Lion Air JT 687 di Bandara Internasional Supadio Pontianak terpaksa harus mengalami delay pada Senin (28/5/2018) malam sekitar pukul 18.10 WIB. 

Cuaca Tak Buruk, Pesawat Masih Baru. Inikah Indikasi yang Bikin Lion Air JT 610 Jatuh?

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandar Depati Amir di Pangkal Pinang hilang kontak dan kemudian jatuh di Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun kemudian mengonfirmasi bahwa ada indikasi pesawat Lion Air tersebut tidak bisa melanjutkan terbang ketika hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB.

Baca: Istri Sedang Hamil, Suami dan Anaknya Jadi Korban Lion Air Usai Nonton Bola di Jakarta

"Dari pengamatan yang ada, memang ada indikasi pesawat itu tidak bisa lanjut terbang, tetapi kami tetap masih klarifikasi dan masih tetap berharap kemungkinan yang terbaik selalu kita doakan," terang Budi Karya.

Pengamat penerbangan Alvin Lie kemudian menyatakan, indikasi tersebut perlu dibuktikan melalui informasi dari AirNav Indonesia apakah pesawat tersebut sempat mengumumkan kondisi darurat atau tidak.

"Sebab ini menunjukkan kalau sempat mengumumkan kondisi darurat berarti pilot sudah merasakan ada kondisi yang tidak beres.

Kalau tidak kan berarti kecelakaan terjadi secara mendadak bahkan tidak sempat mengumumkan kondisi darurat," jelas Alvin di Jakarta, Senin.

Sementara terkait kondisi pesawat yang relatif baru, Alvin melihat bahwa perlu dilihat kembali log book sejak pesawat tersebut dikeluarkan dari pabrik hingga diterima oleh Lion Air.

Dari log book tersebut, nantinya kondisi kesehatan pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu akan bisa terlihat.

"Kemudian hal ketiga yang perlu dicermati dari kecelakaan ini adalah data BMKG mengenai kondisi cuaca hari ini seperti apa.

Namun, rasa-rasanya sih kondisi pagi ini masih aman dan normal untuk penerbangan," imbuh Alvin.

189 orang

Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh dilaporkan mengangkut 189 orang.

Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko mengatakan, jumlah penumpang tersebut berasal dari manifest yang dikirimkan pihak Lion Air ke kantor Basarnas.

"179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot dan 5 kru," ujarnya.

Posisi pesawat jatuh 05-48.934 S 107 06.384 E.

Proses evakuasi saat ini tengah berlangsung dengan melibatkan potensi SAR gabungan.

Potongan Tubuh

Badan SAR Nasional menemukan puing-puing, perlengkapan, dan potongan tubuh manusia yang diduga terkait dengan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Laut Jawa, Senin (29/10/2018) pagi.

Hingga kini, proses evakuasi masih dilakukan tim Basarnas.

"Ada puing-puing pesawat, pelampung, hp, dan ada beberapa potongan tubuh," ujar Ketua Basarnas M. Syaugi dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Senin.

Menurut Syaugi, lokasi ditemukannya puing hingga potongan tubuh itu hanya berjarak 2 nautical mile dari titik koordinat yang diberikan menara Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta kepada Basarnas.

Diketahui, pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkal Pinang itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20.

Namun, tak lama kemudian, pesawat hilang kontak setelah sempat meminta kembali ke bandara karena ada gangguan teknis.

Kirimkan Tim Evakuasi

Pesawat Lion Air JT-610 hilang kontak pada Senin (29/10/2018) pagi ini.

Pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang itu jatuh di utara Laut Jawa.

Badan SAR Nasional menurunkan tim evakuasi ke lokasi dugaan jatuhnya pesawat itu.

"Kami sedang ke lokasi, ke posisi diduga jatuhnya. Untuk pastinya, kami cek dulu di lapangan," ujar Agus Heriono, Operasional Badan SAR Nasional, Senin pagi.

Agus mengungkapkan Basarnas pertama kali mendapat informasi dari ATC Bandara Soekarno-Hatta. Setelah itu, Basarnas langsung mengerahkan personel dan kapal untuk mencari pesawat itu.

"Jadi sementara ini yang dikerahkan personel dari Basarnas dan kapal-kapal nelayan," ucap Agus.

Polres Karawang mengerahkan personel Polairud untuk mengecek informasi dugaan jatuhnya pesawat Lion Air 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di atas perairan Karawang.

"Kami sedang ke Tanjung Pakis untuk mengecek. Nanti saya kabari lagi," Kasat Polairud Polres Karawang, AKP Sitorus dihubungi Kompas.com melalui telepon, Senin (29/10/2018).

Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya mengungkapkan, pihaknya masih mengecek informasi kebenaran jatuhnya pesawat Lion Air 610 di atas perairan Karawang.

"Sedang kami cek kebenarannya," katanya.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menginformasikan pesawat Lion Air 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak pada koordinat 05 46.15 S-107 07.16 E KMA atau perairan Tanjung Karawang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lion Air JT 610 Terindikasi Tak Bisa Lanjut Terbang, Ini Kata Pengamat"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved