Sering Berapi-api Memaki, Begini Balasan Rocky Gerung Saat Dihina Netizen
Sering Berapi-api Memaki, Begini Balasan Rocky Gerung Saat Dihina Netizen, Sejuk Banget
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sosok Rocky Gerung sering kali menjadi tokoh antagonis terhadap pemerintah ketika menjadi pembicara di acara Indonesia Lawyers Club, atau ILC TV One.
Bahkan, Rocky Gerung yang juga dosen filsafat ini kerap menyampaikan kritik kepada pemerintah. Pendapatnya soal politik pun kerap jadi perbincangan karena blak-blakan dalam mengkritik pemerintah.
Bahkan, Rocky Gerung juga biasanya berapi-api ketika mencuit di media sosial Twitter.
• Diskon hingga 50 Persen Pembelian Huawei Nova 2i dan Huawei Y5 Prime pada Harbolnas 12.12
Bahkan, Rocky Gerung kerap mengatakan bahwa pendukung kubu Jokowi adalah orang yang memiliki IQ rendah.

Di beberapa kesempatan debat, ia juga sering meminta orang yang menghinanya untuk meningkatkan IQ terlebih dahulu.
Namun, rupanya reaksi seorang Rocky Gerung saat dikatai oleh warganet ini di luar dugaan.
• Istri Korban Penembakan Pekerja di Papua Histeris Sambil Peluk Peti
Hal itu dilakukan Rocky Gerung saat ada netizen yang memakinya di Twitter, Sabtu (8/12/2018).
Rocky Gerung justru memperlihatkan reaksi yang berbeda.
Ia terlihat lebih santai, dan balasan komentarnya tampak menyejukkan.
Serangan itu disampaikan oleh pemilik akun Twitter @ZkiTommy, Sabtu (8/12/2018).
"Rocky Gerung memang bia**b, keluarganya juga semua tak berotak," tulisnya.
Bukannya balas mengumpat, Rocky Gerung justru mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih. Selamat siang," balasnya.

Komentar Rocky Gerung itu kemudian direspons oleh para netizen.
Kebanyakan tak menyangka dengan apa yang disampaikan oleh Rocky Gerung tersebut.
Ini komentar mereka :
Andrimaulanax : Pengendalian emosi level dewa
• Daftar Kepala Daerah di Lampung yang Aktif di Medsos, Siapa Paling Banyak Pengikutnya
@11cahayahidupku: Kesabaran yang melampaui nalar manusia biasa....luar biasaaa.
Ajarkan saya, agar dapat seperti Anda Pak.
@accepwk: Jangan bles nyinyiran mereka prof, cape2 jari tangan
@widhisetyok: Sumpah mampus Prof...
Baca twit ini kopi gue sampe kesembur...
Prof, bikin pelatihan dong....
Terjawab Alasan Rocky Gerung Selalu Kritik Jokowi, Bukan Prabowo Subianto
Sebelumnya, akademisi Rocky Gerung akhirnya angkat bicara alasannya selalu mengeritik Jokowi dan tidak pernah mengeritik Prabowo Subianto.
Jokowi dan Prabowo Subianto adalah kontestan Pilpres 2019.
Rocky Gerung menyebut dirinya tak punya alasan 'menyerang' Prabowo Subianto dan lebih sering menyindir kebijakan Jokowi.
Ada alasan kenapa pengamat politik Rocky Gerung enggan mengkritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Menurut dia, Prabowo Subianto tak memiliki prestasi sehingga tak ada alasan untuk dikritik.
Rocky Gerung pun lebih memilih untuk mengkritik capres nomor urut 01 Joko Widodo.
Rocky Gerung mendapat kesempatan berbicara di Indonesia Lawters Club (ILC) yang mengangkat tema pasca Reuni 212, beberapa hari lalu.
• Hasil Liga Inggris, Chelsea Kalahkan Manchester City, Liverpool Puncaki Klasemen
Ia sempat menyayangkan sejumlah media massa terkesan enggan memberitakan Reuni 212.
Padahal, menurut Rocky Gerung Reuni 212 menjadi satu momen.
"Kita diingatkan bahwa Reuni 212 itu sesuatu yang memang sebut saja momennya memang 2016, tapi kemudian dia menjadi monumen dipindah dari momen menjadi monumen," kata Rocky Gerung di ILC pasca Reuni 212.
Bahkan Rocky Gerung juga menyebut Reuni 212 jadi satu momentum reuni akal sehat.
"Itu soalnya, karena itu saya sebut bahwa 212 itu lepas dari segala macam interpretasi, itu adalah satu reuni akal sehat. Kalau bukan karena akal sehat, itu ada orang iseng ngasih komando, selesai itu istana di depan, berantakan itu Jakarta."
"Jadi ada kepemimpinan intelektual, ketertiban orang percaya bahwa ide bisa menghasilkan perubahan, ide itu diperlihatkan oleh jumlah, ide yang menjadi jumlah dia berubah dari kuantitas menjadi kualitas," ujar Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung dengan kualitas Reuni 212 sepatutnya sudah tak ada lagi perdebatan mengenai jumlah massa yang datang.
Karena masyarakat cenderung mengingat kualitas acara dibanding jumlah.
Rocky Gerung menambahkan, apabila Reuni 212 tak perlu, begitu juga dengan perayaan kemerdekaan 17 Agustus.
"Lucunya orang berhitung tentang jumlah, orang ribut kan. Jadi ngapain bicara jumlah kalau dia sudah menjadi kualitas, tentang protes ketidakadilan, soal agama di situ dengan sendirinya, kalau satu kali reuni ya sudah, kalau begitu jangan rayakan 17 Agustus, kan Belanda udah pergi kan.
Coba otaknya dibikin agak waras," kata Rocky Gerung.
Pengamat politik Boni Hargens menginterupsi pernyataan Rocky Gerung.
Boni tak sependapat bila Rocky Gerung menyamakan Reuni 212 dengan fenomena Martin Luther King.
"Siapa yang ditindas di sana, siapa yang menindas umat Islam?" tanya Boni Hargens.
Belum selesai bicara, pernyataan Boni dipotong oleh Karni Ilyas.
"Boni jadi saya ingatkan yah, ketika Anda ngomong cicak pun tidak interupsi, setiap orang ngomong Anda interupsi," kata Karni Ilyas.
Rocky Gerung kemudian kembali melanjutkan argumennya.
Rocky Gerung lantas bicara soal tudingan Reuni 212 yang dipolitisir.
"Politisi itu Presiden Jokowi bagi-bagi sertifikat, kan bisa oleh dirjen," kata Rocky Gerung.
Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago kembali menginterupsi pernyataan Rocky Gerung.
"Rocky Gerung ini ngomong Alquran fiksi aja ga ada yang protes, mana mungkin kitab suci agama Islam adalah fiksi bisa dipercaya. Jangan dipercaya omongannya," kata Irma Suryani Shaniago.
"Saya dulu bilang kitab suci bukan Alquran, ini kedunguan kedua nih," timpal Rocky Gerung
Rocky Gerung mengatakan mestinya masyarakat tak perlu cemas terhadap politik.
Belum selesai bicara, Boni Hargens sudah menginterupsi lagi.
Boni Hargens tak sependapat dengan pernyataan Rocky Gerung yang mengatakan bahwa insting petahana mencuri start kampanye.
"Memang hukum mengadili insting?" kata Boni Hargens.
Pernyataan Boni Hargens ditanggapi oleh Karni Ilyas dan Dedi Gumelar atau Miing.
"Masa ada pengamat berdebat?" kata Dedi Gumelar.
"Anda terlalu jauh, kalau semua omongan orang Anda bantah itu Anda bukan pengamat," kata Karni Ilyas.
Irma Suryani Chaniago lantas menyanggah bahwa mestinya Reuni 212 sudah tak perlu lagi dibahas.
Hanya patut memberi apresiasi kepada pihak-pihak yang berhasil menjalankan, juga mengamankan Reuni 212.
Rocky Gerung kemudian diminta Karni Ilyas untuk melanjutkan argumentasinya.
"Kalau saya tidak netral, karena saya tidak mengkritik Prabowo, saudara sendiri bilang Prabowo tidak punya prestasi, ngapain saya kritik orang yang tidak punya prestasi, " kata Rocky Gerung.
"Yang saya kritik itu adalah orang yang mengklaim prestasi orang. Tuh, Pak Jokowi banyak klaim prestasi orang makanya saya harus kritik, kan masuk akalnya gitu," kata Rocky Gerung di ILC pasca Reuni 212. (*)