Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid, Polisi Ungkap Penyebabnya hingga 10 Orang Jadi Tersangka

Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid, Polisi Ungkap Penyebabnya hingga 10 Orang Jadi Tersangka

ari maryadi/tribun
Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid - Tim identifikasi Polres Gowa melakukan olah TKP di halaman Masjid Nurul Yasin. 

Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid, Polisi Ungkap Penyebabnya hingga 10 Orang Jadi Tersangka

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Muhammad Khaidir (23), mahasiswa di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tewas setelah dikeroyok oleh sejumlah orang di dalam masjid, Senin (10/12/2018).

Polisi telah menetapkan sebanyak 10 orang sebagai tersangka, yakni RDN (47), ASW als Endi (26), HST (18), IDK (52), SDS (53), INA (24), YDS (49), HDL (54), LN (16), dan ICZ (17).

“Semua tersangka sudah ditahan oleh Polres (Gowa) untuk diselidiki lebih lanjut. Para tersangka dikenakan pasal 170 ayat (2) KUHP tentang melakukan kekerasan secara bersama-sama dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Gedung Humas, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).

Uang Dugaan Korupsi Zainudin Hasan Mengalir untuk Investasi Rumah Sakit hingga Karpet Masjid

Dedi menjelaskan, kronologi peristiwa itu berawal saat Muhammad Khaidir hendak menunaikan salat di masjid, namun pintu masjid terkunci.

Ia pun mendatangi rumah seorang warga berinisial YDS yang lokasinya tak jauh dari masjid untuk meminta dibukakan pintu masjid.

Setelah tiba di rumah YDS, korban Khaidir langsung mengetuk pintu.

Namun, ketukan tersebut dianggap mengancam oleh pemilik rumah.

YDS menegur korban, namun korban tidak menanggapinya.

YDS lalu menuju masjid.

Sesampainya di masjid, YDS bertemu dengan marbot berinisial RDN yang kemudian menggunakan alat pengeras suara untuk menyampaikan pesan bahwa seolah-olah ada maling di masjid.

Khadir pun menuju ke masjid.

Para warga telah berkumpul di masjid, dan langsung mengeroyok Khadir dengan tangan kosong serta kayu hingga meninggal dunia.

"Akibatnya korban meninggal dunia karena dilakukan pukulan, baik menggunakan tangan kosong maupun balok kayu," kata Dedi.

Dedi mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri.

Dedi menyarankan, masyarakat untuk melapor ke polisi sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku.

"Tidak boleh melakukan penghakiman sendiri. Semuanya harus diselesaikan melalui mekanisme yang berlaku," tutur Dedi.

Tewas Dikeroyok Massa Disangka Rusak Masjid

Muhammad Khaidir (23 th), Mahasiswa UIT Makassar ditemukan tewas di halaman Masjid Nurul Yasin Kampung Jatia, Kelurahan Mata Allo, Kecamatan Bajeng, Gowa, Senin (10/12/2018) pukul 02:00 dini hari tadi.

Masjid ini berada di Jl Poros Limbung. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Timur, Muhammad Khaidir, yang berasal dari Dusun Manarai, Kelurahan Bonto Borusu, Kecamatan Bonto Haru, Kabupaten Kepulauan Selayar, ini tewas diamuk massa.

Sejumlah warga melakukan pemukulan lantaran Khaidir dianggap merusak Masjid Nurul Yasin.

Khaidir disebut menghancurkan lemari masjid, memecahkan hiasan kaligrafi bertulisan Arab, mematahkan tiang mik, serta merusak pembatas saf masjid.

Salah seorang warga, Hafid Dg Cini yang melihat tindakan Khaidir lalu memanggil masyarakat. Massa berkumpul lalu menganiaya Khaidir.

Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan sebelumnya menuturkan, kasus ini masih sementara dalam proses penyelidikan oleh kepolisian.

"Kepolisian telah melakukan olah TKP yang dipimpin Wakapolres Gowa serta interogasi terhadap saksi-saksi," kata Tambunan.

Sementara itu, kakak kandung Khaidir, Nurhandayani (26), mengatakan adiknya mengalami perubahan tingkah laku belakangan ini.

Menurutnya, ia sering menemukan Khaidir berhalusinasi di rumahnya.

"Sering berhalusinasi. Saya sempat mengira dia gila karena sering cerita ngawur," kata Nurhandayani saat ditemui Tribun Timur di Rumah Sakit Bhayangkara, Senin (10/12/2018) sore.

Nurhandayani melanjutkan, sebelum meninggal, ia masih sempat berkomunikasi dengan adiknya melalui WhatsApp, Sabtu (8/12/2018) kemarin.

"Saya minta dia pulang ke rumah. Tapi dia mengaku punya banyak masalah, masalah besar," tambah Nurhandayani dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tidak boleh melakukan penghakiman sendiri. Semuanya harus diselesaikan melalui mekanisme yang berlaku," tutur Dedi. (KOMPAS.COM/Tribun Timur)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid, Polisi Tahan 10 Tersangka", https://nasional.kompas.com/read/2018/12/18/08042811/mahasiswa-tewas-dikeroyok-di-masjid-polisi-tahan-10-tersangka

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved