Klarifikasi Cuitan Dubes Arab Saudi, Kemenlu Sudah Sampaikan Protes dan Masih Tunggu Osamah Pulang
Cuitan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osamah Muhammad Al-Suaib, langsung direspons Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Cuitan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Al-Suaib, langsung direspons Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Kemenlu RI pun menyesalkan cuitan Dubes Arab Saudi tersebut, yang diunggah melalui akun Twitter.
Melalui akun Twitter miliknya, Minggu (2/12/2018), Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Al-Suaib, menyatakan bahwa kegiatan pertemuan umat Islam di Monas pada Minggu (2/12/2018), merupakan reaksi atas pembakaran bendera di Garut sekitar sebulan lalu.
Cuitan Dubes Arab Saudi itu juga menyebut bahwa ormas pembakar bendera tersebut sebagai ormas yang menyimpang.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Armanatha Nasir mengatakan, setelah mengetahui soal twit tersebut, pihaknya langsung menghubungi Osamah.
“Pada Hari Minggu itu juga, pihak Kemenlu melakukan komunikasi via telepon dengan Dubes Saudi, tapi yang bersangkutan sedang berada di luar negeri,” ujar Armanatha kepada Kompas.com, Selasa (4/12/2018).
Selanjutnya pada Senin (3/12/2018), pihak Kemenlu memanggil Wakil Dubes/Kuasa Usaha Sementara Saudi di Jakarta ke Kantor Kemenlu di Pejambon, Jakarta Pusat.
• Warganya Terlibat soal Candaan Pesawat Akan Meledak, Dubes Arab Saudi Harus Turun Tangan
Dalam kesempatan itu, Kemenlu menyampaikan protes atas pernyataan Dubes Saudi di Twitter.
"Kami sampaikan Kemenlu sangat menyesal dan kecewa pernyataan dalam media sosial Dubes Saudi di Jakarta,” ujar Armanatha.
Ia menegaskan, substansi pernyataan Dubes Osamah di Twitter tidak tepat.
"Secara etika, penyampaian pernyataan seperti yang ada dalam medsos Dubes Saudi tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik," kata dia.
Menurut Tata, Wakil Dubes juga menyampaikan penyesalannya atas kondisi tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa pernyataan Dubes Saudi di Twitter itu adalah pendapat pribadi, bukan mewakili negara.
"Dia menyampaikan bahwa pernyataan itu tidak mewakili Arab Saudi," ujar pria yang akrab disapa Tata tersebut.
"Jadi sebelum ada surat dari GP Ansor dan press release dari PBNU, Kemenlu sudah terlebih dahulu menindaklanjuti masalah ini," tambah dia.
Terkait langkah selanjutnya apakah akan memanggil langsung Osamah atau tidak, Tata mengaku masih menunggu, agar orang yang bersangkutan kembali ke Indonesia terlebih dahulu.
"Sekarang masih di luar negeri," ujar Tata.
Protes dari GP Ansor dan PBNU
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, melayangkan protes terhadap cuitan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad al-Suaibi.
"Kami mengharapkan klarifikasi dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi atas unggahan tersebut," ujar Yaqut, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (3/12/2018).
"Organisasi kami telah disebutkan sebagai organisasi yang menyimpang secara aqidah dalam materi unggahan," kata Yaqut menambahkan.
Yaqut menjelaskan, bendera yang dibakar oleh salah satu anggota GP Ansor pada acara Peringatan Hari Santri di Limbangan Garut Jawa Barat, 22 Oktober 2018 lalu merupakan bendera organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
• Fadli Zon dan Addie MS Terlibat Perang Cuitan, Ini Penyebabnya
Pemerintah juga telah menyatakan melalui beberapa pemberitaan di media massa bahwa bendera tersebut adalah bendera HTI.
Protes terhadap cuitan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad al-Suaibi, juga datang dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj mendesak pemerintah untuk menyampaikan nota protes kepada Kerajaan Arab Saudi dan memulangkan Osamah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kemenlu Protes Pernyataan Dubes Saudi soal GP Ansor