Warung Sate di Semarang, Warung Sate Pak Kempleng Tawarkan Kelezatan Khas Aroma Gula Aren
Warung sate di Semarang yang tidak kalah terkenal, satu di antaranya adalah Warung Sate Pak Kempleng Ungaran.
KompasTravel pun memilih satu porsi sate daging sapi yang berisi 10 tusuk.
Sesampainya hidangan di meja, aroma gula aren begitu menyita penciuman.
• Nikmatnya Sate dan Sop Ikan Blue Marlin Khas Pesisir Barat

Benar saja, saat dilahap, balutan bumbu rempah ketumbar, merica, dengan gula aren begitu kental terasa.
Hebatnya, meski potongan daging besar-besar, tidak terasa liat ataupun keras sama sekali.
Bahkan sangat jarang, daging yang terselip di gigi.
Teksturnya mirip steak dengan tingkat kematangan "medium well" yang masih terasa juicy.
"Daging khas dalam, pakenya. Tanpa lemak, kita nggak mau satuin daging dengan lemak, atau jeroan, itu sendiri-sendiri," tuturnya.
Penggunaan gula aren pun terbilang unik, cukup membuat rasanya khas dibandingkan menggunakan gula merah atau hanya kecap.
Gula aren memang masih mudah ditemui di berbagai desa di Kabupaten Semarang.
Kamu juga bisa menikmatinya dengan saus kacang, yang juga bercitarasa manis.
Saus kacang dibuat dengan gula aren juga, serta dicampur garam dan bumbu lainnya.
Selain lauk berbahan dasar sapi, ada juga sate kambing dengan sambal kecap, sate ayam, gulai sapi, gulai kambing, tongseng sapi, tongseng kambing, dan sup iga, juga gongso.
Satu porsi Sate Sapi Pak Kempleng dijual seharga Rp 55.000 berisi 10 tusuk.
Kamu juga bisa memesan satuan dengan harga Rp 5.500 per tusuk untuk tiap jenis sate.
"Satu harinya kurang hafal berapa, tapi kalau akhir pekan bisa ribuan tusuk," kata Hartini.