Bocah 9 Tahun Dipukuli sampai Meninggal oleh Keluarganya karena Tak Mau Kerjakan PR

Bocah tersebut dipukuli sampai meninggal dunia lantaran tak mau mengerjakan PR

Kompas.com/Ericssen
Ilustrasi - Bocah 9 Tahun Dipukuli sampai Meninggal oleh Keluarganya karena Tak Mau Kerjakan PR. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang bocah berusia 9 tahun dipukuli sampai meninggal dunia oleh anggota keluarganya.

Bocah tersebut dipukuli sampai meninggal dunia lantaran tak mau mengerjakan PR.

Empat orang anggota keluarga yang memukuli bocah sampai meninggal dunia tersebut, telah ditahan pihak kepolisian.

Bocah malang tersebut berasal dari Kota Mulhouse, Prancis.

Media BBC melaporkan pada Minggu (25/11/2018), empat anggota keluarga bocah malang tersebut telah ditahan pihak kepolisian setempat.

Mereka ditahan karena menghukum dengan kekerasan.

Pihak kepolisian pun merilis pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Bocah Tewas Dibanting Ayah Berkali-kali, Direnggut saat Sedang Disusui Ibunya

Oleh sebab itu, ia mendapatkan hukuman berupa pemukulan dari kakak laki-laki, adik perempuan, dan adik tirinya.

Ibu dari bocah tersebut tak berada di lokasi kejadian, ketika pemukulan terjadi.

Namun, sang ibu juga turut ditahan.

Hal itu lantaran ia diduga ikut mendorong terjadinya kekerasan tersebut.

Sang ibu diketahui tengah melakukan perjalanan bisnis di luar kota.

Keempatnya kini sudah ditahan pihak Kepolisian Kota Mulhouse, Prancis.

Pihak kepolisian menduga, kakak laki-laki korban yang berusia 19 tahun, yang diduga melakukan pembunuhan.

Kendati demikian, polisi masih terus melakukan penyelidikan demi mengungkap hal yang sebenarnya terjadi.

BBC melansir dari media DNA, menurut hasil visum, terdapat beberapa luka memar pada jenazah korban, khususnya pada bagian kaki.

Ahli patologi dari rumah sakit setempat menyebutkan bahwa penyebab kematian bocah malang tersebut adalah pukulan bertubi-tubi, yang diterima korban.

Mirisnya, kejadian itu terjadi ketika parlemen Prancis tengah menyusun draf antikekerasan pada anak.

Draf tersebut dimaksudkan untuk melindungi anak-anak dari kekerasan fisik maupun verbal, hukuman fisik, dan pelecehan moral.

Mengutip Kompas.com, sebelum meninggal, bocah tersebut sempat mendapatkan perawatan selama beberapa hari.

Namun nahas, ia dinyatakan meninggal pada Minggu (25/11/2018) waktu setempat.

Siswa Meninggal Seusai Dihukum Guru

Di China pada pertengahan September 2018, seorang siswa meninggal seusai dihukum gurunya.

Pihak berwenang di China tengah menyelidiki beberapa guru, atas kematian seorang murid laki-laki berusia 16 tahun, yang meninggal di sekolah.

Pada hari Minggu (16/9/2018), siswa tersebut dihukum oleh gurunya karena berbicara selama waktu tidur siang.

Anak laki-laki itu merupakan seorang penghuni asrama, di Sekolah Menengah Atas No 2 Xinshao.

Sebagai hukuman, si murid disuruh gurunya melakukan gerakan 'katak melompat', ke jalanan yang curam setinggi 20 meter.

"Karena mendapat hukuman, ia akhirnya melakukan hal itu, dan kemudian ia jatuh pingsan," ujar pemerintah daerah Xinshao, provinsi Hunan, China, kepada South China Morning Post.

"Setelah dibawa ke rumah sakit, dia dinyatakan meninggal, dan didapati telah mengalami pendarahan di mulut, telinga dan hidungnya," kata Thepaper.cn pada hari Rabu (19/9/018).

Polisi tidak menemukan pelanggaran apapun atas insiden tersebut.

Mereka menilai bahwa tidak ada kontak fisik yang dilakukan oleh guru.

"Tetapi, dia dan tiga anggota staf lainnya sedang diselidiki oleh pihak berwenang setempat untuk setiap kesalahan di tempat kerja," kata juru bicara pemerintah daerah.

Menurut keluarga siswa itu, yang bermarga Zhang, anaknya diketahui berbicara dengan teman sekelasnya saat tidur siang pada Minggu sore.

Keduanya diperintahkan untuk pergi ke taman bermain, untuk melakukan gerakan 'katak melompat' sebagai hukuman.

Sang guru, bermarga Xie, menyuruh kedua muridnya untuk meletakkan tangan mereka di belakang punggung saat melompat.

Lalu, kedua anak lelaki itu melompat ke atas lereng, menurut keluarga Zhang, yang melihat reka ulang melalui rekaman CCTV.

Menurut keluarga korban, Zhang terjatuh saat mencapai puncak, dan langsung jatuh pingsan.

Bocah Tewas Dibakar Ibunya, Berikut Deretan Kasus Keji Penganiayaan Ibu pada Anaknya

"Xie, kepala sekolah dan wakilnya, dan kepala pendidikan moral dan politik sedang diselidiki," tambah juru bicara tersebut.

Selama ini, Zhang dikenal sebagai sosok laki-laki yang kuat dan aktif.

Sehingga, kematiannya masih membekas di ingatan keluarga.

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Tak Mau Kerjakan PR, Bocah 9 Tahun Dipukul Menggunakan Gagang Sapu hingga Tewas

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved