8 Orang Tersambar Petir Saat Menonton Sepak Bola di Bogor, Hakim Garis Syok sampai Kaki Bergetar

Sebanyak delapan orang tersambar petir saat menonton sepak bola di Kelurahan Bubulak

TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu
Aseh Haurudin (37), korban selamat setelah tersambar petir saat menonton sepak bola di Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BOGOR - Sebanyak delapan orang tersambar petir saat menonton sepak bola di Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Sabtu (17/11/2018).

Dari delapan orang tersambar petir saat menonton sepak bola tersebut, satu orang meninggal dunia, sementara tujuh lainnya menderita luka.

Selain delapan orang tersambar petir saat menonton sepak bola, satu orang hakim garis ternyata turut terkena sambaran petir.

// //

Sambaran petir terjadi ketika pertandingan PS Walet melawan PS Xmens berlangsung di Lapangan Walet, Gang Walet Rt 2/4 Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Pertandingan tersebut merupakan bagian dari Kompetisi GANS CUP 2018.

Peristiwa itu terjadi ketika pertandingan baru berjalan 12 menit, dengan skor 1-0 untuk keunggulan PS Walet.

Baca: Tanah Terbelah di Depok, Warga Sebut Ada Suara Petir Menyambar di Tengah Lapangan

Satu hakim garis pun syok karena terkena percikan petir.

"Satu hakim garis bernama Jawing. Karena memang sangat dekat, akibatnya dia mengalami syok kaki getar-getar," ucap Panitia GANS CUP 2018, Fahrul (31) kepada TribunnewsBogor.com.

Menurut Fahrul, pertandingan sempat dihentikan 10 menit karena hujan deras.

Ketika hujan mereda, kata Fahrul, panitia berdiskusi dengan kapten tim.

"Pertandingan baru berjalan 12 menit, sempat kami tunda, 10 menit pertama cuaca reda. Petir nggak ada. Cuaca sudah terang dan kami panggil kedua kapten mereka setuju untuk dilanjutkan," terangnya.

Sekira pukul 16.25 WIB, petir tiba-tiba menyambar.

Sontak, para pemain langsung menunduk.

"Babak pertama petir keras, saya kira pemain yang kena, terus ada pemain yang teriak penonton kena," tuturnya.

Satu orang penonton yang meninggal akibat tersambar petir bernama Ukar (55).

Nyawa Ukar tidak berhasil diselamatkan karena mengalami luka cukup parah.

"Iya pas kejadian saya bilang siapkan mobil untuk bawa semua ini. Tapi, satu yang mengalami luka berat ini meninggal dunia. Kalau yang lainnya, luka ringan dan kejang-kejang, tapi sudah pada pulang, terakhir tadi baru pulang dari klinik Muhammadiyah sehabis Magrib," ujarnya.

Berikut, nama-nama korban delapan orang tersambar petir saat menonton sepak bola.

1. Ukar (55), meninggal dunia.

2. Alpian (28), luka.

3. Aseh (30), luka berat.

4. Umar (64), luka ringan.

5. Yati (55), luka ringan.

6.Inom (68), luka ringan.

7. Kiki Ramadan, luka ringan.

8. Rendi (24), luka ringan.

Sementara, seorang korban selamat, Aseh Haurudin (37) menceritakan kronologi saat ia tersambar petir.

Aseh mengatakan, dirinya bersama warga lainnya sedang menonton pertandingan sepak bola sekira pukul 16.30 WIB.

Karena itu, pertandingan sempat dihentikan sementara.

Ketika itu, Aseh bersama warga lainnya meneduh di sekitaran pos.

Ketika hujan sudah reda, pertandingan sepak bola kembali dilanjutkan.

Aseh bersama sejumlah warga pun kembali menonton di pinggir lapangan.

Namun tak lama, sambung Aseh, sekira tiga menit pertandingan berjalan, petir kembali menyambar.

"Saat petir datang, saya refleks loncat. Lalu, saya ingin berjalan meninggalkan lapangan," tutur Aseh, ketika ditemui di rumahnya, di Kampung Semplak RT 4/4, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Minggu (18/11/2018).

"Namun baru dua langkah, saya sudah tidak kuat lagi dan tak sadarkan diri," lanjutnya.

Aseh menambahkan, kondisi badannya langsung lemas.

Tak lama kemudian, ia tidak sadarkan diri.

Kaki kanannya mengalami keram dan sulit digerakkan.

"Saya langsung tidak sadar saat kejadian. Saya sadar pas dibawa ke klinik Muhammadiyah," lanjutnya.

Aseh langsung dibawa ke Klinik Muhammadiyah, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, sekira pukul 17.00 WIB.

Ayah Aseh, Adang menuturkan, pada kaki anaknya, terdapat luka merah serupa bekas listrik.

"Saat anak saya terkena petir, kakinya itu ada bekas-bekas listrik gitu. Aseh langsung dibawa ke Klinik Muhammadiyah untuk diberi pengobatan," beber Adang.

Saat itu, dokter memeriksa tubuhnya dengan alat-alat.

Aseh mengatakan, ia diminta untuk menggerak-gerakkan kaki kanannya.

"Kaki kanan saya sakit sekali saat itu dan kram, atau sulit sekali digerakkan. Bahkan, sulit diangkat," tutur Aseh.

"Badan saya pun lemas sekali. Setelah dilakukan pengecekan, dokter mengatakan agar saya mencoba menggerak-gerakkan kaki saya. Alhamdulillah bisa sedikit digerakkan," tambahnya.

Sekira pukul 17.30 WIB, Aseh pulang ke rumah.

Ketika di rumah, kaki Aseh pun diberi pengobatan terapi.

Aseh memperlihatkan bekas petir yang menyambar kaki kanannya.

Terlihat dari paha sampai kaki, ada bekas-bekas kemerahan.

Urat di kaki kanannya pun sedikit muncul dan terlihat cukup jelas.

Sementara, Adang menuturkan, dokter di Klinik Muhammadiyah mengatakan bahwa anaknya harus dibawa ke rumah sakit, bila kondisinya semakin memburuk.

Namun, kondisi Aseh sekarang sudah membaik, tetapi masih butuh istirahat.

"Dokternya bilang, kalau dalam dua atau tiga hari ke depan anak saya muntah atau mual-mual, dan air seninya bewarna hitam, segera bawa ke rumah sakit," kata Adang.

"Namun, anak saya tidak mengalami gejala itu. Sekarang, kondisinya sudah mulai membaik, Alhamdulillah," ungkap Adang.

Baca: Usai Menggembala Kerbau dan Kambing, Petir Sambar 2 Pria Yang Berteduh di Gubuk

Sekarang ini, Aseh mengaku bahwa kakinya hanya sedikit kram dan badannya masih sedikit lemas.

"Kalau jongkok masih sedikit sakit. Kalau yang merah ini di sekitaran paha kaki kanan saya, sakit bila ditekan. Mudah-mudahan, beberapa hari lagi saya sembuh total," imbuh Aseh.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul 8 Orang di Bogor Tersambar Petir, 6 Orang Berteduh di Bawah Pohon Saat Pertandingan Sepak Bola

// //

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved