Mengapa Pesawat Berbiaya Murah Lebih Sering Delay? Pilot Vincent Raditya Bongkar Penyebabnya
Alasan maskapai berbiaya murah lebih sering mengalami penundaan atau delay jadwal keberangkatan, dibanding maskapai kelas premium.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah jawaban disampaikan terkait alasan maskapai berbiaya murah lebih sering mengalami penundaan atau delay jadwal keberangkatan, dibanding maskapai kelas premium.
Jawaban tersebut diungkapkan seorang pilot bernama Vincent Raditya.
Vincent Raditya menerangkan alasan maskapai berbiaya murah lebih sering delay dibanding maskapai kelas premium, melalui video yang diunggah di saluran YouTube miliknya, Vincent Raditya, pada Kamis (1/11/2018).
Vincent membantah anggapan bahwa ada kerusakan atau maintenance yang bermasalah, saat pesawat berbiaya murah atau low cost carriers mengalami delay.
"Kalian jangan bandingkan delay dengan maintenance pesawat. Karena, ini merupakan dua hal yang berbeda, ya. Delay ya bisa aja terjadi, delay bisa saja mereka handle karena mungkin flight-nya banyak dan mereka terjadi delay," ujarnya.
Vincent menjelaskan, delay pesawat sebenarnya juga bisa terjadi pada pesawat premium.
Namun, frekuensinya lebih jarang dibandingkan pesawat berbiaya rendah.
Baca: Pramugari Tia Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air, Dia Sempat Cerita Ingin Berhenti karena Tak Kuat
"Misalnya kamu kan memilih harga lebih murah, tapi yang premium bukan berarti gak delay, semua penerbangan itu mesti ada kemungkinan delay."
"Nggak mungkin ada satu penerbangan tidak delay tidak mungkin karena ini berhubungan dengan benda bergerak. Namun yangpremium airlines saya pastikan 80-90 persen tidak delay, tapi yanglow cost carriers memang ada juga yang gak delay, tapi kalau kebanyakan delay,"ujarnya.
Ia juga kembali menegaskan bahwa semua maskapai penerbangan sama saja.
Perbedaannya hanya servis dari maskapai tersebut.
"Intinya secara operasional cara mengoperasikan pesawat, pilotnya, tekniknya, pramugarinya, cara buka pintunya, dan lain-lain akan sama saja."
"Yang membedakan hanya servisnya," tambahnya.
Lihat, videonya di bawah ini.
Kemunculan Maskapai Berbiaya Murah
Sebelumnya, Vincent juga bercerita bahwa dahulu, biaya perjalanan menggunakan pesawat mahal.
Namun kini, orang bisa menikmati perjalanan udara dengan menggunakan maskapai berbiaya murah.
Baca: Paul Ferdinand, Korban Lion Air JT 610, Sempat Kirim Video Detik-detik Naik Pesawat
"Yang tadinya itu naik pesawat tadinya Rp 2,5 juta sekali naik, orang akan berpikir orang-orang yang tidak mampu itu bisa terbang, otomatis lahirnya low cost carriers."
"Dan, itu bukan hanya ada di Indonesia, banyak sekali di Eropa," tambahnya.
Untuk mendapatkan biaya murah bagi penumpang, maskapai biasanya akan mengganti seat atau kursi penumpang.
Selain mengganti kursi penumpang, maskapai berbiaya murah juga mengakali ketika transit time.
Sehingga, low cost carriers banyak terjadi delay.
Hal itu karena memiliki jarak landing dan take-off yang sedikit.
"Harusnya sekali jalan tarik Rp 2,5 juta, tapi gimana caranya bisa jadi Rp 500 ribu, airlines berpikir keras, jadi kalau dulunya ada bussines class, saya hilangkan, bisa nambah 12 seat.
"Jadi saya bisa bawa penumpang lebih banyak dengan kelas yang berbeda."
"Trus harga pesawat sama gak? Mau yang pakai bussines class atau mau pakai yang ekonomi doang? kurang lebih sama, antara premium dan low cost carriers kurang lebih sama."
"Operating cost-nya sama gak? Sama, lalu bagaimana caranya mereka membuat semua orang bisa terbang?"
"Ia tambahkan kursi penumpangnya, lalu transit time, berapa kali pesawat ini bisa mondar-mandir, otomatis jarak antara landing dan take-off lebih sedikit, low cost carriers biasanya transit period-nya kecil."
"Sedangkan premium airlines bisa sampai 1 jam jarak antara landing dan take-off jadi kemungkinan delay-nya kecil."
"Misalnya, setelah kalian mendarat kalian cuma ada waktu 30 menit untuk take-off lagi, lalu ada masalah misal penumpang udah check-in tapi gak ketemu-ketemu, nah udah hilang ceritanya, trus dia sekali terlambat di satu merentet tuh semua 30 menit, sekali delay di sini jadi 40 menit, nah dia akan kena lagi berikutnya, nah itulah low cost carriers," kata kapten Vincent. (TribunWow.com)