Penyelam Temukan Badan Pesawat Lion Air Jadi Serpihan Kecil, Juga Jenazah di Puing-puing
Penyelam Temukan Badan Pesawat Lion Air Jadi Serpihan Kecil, Juga Jenazah di Puing-puing
Sebanyak 850 orang dalam tim gabungan dikerahkan untuk mencari black box.
Tidak hanya itu, 44 kapal juga dikerahkan untuk mencari black box.
Diketahui, pada pencarian hari ketiga, Rabu (31/10/2018), tim SAR gabungan berhasil mendeteksi sinyal kotak hitam pesawat Lion Air JT610.
Lokasi sinyal tersebut berada di koordinat S 05 48 48. 051 - E 107 07 37 .622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393.
Sinyal black box tersebut terdeteksi oleh alat transponder USBL Kapal Baruna Jaya 1 milik BPPT pada Eabu siang sekitar pukul 12.25 WIB.
Lokasi ditangkapnya sinyal black box pesawat ke Tanjung Karawang kurang lebih 15 km.
Operasi pencarian juga nantinya dilakukan di permukaan laut dengan mengarahkan puluhan kapal.
Area juga masih sama dengan area pencarian hari ketiga.
"Yang di atas air tetap kami di area yg 15 mil laut itu," kata Nugroho.
Kendala penyelaman
Saat operasi pencarian dilakukan, tim Basarnas mengalami kendala.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan bahwa derasnya arus laut menjadi kendala penyelam mengambil black box pesawat Lion Air JT610 ini.
"Setelah kami turunkan penyelam ternyata tidak mudah karna arusnya cukup deras. Kapal yang begitu besar saja yang (beratnya) puluhan ton bisa bergeser. Begitu kami masuk orang menuju ke sana itu arusnya melawan," ujar Syaugi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).
Untuk mengatasi kendala ini, pihak Basarnas memasang jangkar dalam jarak 400 meter di arah barat laut dari koordinat objek yang ditemukan.
"Malam sudah dipasang jangkar sehinga harapannya tadi pagi penyelam sudah mulai masuk dengan ROV (sebuah robot yang didesain untuk digunakan di bawah air) kami turunkan untuk memmastikan," kata dia.
Apabila arus hari ini tenang, black box hingga bodi pesawat diharapkan dapat ditemukan.