Tribun Bandar Lampung

Lampung Sakti Bantah Pemainnya Terlibat Pengaturan Skor

Lampung Sakti FC membantah ada pemainnya yang terlibat pengaturan skor.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Daniel Tri Hardanto
Instagram @klublampungsakti
M Nasir (tengah) berfoto bareng manajer Lampung Sakti FC Ricky Nugraha (kanan) seusai penandatanganan kontrak sebagai pelatih kepala. 

“Mungkin minggu ini saya mau pulang dulu ke Bengkulu, istirahat. Minggu depan, saya kembali lagi ke Lampung untuk berbicara dengan tim manajemen. Memang harapan dari beberapa pihak seperti suporter, saya tetap di sini (melatih di Lampung). Tetapi, itu (pengunduran diri) sebagai bentuk tanggung jawab saya,” ucap Nasir.

RD Diimingi Rp 1,5 Miliar

Sebelumnya, isu pengaturan skor juga diduga melibatkan pelatih Mitra Kukar, Rahmad Darmawan.

Pelatih asal Lampung itu mengaku bahwa ia sempat ditawarkan untuk melakukan pengaturan skor atau match fixing, ketika menangani Sriwijaya FC pada 2009 silam.

Rahmad Darmawan menceritakan bahwa kejadian itu terjadi saat Sriwijaya FC melakoni pertandingan melawan klub asal China, Shandong Luneng, pada laga penyisihan Grup F Liga Champions Asia di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, 20 Mei 2009.

Sebelum pertandingan, pria yang biasa disapa RD ini menerima telepon dari sosok yang tidak dikenal olehnya.

Kasus Pengaturan Skor Terkuak di Mata Najwa, Rahmad Darmawan Ternyata Pernah Ditawari Uang Miliaran

Dalam percakapan itu, RD diiming-imingi uang sebesar Rp 1,5 miliar agar mengalah dari Shandong Luneng.

“Pernah satu kali saat saya masih di Sriwijaya FC dan melawan Shandong Luneng di Palembang,” kata RD.

“Waktu itu kami memang sedang telat gajian setengah bulan dan mereka menawarkan membayar uang senilai tunggakan gaji itu sekitar Rp 1,5 miliar,” kata RD menambahkan.

Mantan pelatih Timnas Indonesia itu mengaku orang yang menawari pengaturan skor tersebut berasal dari Indonesia.

Orang tersebut, dikatakan RD, memiliki kedekatan dengan manajemen Shandong Luneng.

RD menjelaskan bahwa ia diminta agar Sriwijaya FC kalah oleh Shandong Luneng.

Namun, ia tidak mau menerima tawaran tersebut.

Sriwijaya FC pun mengalahkan Shandong Luneng dengan skor 4-2.

“Orang yang menelepon saya minta ketemu, tetapi saya tidak mau. Lalu, ia menelepon lagi dan meminta kami kalah,” kata RD.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved