Pesawat Lion Air Jatuh di Karawang
Sinyal 'Black Box' Lion Air JT-610 Terdeteksi, Tim SAR Sudah Pinjam Crane untuk Angkat Bodi Pesawat
Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi sinyal kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT-610, Rabu (31/10/2018).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi sinyal kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT-610, Rabu (31/10/2018).
Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018) pagi.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya M Syaugi menyatakan, ping locator mendeteksi bunyi atau sinyal dari black box tersebut, saat ia dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menaiki salah satu kapal di lokasi pencarian.
"Kita juga menemukan ping locator. Jadi di black box itu, ada ping yang bisa berbunyi. Kita berdua mendengarkan itu, tit tit tit, suara itu terdengar," kata Syaugi di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu malam.
Bunyi yang ditangkap itu berasal dari kedalaman 32 meter, dan berada 400 meter arah barat laut dari koordinat hilang kontaknya pesawat Lion Air JT-610, pada Senin (29/10/2018) lalu.
Sementara, kata Hadi, ada dua bunyi ping yang terdengar olehnya.
Bunyi ping yang satu disebut terdengar lebih kencang ketimbang bunyi ping lainnya.
Baca: Mantan Pramugari Lion Air Laura Lazarus Kecelakaan Pesawat 2 Kali, Ungkap Kekecewaan di ILC TV One
Baca: Buntut Kecelakaan Pesawat, Direktur Teknik Lion Air Muhammad Arif Dicopot
"Itu adalah bagian black box, mungkin yang satunya tertutup dengan pasir dan sebagainya. Tapi yang jelas, suara itu ada, sifatnya semakin dekat semakin kencang," kata Hadi.
Syaugi menyampaikan, pencarian black box itu dilakukan dengan empat unit kapal.
Namun, temuan tiga kapal pertama rupanya bukan berupa bagian dari pesawat Lion Air JT 610.
Sinyal baru ditemukan oleh kapal keempat yang dinaiki Panglima TNI dan Kepala Basarnas.
Berkat temuan tersebut, proses pencarian lewat metode penyelaman akan difokuskan di titik sinyal yang ditangkap.
Selain itu, Tim SAR Gabungan akan menurunkan Remotely Operated Vehicles, yang bisa menunjukkan gambaran kondisi di lokasi temuan.
Sinyal black box pesawat Lion Air JT 610 terlacak berada 400 meter, dari titik di mana pesawat tersebut mengalami putus kontak.
Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi, serta 2 pilot dan 6 awak pesawat lainnya.
Baca: Di ILC TV One, Penumpang Lion Air Rute Denpasar-Jakarta Ungkap Kejanggalan-kejanggalan
Pinjam Crane
Tim SAR Gabungan mendapat pinjaman crane (alat pengangkat material) untuk mengangkut badan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Hadi menyatakan, crane yang bisa mengangkut beban hingga 100 ton tersebut, dipinjamkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Saya sudah mendapatkan izin kepada Menteri ESDM supaya kita bisa mendapatkan crane buck, supaya bisa angkat bodi pesawat itu dengan berat lebih dari 80 ton, bisa sampai 100 ton," kata Hadi di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (31/10/2018).
Ia berharap, crane tersebut dapat segera tiba di lokasi di mana sinyal black box pesawat itu terdeteksi.
Sehingga, badan pesawat tersebut bisa segera diangkat.
Sementara, Syaugi menyatakan, bantuan asing dalam pencarian pesawat Lion Air JT-610 tidak dibutuhkan.
Ia menilai, armada kapal yang dikerahkan oleh sejumlah instansi lokal, sudah cukup untuk melakukan pencarian.
"Kalau pihak asing menawarkan ke KNKT, kalau pencarian cukup Basarnas, Polri, TNI, dan Kemenhub, BPPT, Pertamina, Pelni sudah cukup itu," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sinyal "Black Box" Lion Air Terdeteksi di Kedalaman 32 Meter "