Tribun Bandar Lampung
Tinggalkan Karier Moncer di Australia, Chaterine Mulyana Pilih Kembangkan Ecayo Yamaha Music Lampung
Kebanyakan orang berpendapat, agar sukses menjalankan bisnis harus pintar melihat peluang.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Kebanyakan orang berpendapat, agar sukses menjalankan bisnis harus pintar melihat peluang.
Tapi tidak bagi owner Ecayo Yamaha Music, Chaterine Mulyana.
Bisnis bisa sukses dijalankan jika memiliki passion dalam bisnis.
• Tujuan Orangtua Memasukan Anak ke Lembaga Kursus
Seperti dirinya yang memiliki passion dalam bisnis edukasi.
Passion itulah yang membuat Catherine memutuskan meninggalkan karir sebagai Finance Officer di CMA CGM yang berlokasi di Melbourne, dan kembali ke Lampung untuk mengelola Ecayo Yamaha Music pada tahun 2010.
Padahal karir itu telah dijalani Catherine selama 2 tahun,
Ecayo Yamaha Music merupakan kursus musik sekaligus tempat menjual berbagai macam alat musik yang berpusat di Jepang.
Head Office Ecayo Yamaha Music ada di Jakarta.
Di Lampung, Ecayo Yamaha Music dibuka oleh ayahnya untuk cicinya tahun 2008. Namun akhirnya Catherine juga ikut mengelola.
"Ecayo Yamaha Music pertama kali buka di Chandra Superstore Tanjungkarang. Pilih buka disini agar Ecayo Yamaha Music nyaman untuk murid sekaligus orang tua yang mengantar murid itu. Dikhawatirkan jika orang tua tidak nyaman, akan membut orang tua malas mengantar anaknya. Sehingga dampaknya anak juga jadi malas datang untuk kursus," kata Catherine
• Ini 5 Kursus Paling Unik yang Pernah Ada, Nomor 2 Berani Coba?
Saat Catherine mengelola Ecayo Yamaha Music, Catherine berusaha mempromosikan Ecayo Yamaha Music agar makin dikenal masyarakat.
Promosi yang dipilih Catherine adalah dari mulut ke mulut. Sebab saat itu belum ada media sosial seperti instagram.
Cara promosi lain yang dilakukan Catherine dengan mengadakan perform dan pameran kecil-kecilan.
Kedua promosi itu ternyata berhasil. Murid Ecayo Yamaha Music terus bertambah.
Selain itu penjualan alat musiknya juga selalu stabil.
Agar kemampuan murid semakin bertambah, murid bukan hanya diberikan kursus, tapi juga diajak untuk terlibat dalam konser besar yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Konser itu menampilkan paduan suara, violin ensemble, gitar ensemble, piano ensemble, electone ensemble, serta choir and band.
"Selain konser besar, Ecayo Yamaha Music sering juga mengadakan konser kecil dan mengikuti lomba-lomba. Baik itu lomba tingkat lokal, wilayah, maupun nasional. Disetiap lomba yang diikuti dimanapun, pasti ada murid yang mendapat juara," kata wanita kelahiran Singapura, 11 November 1985 itu
• Mau Paksakan Anak Ikut Kursus? Para Orangtua Sebaiknya Perhatikan Hal Ini
Kemudian Ecayo Yamaha Music membuka cabang di Sultan Agung tahun 2012.
Pembukaan cabang itu karena disana banyak sekali anak yang ingin ikut kursus musik di Ecayo Yamaha Music.
Sehingga sebelum cabang di buka, anak-anak itu kursus di Ecayo Yamaha Music yang berlokasi di Chandra Superstore Tanjungkarang.
Lalu cabang baru dibuka lagi tahun 2014 di Metro dan tahun 2015 di Palembang.
Selama menjalani Ecayo Yamaha Music, tantangan terbesar Catherine saat mengumpulkan murid untuk konser, karena setiap murid memiliki kesibukan lain selain di Ecayo Yamaha Music.
Selain itu saat akan konser besar persiapan yang harus dijalani selama 6 bulan.
Sedangkan untuk kompetitor, Catherine tidak pernah menganggap tantangan.
Bagi Catherine, asal Ecayo Yamaha Music mampu memberikan yang terbaik untuk muridnya yang kursus dan customer yang membeli alat musiknya, maka Catherine percaya murid dan customernya tidak akan lari ke kompetitor.
(*)