Tribun Bandar Lampung

Polda Lampung Tangkap 3 Pembunuh Pasutri di Kebun Sawit Natar Bersama Uang Rp 50 Juta

Terbaru, Tekab 308 Polda Lampung berhasil menangkap tiga tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan pasangan bernama Sukirman (50) dan Misinem (4

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribun medan
Ilustrasi pembunuhan 

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Masih ingat peristiwa penemuan mayat sepasang suami istri di sebuah kebun sawit di Desa Rejosari, Natar, Lampung Selatan, Minggu, 21 Oktober 2018 lalu?

Pasutri warga Kampung Marga Kencana, Desa Way Abung, Kecamatan Tulangbawang Udik, Tulangbawang Barat itu ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di kebun sawit secara terpisah. 

Terbaru, Tekab 308 Polda Lampung berhasil menangkap tiga tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan pasangan bernama Sukirman (50) dan Misinem (45) itu.

Kasubdit Jatanras Ditkrimum Polda Lampung AKBP Ruliandi Yunianto mengatakan, tim awalnya menangkap Sugiman (58) alias Trimo, warga Natar, pada pukul 02.30 WIB.

Saat diamankan di kawasan Gedong Tataan, Pesawaran, Trimo membawa uang Rp 50 juta yang merupakan sisa uang Rp 150 juta milik korban.

Dalam pengembangan, polisi berhasil menangkap dua tersangka lainnya.

Baca: Identitas Terungkap, 2 Mayat di Kebun Sawit Natar Ternyata Pasutri yang Diduga Korban Pembunuhan

Mereka adalah Wardi (60) dan Warno (62), warga Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah.

Keduanya ditangkap di kediamannya masing-masing.

Identitas Terkuak

Misteri penemuan dua mayat di kebun sawit Desa Rejosari, Natar, Lampung Selatan, Minggu, 21 Oktober 2018, sudah terkuak.

Ternyata, mayat laki-laki dan perempuan itu adalah pasangan suami istri.

Keduanya yakni Sukirman (50) dan Misinem (45), warga Kampung Marga Kencana, Desa Way Abung, Kecamatan Tulangbawang Udik, Tulangbawang Barat. 

Identitas keduanya terungkap setelah pihak keluarga mendatangi dan menjemput kedua jenazah di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) pada Minggu malam.

Teknisi Forensik Instalasi Kamar Mayat RSUAM Amri Manik mengatakan, kedua jenazah sudah diambil pihak keluarga.

"Ya sudah dibawa pulang semalam oleh keluarganya. Langsung dari Way Abung, Tulangbawang Barat," ungkapnya, Senin, 22 Oktober 2018.

Baca: BREAKING NEWS - Warga Tubaba Geger Penemuan Mayat Anonim di Areal Perkebunan Karet

Amri mengatakan, berdasar keterangan pihak keluarga, pasutri itu sudah menghilang sejak Rabu, 17 Oktober 2018 lalu.

"Jadi kemarin, jam tiga sore, jenazah diserahkan ke kami. Jam 11 (malam) keluarga sudah menjemput untuk dibawa ke Way Abung," paparnya.

Amri mengatakan, berdasar pemeriksaan, pada tubuh pasutri itu ditemukan luka akibat benda tajam.

"Untuk yang laki ada 11 luka terbuka benda tajam di bagian dada dan perut. Sedangkan yang perempuan satu di dada sepanjang 11 cm dan leher sepanjang 15 cm," sebutnya.

Amri memperkirakan pasutri itu meninggal sejak 4-5 hari sebelum ditemukan.

"Mayat sudah membusuk dan sudah ada belatungnya," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Bobby Marpaung melalui Kasubdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Polda Lampung AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan, pihaknya telah menurunkan satu regu untuk menyelidiki kasus ini.

Pasalnya, keduanya diduga menjadi korban pembunuhan.

Baca: Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah Dinasnya, Pegawai KPPP Kotabumi Sering Pakai Tongkat

Sedangkan mobil milik korban Daihatsu Grand Max pikap warna hitam ditemukan di Pasar Merapi, Seputih Mataram, Lampung Tengah.

"Satu regu sudah lidik, baik TKP maupun di rumah korban di Tulangbawang Barat," ungkapnya.

Ruli menduga keduanya adalah korban pembunuhan.

Hal itu merujuk luka tusuk yang ada pada tubuh korban.

"Ini patut diduga dibunuh karena ada luka tusukan benda tajam," tegasnya.

Terkait informasi yang menyebutkan kedua korban dibunuh saat sedang menggandakan uang, Ruli belum bisa memastikan.

"Karena itu belum dibuktikan. Kalau mobil ditemukan di Lampung Tengah. Jadi kami dalami dari pihak keluarga korban dan sekitar rumah korban," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Rejosari, Natar dikejutkan dengan penemuan dua mayat laki-laki dan perempuan, Minggu, 21 Oktober 2018.

Kali pertama, warga menemukan mayat laki-laki yang tergeletak di perkebunan sawit PTPN 7 Gunung Kapal Unit Rejosari.

Tak lama kemudian, polisi dan warga menemukan mayat berjenis kelamin perempuan di sebuah gubuk tidak jauh dari penemuan mayat pertama. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved