Jokowi Sebut Ada 2 Kabupaten yang Dianggap Berat Saat Berkunjung ke Lampung
Jokowi Sebut Ada Dua Kabupaten yang Dianggap Berat Saat Berkunjung ke Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jokowi Sebut Ada Dua Kabupaten yang Dianggap Berat Saat Berkunjung ke Lampung
Para pedagang dan pengunjung Pasar Gintung, Tanjungkarang Pusat, dihebohkan dengan kedatangan Calon Presiden Joko Widodo didampingi sang istri, Iriana.
Keduanya mendadak muncul di pasar tradisional tersebut sekitar pukul 06.50 WIB, Sabtu (24/11).
Kehadiran Jokowi dan Iriana disambut antusias masyarakat. Mereka berebut untuk sekadar menyapa dan bersalaman.
• Jokowi ke Kades di Pringsewu: Dana Desa Jangan Sampai Masuk Saku Pribadi
Banyak juga yang meminta untuk berfoto bersama. Jokowi pun mempersilakan beberapa warga untuk mendekat dan berfoto.
Jokowi dan Iriana hadir dengan tampilan casual. Jokowi mengenakan kaus cokelat bertulis #01 dengan paduan celana jin biru dan sneakers berwarna hitam.
Sementara Iriana berjaket hitam-coklat dengan paduan celana hitam, topi dan sneakers putih.
Di pasar itu, Jokowi membeli tempe. Tidak tanggung-tanggung, Jokowi memborong 50 buah tempe.
"Pak Jokowi bayarnya Rp 100.000," ujar sang pedagang tempe, Sabtu.
Pedagang tersebut pun mengutarakan harapannya agar Jokowi yang kini masih menjabat sebagai Presiden dapat menstabilkan harga bahan pangan.
• Ramalan Zodiak Minggu 25 November 2018, Aries Habiskan Waktu dengan Pacar, Libra Penuh Kecemasan
Selain tempe, Jokowi dan Iriana juga membeli 2 kilogram cabai hijau, 2 kilogram tomat serta 4 ikat kangkung. "Buat makan di rumah," kata seorang staf di kepresidenan.
Usai blusukan di pasar, Jokowi langsung ke Tugu Adipura untuk mengikuti acara jalan sehat. Bukan cuma membuka acara, Jokowi berbaur dengan ribuan peserta jalan sehat menyusuri rute sejauh 1,5 kilometer.
Adapun rutenya mulai Tugu Adipura, Jalan A Yani, Jalan RA Kartini, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Raden Intan, dan kembali ke Tugu Adipura.
• Jokowi ke Lampung, Pakai Kaus dan Jins Borong Tempe di Pasar Tradisional hingga Bahas Hoaks Isu PKI
Acara jalan sehat ini diikuti oleh parpol koalisi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Lampung, relawan, dan masyarakat umum.
Turut hadir Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, dan Bupati Lampung Timur Chusnunia, yang juga Ketua DPW PKB Lampung.
Setelah jalan sehat, sekitar pukul 10.00 WIB, Jokowi memberikan pengarahan kepada peserta Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Koalisi Indonesia Kerja di Graha Wangsa, Telukbetung.
Jokowi sempat membahas soal isu harga bahan pokok, termasuk harga tempe. Ia mengatakan pernah membeli tempe di Bogor seharga Rp 4.000. Tetapi, saat ke Pasar Gintung, harganya ternyata lebih murah, yakni Rp 3.500.
"Itu dimakan tiga hari gak habis, kalau dipotong-potong lima belas, tebal," kata Jokowi.
• Live Streaming RCTI Timnas Indonesia vs Filipina Pukul 19.00 WIB, Prediksi Susunan Pemain
Isu soal tempe memang sempat ramai di ajang Pilpres ini. Cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno, pernah menyebutkan bahwa harga sembako dan kebutuhan lainnya semakin mahal.
Termasuk tempe yang kini semakin tipis seperti kartu ATM.
Jokowi juga menyinggung adanya orang masuk ke pasar tradisional dan tidak membeli apa pun. Namun, ketika keluar pasar mengatakan harga barang di pasar tradisional mahal-mahal.
Jokowi berharap tidak ada lagi yang menyebarkan keresahan harga di masyarakat. Ia mengklaim telah berkali-kali membeli dan mengecek harga sembako dan kebutuhan lainnya di sejumlah pasar tradisional di berbagai daerah.
"Jangan lagi ada yang masuk ke pasar, enggak beli apa-apa, keluar pasar lalu bilang wah harganya mahal-mahal. Orang enggak pernah ke pasar juga, tiba-tiba nongol di pasar, keluar-keluar bilang harga mahal," ujar Jokowi.
• Status di Facebook soal Pilpres 2019 Berujung Maut, Korban Tewas Ditembak karena Beda Pilihan Calon
"Enggak mungkin orang super kaya, tiba-tiba datang ke pasar, enggak biasalah. Apalagi datang ke pasar, enggak beli apa-apa, tahu-tahu bilang ini mahal, ini mahal," lanjut dia.
Ia mengaku mengkhawatirkan pedagang pasar ketika ada yang menggembar-gemborkan harga barang naik.
Hal yang dikhawatirkan, tidak ada lagi orang yang mengunjungi pasar tradisional. Oleh sebab itu, lanjut dia, yang perlu disampaikan adalah terjangkaunya bahan pangan di pasar tradisional.
Selain itu, Jokowi menyinggung isu hoaks tentang tuduhan dirinya terlibat PKI. Karena itulah, ia meminta Tim Kampanye Daerah (TKD) Lampung bisa menguasai isu di media sosial.
"Semua orang bisa menyampaikan apa pun di medsos. Lensa politik sudah berubah. Rakyat mau kerja konkret, kemudian isu. Soal isu ini bisa menggerus, presiden dan wakil presiden tidak bisa menggerakkan itu. "Karena itu saya titip isu itu harus dimenangkan kita. Relawan bekerja, partai bekerja, tim bekerja dalam orkestrasi musik yang sama," ujarnya.
Targetkan 70%
Pada kesempatan yang sama, Ketua TKD Lampung Dedi Afrizal menargetkan Jokowi-Ma'ruf Amin menang dengan raihan minimal 70 persen suara di Lampung.
"Kita optimis minimal 70 persen suara untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Lampung," kata Dedi disambut tepuk tangan peserta Rakerda.
Di tempat yang sama, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, yang juga Ketua DPC PDIP Lambar, meyakini target 70 persen tersebut bisa tercapai di daerahnya. "Insya Allah di Lambar bisa tercapai," kata Parosil.
Senada Bupati Lamtim Chusnunia (Nunik), yang juga Ketua DPW PKB Lampung, mengaku siap dengan target tersebut.
Menanggapi target ini, Jokowi pun meyakini bisa tercapai. Ia mengaku sudah melihat peta politik di Lampung. Kendati demikian, Jokowi menyebutkan ada dua kabupaten yang dianggap berat untuk mendulang suara, yakni Lampung Utara dan Tanggamus.
"Survei kita di Lampura terakhir baru mencapai 36 persen. Ini perlu kerja keras di sini. Dari pusat agar membantu biar naik seperti kabupaten lain. Kemudian kabupaten Tanggamus, masih 50:50, dua ini saja saya titip, hati-hati," kata Jokowi.
"Kita kerja berdasarkan data, bukan asal ngomong. Makanya sarapan pagi saya tadi itu angka-angka harga sembako, saya pelajari semuanya. Ini perlu kerja keras kita, kalau angka disampaikan tadi, yang target 70 persen, kita masih perlu kurang lebih 13-14 persen lagi," imbuhnya.
Temu Petani Pringsewu
Usai memberi arahan di Rakorda TKD Lampung, Jokowi meluncur ke Pringsewu untuk kampaye soal pertanian.
Menurut Jokowi, persoalan paling mendasar dalam pertanian adalah air.
"Sering kali hujan banyak tapi waduk kita memang kurang, sangat kurang sekali," ungkapnya dalam acara Temu Petani Lampung di Dusun Pelayangan, Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Pringsewu.
Jokowi membeberkan, pada 2014 ada sebanyak 231 bendungan dan waduk di Indonesia. Jumlah itu sangat kecil bila dibandingkan di negara lain, seperti China yang mempunyai 110 ribu waduk dan bendungan.
Karena itulah, menurut dia, ini menjadi pekerjaan besar supaya bagaimana bisa menyediakan air untuk sawah-sawah di tanah air.
"Tanpa itu (ketersediaan air), lupakan yang namanya ketahanan pangan. Kita harus sadar kalau waduk kita kurang, bendungan kita kurang," ujar Joko Widodo.
Jokowi mengatakan, hal lain yang harus dipikirkan adalah irigasi. Baik itu primer, sekunder maupun tersier.
Sehingga yang tadinya hanya bisa menanam dan panen padi sekali dalam setahun, bisa menjadi dua kali.
"Jadi, saya sangat menghargai jika ada pembangunan waduk kecil pakai dana desa. Sebab, dana yang telah diberikan ke desa bukan dalam jumlah yang kecil," ujarnya.