Gibran Ungkap Alasan Bapaknya Tak Sematkan Nama Jokowi pada Anak-anaknya

Gibran Ungkap Alasan Bapaknya Tak Sematkan Nama Jokowi pada Anak-anaknya

Editor: taryono
Gibran dan Kaesang 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Lazimnya masyarakat yang menganut sistim patrilineal, seorang anak akan mencantumkan nama ayahnya pada identitas dirinya.

Misalnya anak-anak Presiden Soeharto semuanya membawa nama sang ayah pada nama mereka.

Begitu juga anak-anak Presiden SBY, semua membawa nama besar Yudhoyono di nama mereka.

Dua anak laki-lakinya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, tanpa Joko Widodo.

Akhirnya Gibran membongkar alasan Jokowi tidak menyematkan namanya pada identitasnya dan sang adik Kaesang.   

"Dari dulu kan anak-anak Bapak enggak ada yang pakai nama belakang. Jadi saya Gibran Rakabuming, Kaesang juga Kaesang Pangarep, bukan Kaesang Widodo atau Kaesang Jokowi," ujar Gibran saat berbincang dengan wartawan di Green Garden Cafe, Kebun Raya Bogor, Sabtu (8/12/2018).

Sebab, sejak awal keduanya dituntut berbisnis secara mandiri

Hasil Liga Inggris, Chelsea Kalahkan Manchester City, Liverpool Puncaki Klasemen

"Kita ini dituntut untuk menanggung nama sendiri, saya sebagai Gibran," tambahnya.

Presiden Joko Widodo dan keluarga jalan-jalan di Kebun Raya Bogor, Sabtu (8/12/2018) pagi.
Presiden Joko Widodo dan keluarga jalan-jalan di Kebun Raya Bogor, Sabtu (8/12/2018) pagi. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Gibran lahir pada 1 Oktober 1987 di masa Jokowi memulai usaha sendiri mendirikan pabrik kayu di Solo.

Masuk SMP, Gibran memilih sekolah SMP dan SMA di Singapura dan lanjut kuliah di Universitas Teknologi Insearch, Sydney - Australia.

Lulus kuliah, Gibran kembali ke Solo dan memulai usaha catering bernama Chilli Pari.  

Viral Model Cantik Kenakan Pakaian Seksi Jualan Ikan di Pasar, Lihat Videonya

Nama Gibran Rakabuming Raka seolah melambangkan doa dari kedua orangtuanya.

Gibran bisa diartikan sebagai pria yang pandai, simple dan apa adanya. Lalu Raka bisa berarti keteguhan dan kebijaksanaan sementara Bumi adalah tanah. Jadi bisa dibilang Gibran Rakabuming Raka adalah pria yang pandai, teguh dan bijaksana tetapi tetap apa adanya dan membumi (tidak sombong). 

Kendati demikian, Gibran tak menampik bahwa orang-orang kerap memandangnya sebagai anak Presiden. Gibran tak mempermasalahkan itu dan menganggapnya sebagai bonus.

"Kalau secara bisnis atau politik tetap kebawa nama bapak ya rezeki. Tapi kita selalu menonjolkan nama sendiri-sendiri, bukan nama orangtua," kata dia.

Gibran sendiri mulai berbisnis sejak 2010 setelah ia menyelesaikan kuliahnya.

Bisnis Gibran bergerak mulai dari bidang katering, penyewaan gedung pernikahan, hingga kuliner.

Salah satu usaha kuliner yang saat ini sudah cukup dikenal masyarakat dan memiliki cabang di berbagai daerah adalah martabak Markobar.

Harbolnas 12.12 Ada di Depan Mata, Bagi Traveler Jangan Ketinggalan Diskon Tiket hingga Kamar Hotel!

Sementara Kaesang juga sudah mulai berbisnis sambil menyelesaikan sekolahnya di Singapura.

Mengikuti jejak kakaknya, bisnis Kaesang juga lebih banyak bergerak di bidang kuliner, salah satunya pisang nugget Sang Pisang.

"Kita berdua membesarkan nama kami sendiri tanpa embel-embel orangtua meski orang pasti mengaitkan hal itu. Tapi itu kami anggap sebagai bonus. Kami berdua tetap kerja keras," ujar Gibran.

Gibran juga bicara mengenai peluangnya mengikuti jejak sang ayah masuk ke dunia politik.

Gibran mengatakan, untuk saat ini ia sudah mengikuti jejak sang ayah sebagai pengusaha. Sebelum terjun ke politik, Jokowi dulunya adalah pengusaha mebel.

"Untuk saat ini kan memang saya mengikuti terus jejaknya Bapak sebagai pengusaha. Sekarang kan Bapak sudah jadi politikus, saya lihat itu sebagai hal yang sangat dinamis ya," kata Gibran.

Gibran mengatakan, ia sudah terjun ke dunia usaha sejak 2010 lewat bisnis katering hingga kuliner.

Dubes RI untuk Kroasia Sjachroedin ZP Bantah soal Uang Satu Koper, KPK Temukan Kertas Berisi Namanya

Sebagai pengusaha, ia dituntut untuk menekuni program corporate social responsibility (CSR).

"Tapi kalau dipikir-pikir sebesar apapun dana CSR itu, ratusan juta, miliaran rupiah, itu tidak akan menyentuh banyak orang," kata dia.

Jadi, kata dia, jika ingin membantu lebih banyak orang, maka pilihan satu-satunya adalah terjun ke dunia politik. Sebab, politisi dan pejabat publik bisa membuat kebijakan merakyat yang bisa membantu banyak orang.

"Karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat. Jadi harus ada yang namanya pengabdian ke negara dan itu menurut saya sodaqoh. Menurut saya, pengusaha bisa jadi politikus tapi politikus belum tentu bisa jadi pengusaha," ucapnya.

Gibran pun berpesan kepada anak-anak muda tidak boleh apatis dalam memandang politik.

Menurut dia, anak muda harus memiliki pandangan politik meskipun tak harus berpolitik.

"Berpolitik lah ketika Anda sudah mapan secara mental dan ekonomi," kata Gibran.

Namun Jokowi punya penilaian lain soal penerusnya di dunia politik.

Menurut dia, baik Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep belum punya ketertarikan dengan dunia yang digelutinya saat ini.

"Kalau saya lihat, sebagai bapaknya anak-anak, kan sering ngobrol, Gibran ini belum, feeling politiknya belum ada. Masih senang 100 persen di dunia usaha. Kelihatannya belum ingin masuk (politik)," kata Jokowi.

"Kaesang apalagi (belum tertarik dengan politik), masih senangnya buka cabang di sana, buka di sini," ujar dia.

 Jokowi justru menilai menantunya Bobby Nasution yang sudah tertarik mengikuti jejaknya untuk masuk ke dunia politik.

"Yang saya lihat feeling politik sudah mulai masuk itu Bobby. Dikit-dikit sudah. Lebih ada keinginan. Bicara politik juga sudah ada. Yang lain belum," kata dia.

Kendati demikian, Bobby sendiri mengaku belum tertarik masuk politik. Sama seperti Gibran dan Kaesang, ia masih tertarik menggeluti dunia usaha.

"Mungkin sama dengan yang dibilang Mas Gibran tadi, masih di dunia usaha dulu. Lebih fokus di dunia usaha dulu," kata dia.

Diprotes Gibran

Presiden Joko Widodo menyebut putra bungsunya, Kaesang Pangarep, bisa saja menjadi calon presiden pada 2024.

Mendengar itu, kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka, langsung protes.

Momen tersebut terjadi saat Jokowi dan keluarganya berbincang santai dengan wartawan di Green Garden Cafe, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12/2018).

Jokowi mengatakan, ia tidak pernah melarang anaknya untuk terjun ke dunia politik.

"Saya enggak pernah (larang). Saya sejak kecil, mereka saya berikan kebebasan untuk menentukan pilihan kemana, betul-betul saya bebaskan," kata Jokowi.

Namun, kebebasan yang diberikan itu, lanjut Jokowi, harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang dia terapkan.

Jokowi lalu bercanda bisa saja Kaesang jadi capres 2024.

"Misalnya tahu-tahu Kaesang mau mencalonkan diri sebagai presiden di 2024, ya nggak ngerti juga saya," kata Jokowi sambil tertawa kecil.

Pernyataan Jokowi itu langsung diprotes putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

Gibran menilai tak tepat jika Kaesang yang belum punya pengalaman di politik dan pemerintahan langsung menjadi calon presiden.

"Jangan seperti itu, harus mulai dari bawah dulu. Dari bupati, wali kota, gubernur, baru. Jadi ada jenjang kariernya," kata dia.

Jokowi lantas kembali menimpali. Ia sependapat dengan pernyataan Gibran.

Jokowi mengatakan, untuk bisa sampai menjadi presiden RI, dia harus melakukan transisi besar.

"Waktu saya masuk dari pengusaha ke wali kota, itu saya harus benar-benar belajar dulu. Sebab cara kerjanya beda, cara memerintahnya juga beda. Jadi jangan merasa pandai berbisnis, cara di pemerintah beda sekali," kata mantan Wali Kota Solo dua periode dan mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

"Saya setuju sekali dengan Gibran, jadi harus memiliki sebuah jenjang penguasaan dari kecil, sedang, hingga besar," tambahnya. 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved