Dilengkapi Toilet Eksklusif, Rest Area di Tol Kanci-Pejagan Catat Rekor Toilet Terbanyak di Dunia

Tempat peristirahatan atau rest area baru di KM 228A Tol Kanci-Pejagan langsung memecahkan rekor dunia.

tangkapan layar youtube tribun jabar
Penampakan toilet di rest area baru di Tol Kanci-Pejagan, yang pecahkan rekor jumlah toilet terbanyak di dunia. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tempat peristirahatan atau rest area baru di KM 228A Tol Kanci-Pejagan langsung memecahkan rekor dunia.

Pemecahan rekor tersebut terkait jumlah toilet terbanyak di dunia yang berada di rest area baru itu.

PT Pertamina meresmikan SPBU 3345102 di KM 228A Tol Kanci-Pejagan, Kamis (20/12/2018).

SPBU itu menjadi SPBU ke-31 di sepanjang jalur tol Pantura dari Jakarta hingga Jawa Barat.

SPBU tersebut langsung memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai SPBU dengan toilet terbanyak di dunia.

Di mana, sebanyak 308 toilet tersedia di SPBU itu.

Kedua SPBU itu berada di bawah naungan PT Jamrud Sepanjang Khatulistiwa (JSK).

Rekor MURI itu diserahkan secara simbolis dari Senior Manager MURI, Yusuf Ngadri, kepada Direktur PT JSK, Irene ID Kusumowidagdo.

Irene mengatakan, 308 toilet itu terdiri dari 12 toilet khusus difabel, 118 toilet wanita, 92 toilet pria, dan 86 urinoir.

"Semuanya disediakan gratis bagi pengunjung ataupun konsumen yang datang ke sini," ujar Irene ID Kusumowidagdo.

Bahkan, sejumlah bilik toilet juga tampak dilengkapi shower untuk mandi.

Selain itu, ada juga bilik toilet dan kamar mandi yang didesain secara eksklusif, untuk kenyamanan pengunjung.

Toilet Canggih di Wisata Tele

Di Sumatera Utara, sejumlah toilet canggih dibuat.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru saja menyelesaikan toilet canggih di kawasan Wisata Tele, Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. 

Kabarnya, toilet itu dilengkapi teknologi Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang diciptakan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang). 

Lalu, seperti apa kecanggihan teknologi yang dimiliki toilet yang kabarnya menelan biaya pembuatan hingga Rp 3,3 miliar itu? 

Peneliti Muda Puslitbang Kementerian PUPR, Dimas Hastama Nugraha menjelaskan, teknologi IPA yang dibenamkan mencakup menara aerasi dan Reverse Osmosis (RO). 

Menara aerasi memiliki tinggi 13 meter dengan lima tingkatan. 

“Menara itu bertugas mengelola air baku menjadi air bersih dengan Multiple Tray Aerator. Airnya berasal dari embung yang (berada di atas), dialirkan ke bawah menggunakan pipa naik ke atas. Dengan adanya selisih tekanan tinggi 25 meter, sehingga tidak membutuhkan pompa untuk naik ke atas,” terang Dimas kepada Kompas.com, di lokasi, Jumat (23/3/2018). 

Air yang diolah, dinetralisasi kadar besi (Fe) dan mangan-nya (Mn). 

Pasalnya, kadar kedua mineral tersebut cukup tinggi, yaitu 0,9 ppm untuk besi dan 1,2 ppm untuk mangan.

Dari hasil uji laboratorium, tingkat besi dan mangan yang diproses turun menjadi 0,3 ppm untuk besi, dan 0,5 ppm untuk mangan. 

Air yang sudah dinetralisasi kemudian dialirkan ke dalam filtrasi, untuk dipisahkan ke dalam dua bagian yaitu toilet dan sistem RO.

Sistem RO memiliki kapasitas 400 liter per hari, dan dapat langsung dikonsumsi oleh masyarakat. 

“RO ini adalah air siap minum, dia mengelola air siap untuk diminum,” kata dia. 

Sementara, air yang dialirkan ke toilet akan dimanfaatkan saat buang air kecil dan air besar. 

Limbah yang dihasilkan kemudian ditampung di bak penampungan, sebelum diolah di bio filter berkapasitas 5.000 liter. 

Setelah diolah, air tersebut dialirkan ke kolam sanita yang berisi tanaman air. 

Tanaman tersebut bertugas untuk menetralisasi sisa limbah, sehingga air yang keluar dari kolam sanita sudah memenuhi standar air baku. 

“Biasanya, taman sanita ini ada tipe vertikal dan horizontal. Karena di sini konturnya bergunung-gunung, kami mengikuti dengan empat layer,” terangnya. 

Kepala Balai Litbang Penerapan Teknologi Pemukiman Kementerian PUPR, Ahyat Dwiatno menjelaskan, anggaran Rp 3,3 miliar digunakan untuk perencanaan, dan data Rp 289 juta, pengolahan air limbah Rp 210 juta, serta pengolahan air bersih dan penyambungan sistem (Rp560 juta). 

Di dalam sistem pengolahan air bersih, terdapat teknologi menara aerasi senilai Rp 452 juta dan RO senilai Rp 46 juta.

Pria Lumpuh Akibat Membawa HP ke Dalam Toilet, Awalnya Pingsan Saat Berdiri Setelah Duduk Lama

Adapun untuk pembangunan fisik bangunan menghabiskan anggaran Rp 1,95 miliar. 

Pembangunan fisik itu meliputi pembangunan toilet pria dan wanita, toilet difabel, musala, ruang laktasi, pantry, dan musala di lantai satu. 

Sementara di lantai dua, terdapat ruang transparan yang dapat dimanfaatkan sebagai area serba guna berkapasitas 40 orang, area terbuka, dan selasar pemantauan.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Baru Dibuka, SPBU di Rest Area KM 228A Tol Kanci-Pejagan Langsung Pecahkan Rekor MURI [VIDEO]

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved