ILC TV One Selasa 18 Desember 2018 Bahas Politik Bertema Pemilu 2019: Suara Rakyat dalam Kardus

Acara Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One edisi Selasa, 18 Desember 2018 akan kembali mengangkat tema soal politik.

instagram @indonesialawyersclub
Tangkapan layar unggahan akun Instagram @indonesialawyersclub. ILC TV One pada Selasa 18 Desember 2018 akan mengangkat tema Pemilu 2019: Suara Rakyat dalam Kardus. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Acara Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One edisi Selasa, 18 Desember 2018 akan kembali mengangkat tema soal politik.

Pada dua edisi sebelumnya, ILC TV One juga mengangkat tema soal politik, yakni Misteri Jelang Pemilu 2019: Dari e-KTP Tercecer sampai DPT "Siluman" pada Selasa, 11 Desember 2018, dan Pascareuni 212: Menakar Elektabilitas Capres 2019 pada Selasa, 4 Desember 2018.

Dan pada minggu ketiga Desember 2018, tepatnya Selasa, 18 Desember 2018, acara Indonesia Lawyers Club kembali mengangkat tema politik, yaitu Pemilu 2019: "Suara Rakyat dalam Kardus".

Selain melalui siaran langsung, ILC TV One bertema Pemilu 2019: "Suara Rakyat dalam Kardus" juga dapat disaksikan melalui live streaming pada tautan di bawah ini.

LINK 1

LINK 2

Link 3

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggunakan kotak suara berbahan kardus dupleks karena lebih murah.

Soal keamanan dalam melindungi surat suara, KPU mengklaim, kekuatannya sama saja dengan kotak berbahan aluminium.

ILC TV One Selasa 18 Desember 2018 dengan Tema Pemilu 2019: Suara Rakyat Dalam Kardus

Dilansir Kompas TV, Ketua KPU, Arief Budiman menjelaskan, perhitungan biaya perawatan dan penyimpanan kotak suara aluminium hampir sama dengan membuat baru.

Ketua KPU juga menanggapi terkait kerusakan kotak suara akibat banjir di wilayah Badung, Bali.

KPU mengatakan, pihaknya segera mengganti logistik yang rusak.

Diberitakan sebelumnya, 2.000 kotak suara berbahan kardus yang ada di Gudang Logistik KPUD Kabupaten Badung, Bali rusak, dan tak dapat digunakan lagi.

Kerusakan itu terjadi akibat gudang logistik terendam banjir beberapa waktu yang lalu.

Total, ada 2.065 kotak suara dan 110 bilik suara yang rusak, dan tidak dapat lagi digunakan.

Dengan terendamnya ribuan kotak suara itu, saat ini, KPUD Kabupaten Badung masih membutuhkan sebanyak 2.500 kotak suara, dan 342 bilik suara berbahan kardus, yang akan digunakan untuk Pemilu 2019 mendatang.

Sementara, komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, pihaknya tidak menentukan bahan dasar kotak suara pemilu secara sepihak.

"Kardus" dipilih sebagai bahan dasar kotak suara melalui persetujuan pemerintah dan DPR melalui mekanisme rapat dengar pendapat (RDP).

Karena itu, ia mempertanyakan pihak-pihak yang saat ini mengkritik kotak suara berbahan kardus, atau karton kedap air tersebut.

"KPU tidak bisa menetapkan sepihak namun melalui persetujuan pemerintah dan DPR, lewat forum RDP," kata Pramono saat dikonfirmasi, Senin (17/12/2018).

"DPR kan ada wakil-wakil semua parpol, termasuk parpol-parpol pendukung pasangan capres-cawapres," sambungnya.

Hal tersebut kemudian menjadi bahasan warganet di media sosial.

Seorang warganet menanyakan komentar Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengenai hal tersebut.

"Assalamu 'alaikum warahmatullah. Prof, sedang ramai pembahasan kotak suara kardus sekuat aluminium."

"Ujung2nya pembullyan dan yg diserang Pemerintah."

"Menurut Prof. bagaimana itu?," tanya seorang warganet.

Lalu, bagaimana tanggapan Mahfud?

"Tak tertarik krn tak terlalu penting bg sy utk mendiskusikan itu."

"Bg sy yg penting pemilu luber jurdil."

"Mau kotak suara kardus atau besi silahkan sj kalau ada yg mau nendiskusikan."

"Lagi pula urusan kardus atau bukan itu urusan KPU, bukan urusan pemerintah sbg lembaga eksekutif," balasnya.

Di ILC TV One, Sujiwo Tejo Ungkap Kehebatan yang Cuma Bisa Dilakukan Dirjen Dukcapil Kemendagri

Komentar Mahfud pun mendapat respons dari warganet lainnya.

"Bener prof. Saya sarujuk dengan anda..ga tertarik nonton diskusi soal kardus di ILC. toh hal tsb juga sdh dibsetujuiboleh DPR. Yg penting jurdil."

"Benar Prof, biar kotak suara terbuat dari emas ataupun tembaga ataupun cor beton gak jaminan aman, kembali ke hati nurani kita masing2, jika mau hidup damai maka berdamailah."

"Benar juga masalah kotak suara tak perlu dipersalahkan, temanya gak berbobot." (tribunlampung.co.id/tribunsolo.com)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved