Dikabarkan Dipanggil Istana Soal Pemberitaan Reuni 212, Karni Ilyas Berikan Penjelasan

Dikabarkan Dipanggil Istana Soal Pemberitaan Reuni 212, Karni Ilyas Berikan Penjelasan

Editor: taryono
Karni Ilyas 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -  Karni Ilyas, Pemimpin Redaksi Tv One Karni Ilyas  dikabarkan  dipanggil pihak Istana Presiden Joko Widodo alias Jokowi terkait pemberitaan Reuni 212.

Atas kabar tersebut,  Karni Ilyas pun angkat suara.

Sebelumnya, isu atau desas desus Karni Ilyas dipanggil Istana Presiden Jokowi itu beredar di media sosial dan sejumlah grup percakapan, seperti whatsapp grup.

Klarifikasi Cuitan Dubes Arab Saudi, Kemenlu Sudah Sampaikan Protes dan Masih Tunggu Osamah Pulang

Kepada Wartakotalive.com, Karni Ilyas mengatakan, infromasi atau isu pemanggilan dirinya ke Istana Presiden Jokowi adalah tidak benar.

Karni Ilyas bahkan menyebutkan isu atau desas desus dirinya dipanggil Istana Presiden Jokowi tersebut sebagai hoax.

"Tidak benar. Hoax," ujar Karni Ilyas singkat.

Hoax Karni Ilyas Dipanggil Istana Presiden Jokowi

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, salah satu televisi nasional yang menyiarkan secara lengkap Reuni Akbar 212 adalah Tv One.

Roger Danuarta Ditolak Ayah Cut Meyriska dengan Berbagai Alasan

TV One bahkan menyiarkan secara langsung atau live Reuni Akbar 212 yang terpusat di sekitar Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).

Televisi swasta Tv One ini pun mendapat rating paling  bagus dibandingkan televisi lainnya pada saat terjadi Reuni Akbar 212 tersebut.

Tapi, hari ini, di media sosial beredar isu bahwa Pemimpin Redaksi Tv One Karni Ilyas dipanggil 'istana' Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Info yang beredar itu antara lain berbunyi: "Sekilas Info: TV One di panggil di ISTANA. Krn SIARAN Live REUNI 212. Kita DO'Akan Semoga Bang KARNI ILYAS baik2 saja. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin."

Karni Ilyas Tulis Status: Kami Jalankan Tugas Jurnalistik

Ustaz Haikal Hassan Tuding Televisi Tak Liput Reuni 212, Admin TVRI Bantah Pakai Data Valid

Informasi atau isu bahwa Karni Ilyas dipanggil Istana Presiden Jokowi terus beredar di grup-grup media sosial, seperti whatsapp grup.

Sejauh ini, belum ada klarifikasi dari pihak Istana Presiden Jokowi maupun dari Karni Ilyas terkait desas desus tersebut.

Wartakotalive.com juga telah menghubungi Karni Ilyas untuk meminta klarifikasi terkait desas desus tersebut.

Tetapi, whatsapp yang dikirim Wartakotalive.com, belum dijawab oleh Karni Ilyas.

Hanya saja, melalui akun twitternya, Karni Ilyas menulis status berisi ucapan terima kasih terhadap pemirsa Tv One.

Menangi Ballon dOr 2018, Luka Modric Lampaui Capaian Messi dan Cristiano Ronaldo

Karni Ilyas juga menjelaskan bahwa dirinya atau Tv One hanya menjalankan tugas jurnalistik yakni memberitakan sebuah peristiwa yang terjadi di ruang publik.

Simak status Karni Ilyas di akun twitternya berikut ini.

@karniilyas: Dear Pemirsa TV One; Terima kasih atas semua atensi dan apresiasi. Sesungguhnya kami hanya menjalankan tugas jurnalistik: memberitakan peristiwa yg terjadi di ruang publik. Tidak lebih. 

Selain menghubungi Karni Ilyas, Wartakotalive.com juga menghubungi sumber lainnya, yakni Ilham Bintang.

Ilham Bintang adalah wartawan senior dan teman dekat Karni Ilyas.

Ilham Bintang juga Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2018-2023.

Menurut Ilham Bintang, dirinya sudah menghubungi Karni Ilyas dan yang bersangkutan membantah dipanggil oleh pihak Istana Presiden Jokowi.

"Saya sudah minta klarifikasi dari produser ILC. Info itu dia bilang tidak benar.  Sedangkan jawaban saya kepada yang nanya langsung ke WA saya begini. Saya sih nggak yakin. Mana Karni Ilyas mau tukar sisa umurnya dengan orang sekelas istana,” ujar Ilham Bintang.

Ilham Bintang pun memberikan penjelasan secara umum terkait peristiwa Reuni Akbar dalam kontak pemberitaan di media massa (pers).

Inilah penjelasan Ilham Bintang disampaikan melalui whatsapp kepada Wartakotalive.com.

Ilham Bintang: Apa yang salah dengan penyiaran berita reuni 212. Malah, pertanyaan besar buat saya kenapa beberapa media tidak tertarik memuat atau menempatkan berita itu di head line media mereka?

Ilham Bintang: Mana bisa dibantah fakta serta kelengkapan beritanya bahwa 212 memiliki magnitufe yang kuat.

Jutaan orang turun ke Monas, dalam kondisi aman, tertib, khidmat. Padahal, itu sudah ditentang banyak pihak. Malah diasumsikan itu bakal rusuh. Ditandai pula fakta sehari sebelumnya, puluhan ribu aparat pengamanan apel siaga di situ.

Ilham Bintang: Fakta itu suci. Universal. Dan, informasi itu milik publik.

Bukan milik wartawan yang seenaknya dibikin seperti lempung dengan bersembunyi di balik kata “ policy redaksi” belaka. Kaitan wartawan dengan informasi karena kebetulan kita memilih profesi wartawan. Begitu dna- nya.

Ilham Bintang: Rakyat sudah temukan jalannya sendiri: bikin berita sendiri melalui ponsel dan sebarkan via media sosial.

Bersamaan, mereka telah “ mencabut” legitimasi beberapa media pers dari sanubarinya.


Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved