Pesawat Lion Air Jatuh di Karawang
Inilah Percakapan Terakhir Pramugari Lion Air JT 610 dengan Kekasihnya, 2 Jam Sebelum Berangkat!
Merry Yulyanda, merupakan satu di antara lima pramugari yang bertugas dalam penerbangan Lion Air JT 610.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Merry Yulyanda, merupakan satu di antara lima pramugari yang bertugas dalam penerbangan Lion Air JT 610.
Pesawat Lion Air JT 610 dilaporkan hilang kontak pukul 06.33 WIB oleh AirNav.
Baca: Deryl, Pengantin Baru yang Jadi Korban Pesawat Lion Air JT 610, Sempat Kirim Pesan
Dikutip TribunWow.com dari Instagram kekasih Merry Yulyanda, Apri Fadli, 2 jam sebelum dinyatakan hilang kontak, Merry sempat menghubungi sang kekasih.
Hal ini terlihat dari unggahan Instastory Apri Fadli di Instagram @Aprifadhil, Senin (29/10/2018).
Percakapan melalui Whatsapp (WA) itu memperlihatkan pada pukul 03.01 WIB .
Merry mengabarkan dirinya telah berada di mobil kecil untuk keberangkatan pesawatnya.
Pukul 04.49 WIB Merry kembali memberikan kabar pada kekasihnya bahwa ia telah selesai melakukan briefing.
Apri pun sempat memberikan jawaban pada pukul 05.00 WIB untuk pamit tidur.
Namun, Merry belum sempat membaca pesan dari Apri.
Sementara pukul 09.00 WIB , WA Merry sudah tidak aktif yang ditandai dengan centang satu yang mengisyaratkan penerima belum online.
Selain mengunggah percakapan terakhirnya dengan Merry, Apri juga menuliskan bahwa ia juga sempat mengantar Merry ke Bandara di hari pesawat dinyatakan hilang kontak.
"Sayang pagi tadi kita masih tlfnan dan vc (video call), aku temenin kamu di perjalanan ke bandara, aku yakin kamu pasti kembali sayang, Allah melindungi kau sayang," tulis Apri pada Instastorynya.

Percakapan kekasih Merry Yulyandi, pramugari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh (Capture Instagram)
Baca: Tim Gabungan Makin Banyak Temukan Potongan Tubuh dan Serpihan Pesawat Lion Air Nahas
Sementara itu, proses evakuasi jenazah hingga pukul 17.00 WIB, sebanyak enam kantong sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto (Polri), di Kramatjati, Jakarta Timur.
"Baru ditemukan beberapa potongan tubuh korban yang kita masukkan enam kantong mayat dan sudah dibawa ke RS Polri," kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional Bambang Suryo Aji dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Selanjutnya, potongan jenazah tersebut akan diidentifikasi oleh tim DVI Polri.