Alami Malapraktik, Pasien Wanita Kehilangan Satu Ginjal karena Dokter Mengira Tumor

Seorang pasien perempuan yang sehat, harus kehilangan ginjalnya saat memeriksakan diri ke rumah sakit.

ipopba
Ilustrasi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pasien perempuan yang sehat, harus kehilangan ginjalnya saat memeriksakan diri ke rumah sakit.

Kondisi tersebut terjadi lantaran dokter yang memeriksa dirinya, salah membuat diagnosis.

Alih-alih sembuh dari penyakitnya, perempuan itu justru semakin berisiko memiliki penyakit, seusai memeriksakan diri ke rumah sakit.

Dikutip dari Boldsky, seorang perempuan sehat bernama Maureen Pacheco, harus kehilangan salah satu organ penting dalam tubuhnya.

Hal itu terjadi karena kesalahan diagnosis.

Maureen Pacheco kehilangan salah satu ginjalnya.

Kondisi tersebut membuat ia harus hidup dengan satu ginjal seumur hidup.

Rupanya, para dokter salah mengira.

Baca: Akibat Gunakan Pemutih Murahan, Perempuan Ini Terkena Penyakit Ginjal Kronis

Dokter mengira ginjal sehat Maureen adalah tumor, yang bisa memungkinkan pertumbuhan organ kanker.

Kejadian tersebut berawal ketika Maureen mengeluh menderita sakit di bagian panggul selama bertahun-tahun.

Rasa sakit itu dimulai ketika Maureen mengalami kecelakaan mobil.

Lama-lama, Maureen merasa rasa sakit di bagian panggul itu sampai ke tulang-tulangnya.

Karena sakit panggulnya dianggap mengganggu, Maureen kemudian mengunjungi Wellington Regional Medical Centre.

Dokter yang mendengar keluhan Maureen langsung merekomendasikan untuk menjalani operasi.

Ternyata, dokter yang mengoperasi Maureen tidak memeriksa dua hasil MRI.

Di mana, hasil MRI Maurenn menunjukkan bahwa ia memiliki ginjal panggul dalam kondisi sehat.

Ketika dokter membedah pinggul Maureen, ia menemukan segumpal daging di bagian panggul.

Dokter tersebut langsung mengira bahwa hal itu adalah tumor.

Baca: Pria Ini Donorkan Ginjal ke Pujaan Hati, Begitu Sembuh Lamarannya Ditolak, Alasannya Bikin Haru

Padahal, segumpal daging di bagian panggul itu adalah ginjal sehat.

Menganggap gumpalan daging di panggul Maureen sebagai hal darurat, sang dokter lalu mengangkat gumpalan daging yang ternyata ginjal tersebut.

Ketika Maureen sadar dari operasi, ia harus menerima kenyataan pahit bahwa ternyata ia baru saja kehilangan satu ginjal sehatnya.

Bahkan, ia menjadi berisiko memiliki penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal.

Maureen tak terima dengan malapraktik yang dialaminya.

Ia kemudian membawa kasus tersebut ke meja hukum.

 

Setelah menjalani persidangan yang alot, Maureen memenangkan kasus tersebut.

Meski memenangkan kasus tersebut, hal yang dapat dilakukan petugas medis sangat sedikit, untuk memperbaiki kondisinya. 

Maureen harus hidup dengan satu ginjal selamanya.

Derita Ginjal Kronis Akibat Pemutih Murah

Orang Asia yang tinggal di negara tropis cenderung memiliki kulit kuning kecokelatan.

Hal ini yang membuat mereka menginginkan kulit putih dan cerah.

Hingga saat ini, masih banyak orang khususnya wanita yang merasa bahwa cantik dinilai dari kulit yang putih.

Sayangnya, perawatan pemutih kulit yang banyak dipilih sering membawa petaka kemudian.

Harga murah dan proses cepat memang membuat banyak orang ingin mencobanya.

Tapi, kalian perlu memperhatikan jenis perawatan yang digunakan, memberikan efek samping atau tidak.

Jangan sampai kejadian nahas yang menimpa wanita ini juga terjadi padamu.

Seorang wanita berusia 30 tahun yang diketahui bernama Wang menderita penyakit ginjal kronis setelah menggunakan pemutih kulit yang harganya murah.

Dilansir dari Buzzflare.com , Selasa 27 Maret 2018, wanita asal Nanjing, ibukota Provinsi Jiangsu, China Timur itu menggunakan produk tersebut karena ingin mendapat hasil yang cepat.

Selama dua bulan, ia melakukan perawatan pemutih kulit di salon.

Ia baru merasakan efek sampingnya setelah beberapa bulan menjalani perawatan.

Kaki dan lengannya mengalami alergi hingga bengkak.

Awalnya, ia berpikir jika alergi itu hanya reaksi biasa yang secara alami terjadi setelah perawatan kulit.

Hal yang sama juga pernah terjadi saat ia baru pertama kali menjalani perawatan.

Karena setelah itu merasa baik-baik saja, akhirnya Wang memutuskan melanjutkan tahap perawatan itu hingga dua bulan lamanya.

Selain mengalami pembengkakan, Wang juga merasakan mual, pusing hingga kehilangan kesadaran.

Ia akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Tes laboratoriumnya menunjukkan hasil yang sangat mengkhawatirkan.

Tingkat merkuri dalam urinnya sangat tinggi, yaitu sepuluh kali angka normal.

Wang didiagnosis keracunan merkuri sehingga ginjalnya rusak parah.

Baca: Suami Tega Jual Ginjal Istrinya Tanpa Izin, Alasannya Buat Ganti Uang Mahar

Dokter yang menangani Wang merasa jika penyakit ini berasal dari merkuri beracun yang masuk ke dalam tubuhnya setelah perawatan.

Melakukan perawatan kecantikan memang tidak ada salahnya, tapi alangkah baiknya jika kita tetap memperhatikan efek samping dan bahan yang digunakan.

Jangan mudah tergoda dengan produk yang harganya murah dan menawarkan hasil instan. (nakita.grid.id)

Sumber: Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved