Mata Najwa Trans7 Edisi Rabu 28 November 2018 Angkat Tema PSSI Bisa Apa, Sudah Jadi Trending Topic
Acara Mata Najwa di Trans7 pada Rabu, 28 November 2018 akan mengangkat persoalan persepakbolaan nasional dengan tema, "PSSI Bisa Apa".
Penulis: Ridwan Hardiansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Acara Mata Najwa di Trans7 pada Rabu, 28 November 2018 akan mengangkat persoalan persepakbolaan nasional dengan tema, "PSSI Bisa Apa".
Acara Mata Najwa di Trans7 bertema "PSSI Bisa Apa" akan tayang mulai pukul 20.00 WIB.
Jelang acara tersebut, akun Instagram Mata Najwa, @matanajwa, menampilkan sejumlah kutipan dari beberapa orang mengenai PSSI.
Dua di antaranya berasal gitaris Slank, Ridho, dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Dalam unggahan berisi foto Ridho sedang bermain gitar, kutipan yang ditampilkan berbunyi, "Masalahnya Itu-itu lagi."
Sementara, kutipan dalam unggahan berisi foto Imam Nahrawi berbunyi, "Timnas kuat itu dari kompetisi yang sehat."
Hingga Selasa (27/11/2018) pukul 19.00 WIB, akun Instagram @matanajwa telah mengunggah lima foto berisi kutipan.
• Selama Mata Najwa Tayang, Najwa Shihab Selalu Gagal Hadirkan Sosok Ini
Unggahan-unggahan foto tersebut pun telah disukai ribuan kali.
Selain di Instagram, tema Mata Najwa edisi Rabu, 28 November 2018, "PSSI Bisa Apa" turut muncul di Twitter.
Bahkan, hastag atau tanda pagar (tagar) #MataNajwaPSSIBisaApa sempat menjadi trending topic di Twitter Indonesia pada Selasa, 27 November 2018.
Berikut, komentar sejumlah warganet di Twitter.
Edy Rahmayadi Jawab Chant 'Edy Out'
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi memberikan jawaban resmi soal chant 'Edy Out', yang disuarakan suporter dalam laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2018 yang berakhir imbang 0-0.
Edy Rahmayadi mengaku menyadari teriakan itu karena masyarakat Indonesia berkeinginan tim Merah Putih berprestasi di kancah Internasional.
Selain menjabat sebagai Ketum PSSI, Edy Rahmayadi saat ini menjadi Gubernur Sumatera Utara.
Pria berusia 55 tahun tersebut mengatakan, upaya menurunkannya dari jabatan sebagai ketum PSSI tidak mudah.
Hal itu karena PSSI merupakan anggota FIFA.
Tentu, ada proses yang harus dilakukan PSSI bila ingin mengganti pemimpinnya.
Edy Rahmayadi bisa saja diganti apabila ada setengah anggota PSSI yang menginginkannya mundur.
Itu pun dilakukan hanya pada saat Kongres PSSI.
"PSSI ini di bawah FIFA dan diatur dalam statutanya. Kalau saya ada kegiatan kecurangan bersifat hukum atau para voter sebanyak 2/3 mengajukannya ke FIFA dan FIFA datang ke sini untuk memprosesnya, itu bisa saja dilakukan," kata Edy.
"Tapi tentu saja, itu akan membuat buruk sepak bola Indonesia. Saya tidak mau itu. Saya ingin menjaga nama Indonesia dan tidak dijelekkan oleh negara lain," tutup Edy Rahmayadi.
Sebelumnya, kelompok Ultras Garuda menyanyikan chant yang berbunyi "Wartawan Harus Baik" pada pertengahan babak pertama laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2018, yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (25/11/2018).
Dilansir BolaSport.com, kelompok suporter yang mengatasnamakan diri mereka sebagai "Ultras Garuda", menempati tribune Selatan SUGBK.
Mereka memberi dukungan kepada Timnas Indonesia dengan chant-chant dan nyanyian.
Hal yang menarik, di atas tribune tempat kelompok tersebut bernaung, ada spanduk bertuliskan "Ultras Garuda" yang dipasang secara terbalik.
Ada juga kata-kata sindiran bertuliskan "Game Over", saat pertandingan baru saja dimulai.
Tak hanya itu, kelompok Ultras Garuda menyanyikan chant yang berbunyi "Wartawan Harus Baik" pada pertengahan babak pertama.
Ultras Garuda juga meneriakkan chant "Edy Out" sebagai bentuk protes kepada Gubernur Sumatera Utara itu.
Di media sosial, tagar #EdyOut memang sudah menjadi trending topic sejak penampilan buruk Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Chant Ultras Garuda itu merujuk pada pernyataan Edy Rahmayadi, yang menyalahkan wartawan atas performa buruk Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Setelah takluk dari Thailand dan dipastikan tersingkir dari Piala AFF 2018, Edy Rahmayadi dimintai tanggapan oleh para wartawan yang memburu dirinya.
Alih-alih memberi jawaban mewakili PSSI, Edy Rahmayadi justru menyalahkan pihak lain.
Dikutip dari Kompas TV, Edy menyinggung wartawan media massa juga punya peran terhadap prestasi timnas.
"Wartawan harus baik. Jadi kalau wartawannya baik, timnasnya baik," tutur Edy, pada Kamis (22/11/2018).
Pernyataan tersebut langsung menjadi viral bahkan sampai diberitakan situs web Fox Sports Asia.
Dalam artikelnya, Fox Sports Asia menyebut ucapan Edy itu tidak masuk akal.
• Terbongkar di Mata Najwa, Deretan Hoaks Ratna Sarumpaet Diungkap Termasuk Pecahan Uang Rp 200 Ribu
• Petinggi Partai Ribut Partai Setan Ala Amien Rais di Mata Najwa, Begini Penampakannya
Timnas Indonesia memang tampil kurang memuaskan di Piala AFF 2018.
Dari tiga laga di Grup B, Indonesia hanya bisa meraih satu kemenangan dan menelan dua kekalahan.
Hasil itu membuat Indonesia gugur lebih cepat karena poin maksimal Indonesia jika menang atas Filipina di laga terakhir adalah enam.