Tempat Wisata di Lampung

Kuliner Lampung, Inilah 6 Makanan yang Bisa Jadi Buah Tangan Saat Wisata ke Lampung, Wajib Banget

Liburan ke Provinsi Lampung, sepertinya nggak afdhol bila pulangnya tak membawa buah tangan.

Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUN LAMPUNG / Heru Prasetyo
Pie susu pisang racikan Toko Roti dan Kue Yusi Akmal 

Semua dibuat dengan bahan-bahan premium, bersih dan "Halal".

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami di nomor telepon (0721) 253393 untuk cabang Yussy Akmal di Jl. Jenderal Sudirman no. 17A (sebelah Gelael), atau di nomor telepon (0721) 5610029 untuk cabang Yussy Akmal Kedaton di Jl. ZA Pagar Alam.

3. Kopi Lampung 

Lampung merupakan salah stau penghasil kopi robusta yang sudah mahsyur hingga mancanegara.

Dan Kopi Lampung sepertinya wajib menjadi salah satu buah tangan saat bertandang ke Bumi Sang Bumi Ruwai Jurai ini. 

Saat ini pun sudah banyak gerai yang menyediakan Kopi Lampung, seperti Kopi Bola Dunia serta Els Coffee.

Kopi Bola Dunia bisa dikatakan sebagai kopi bubuk tertua nan legendaris.

Aromanya yang khas membuat kopi ini bertahan hingga sekarang.

Kopi ini telah ada sejak 1911 dan diwariskan secara turun temurun hingga generasi keempat.

Aroma kopi tercium kencang kala memasuki area pabrik Kopi Sinar Baru Cap Bola Dunia di Jalan Ikan Tembakang Sukaraja, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Rabu,10 Januari 2018.

Drum-drum berukuran besar, memenuhi area pabrik. Drum itu menjadi tempat  menyimpan biji kopi yang telah disangrai. Suasana pabrik terlihat sepi.

Sebab, produksi kopi telah selesai. Sang pemilik pabrik adalah Lucas Sukianto, generasi keempat dari Lee A Piang.

"Kopi Bola Dunia dirintis oleh kakek buyut saya. Usaha ini dimulai di Jalan Ikan Kakap Pesawahan Telukbetung, Bandar Lampung," tutur Lucas membuka cerita kepada Tribun, Rabu (10/1) sore.

"Saat itu, namanya bukan Kopi Sinar Baru Bola Dunia. Melainkan Kopi Njit Sin yang artinya Sinar Baru," tambah dia.

Menurutnya, sang kakek buyut mengambil biji kopi dari petani di Tanggamus, kemudian diolah sendiri menjadi kopi bubuk.

Setelah menjadi bubuk, kopi dikemas dalam sebuah tempat berbentuk kerucut.

Seluruh proses pembuatannya dibantu tiga orang saudara Lee A Piang.

Saat itu, kopi tidak dipasarkan di toko atau tempat khusus.

Lee A Piang menjualnya dengan berkeliling menggunakan sepeda ontel mengitari Kota Bandar Lampung dan sekitarnya.

Di tahun 1930-an, produksi kopi tidak lagi manual. Karena permintaannya mulai meningkat.

Lee A Piang bersama saudaranya menggunakan mesin berbentuk bola dengan kapasitas 25 kilogram (kg).

Di tahun 1950 seiring usia Lee A Piang yang sudah menua, Kopi Njit Sin beralih ke generasi kedua, Lee Yung Hin.

Lee Yung merupakan anak pertama Lee A Piang. Di tangan Lee Yung, produksi berjalan seperti yang dilakukan Lee A Piang.

Namun di era Lee Yung, tepatnya tahun 1967, nama Kopi Njit Sin berubah jadi Kopi Sinar Baru Cap Bola Dunia.

Perubahan nama terpaksa dilakukan, sebab presiden kala itu, tidak memperbolehkan produk yang ada menggunakan nama asing. Jadi harus memakai nama Indonesia.

Nama Sinar Baru Cap Bola Dunia yang dipilih, karena kopi dibuat menggunakan mesin berbentuk bola.

Di tahun 1970-an, orangtua Lucas, Sukianto yang merupakan anak Lee Yung mulai ikut membantu.

Hingga akhirnya, bisnis itu diwariskan ke Sukianto sebagai generasi ketiga.

Di tangan Sukianto, permintaan kopi meningkat pesat dan mesin produksi pun berubah menjadi mesin dengan kapasitas 100 kg.

Saat ganti mesin besar ini, lokasi produksi terpaksa dipindahkan. Lokasi lama, di Jl Ikan Kakap hanya dijadikan tempat untuk berjualan.

Ini juga seiring kebijakan pemerintah saat itu yang menjadikan Jl Ikan Kakap sebagai kawasan bisnis, distrik dan komersil. Jadi tidak bisa untuk pabrik.

Sehingga pabrik dibangun di Jalan Ikan Tembakang Sukaraja.

"Tahun 2003 kakak saya Willy mulai membantu Papa. Sementara saya sendiri baru mulai membantu tahun 2011 karena saya harus menyelesaikan kuliah di luar negeri terlebih dahulu," katanya.

"Kenapa saya tertarik untuk membantu usaha kopi ini? Karena di generasi keempat hanya ada saya dan Willy. Kalau bukan kami siapa lagi? Jadi kami yang harus mengelola dan membesarkan kopi ini, serta melakukan ekspansi," tambah Lucas.

Saat ini, mesin yang digunakan berkapasitas 3 ton. Meski begitu, Lucas mengaku, produksi tidak pernah sampai 3 ton, hanya sekitar 300-800 kg sehari.

Proses produksi masih dilakukan sama dari dulu hingga sekarang yakni dibuat setiap hari.

Ini guna menjaga kesegaran kopi. Termasuk lokasi mengambil biji kopi dari dulu hingga saat ini, masih di Tanggamus.

"Hal itu tetap kita pertahankan sampai kini, karena itulah ciri khas kopi kami. Termasuk penggunaan kertas kopi sebagai kemasannya," ujarnya.

"Untuk diketahui kopi kami adalah kopi pertama di Lampung yang menggunakan kertas kopi. Kalau ada kopi lain yang menggunakan kertas yang sama, itu artinya dia meniru," tambah Lucas.

"Jangankan kertas kopi, merek kami saja ada menirunya. Hanya saja tiruannya dibuat dengan membalikkan logo atau menambah nama," imbuh dia.

Salah satu pecinta Kopi Bola Dunia yakni Hendi Prayogi, Ketua Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampung.

Ia mengaku, suka dengan citarasa kopi ini karena masih orisinal. Ia sendiri biasa minum kopi ini warung kopi yang berada di pojokan Lorong King sembari sarapan pagi.

"Sebenarnya saya ada kopi itu di rumah. Tapi tidak tahu kenapa kalau dirumah rasanya biasa saja. Tapi kalau minum di warung langsung, rasanya lebih enak. Mungkin mereka ada teknik pembuatan sendiri," kata dia.

Yakni, kualitas dan rasa kopi murni yang tidak berubah sejak tahun 1911. Inilah yang disukai oleh masyarakat pecinta kopi murni. Lalu, harga bersaing.

Menurutnya, jika Kopi Sinar Baru Cap Bola Dunia mampu terus mempertahankan hal itu, kopi ini akan bertahan semakin lama.

Walaupun saat ini banyak merek kopi yang beredar di masyarakat.

4. Pempek 

Mencari pempek enak di Kota Bandar Lampung untuk menjadi buah tangan, jawabannya adalah Pempek 123.

Salah satu tempat kuliner yang menjajakan pempek khas palembang yang paling dikenal di Lampung adalah Pempek 123. 

Tempat kuliner Pempek 123 ini ada dua lokasi. Cabang pertamanya ada di Jalan Ikan Belanak No 15 Teluk Betung, Bandar Lampung.   

Lalu cabang keduanya di  Jalan Jendral Sudirman No 75 Rawa Laut, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, Lampung

Di kedua tempat ini selalu ramai setiap harinya oleh pengunjung yang datang untuk mencicipi pempek yang sangat lezat.
Salah satu menu andalan Pempek 123 ini adalah pempek lenggang.
Pempek lenggang ini berupa omelet telur yang dibuat dengan mencampurkan potongan kecil pempek ikan.
Lenggang disajikan dengan acar dan bihun, kemudian disiram dengan kuah cuka yang pedas dan segar serta ebi.

Lebih mantapnya lagi, di Warung Pempek 123 ini, Pempek Lenggangnya memiliki tekstur pempek cukup garing tetapi tetap lembut dan kenyal, jadi saat disantap pun langsung ketagihan.

Selain itu, cuka di Pempek 123 juga tingkat kepedasannya bisa diatur. Ada yang manis, sedang, hingga pedas. 

Sehingga makin memanjakan pengunjungnya. 

Untuk harganya sendiri mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 25 ribu.  

Operasional Pempek 123 ini sejak pagi hingga malam hari, namun kadang pada sore hari semua pempek sudah terjual. 

Bagi yang ingin membawanya sebagai oleh-oleh, Pempek 123 menyediakan harga paketan, sehingga tinggal dibawa dengan bungkus yang aman.

Bahkan Pempek 123 juga menyediakan paket untuk dikirim, bila ada yang menginginkan pengiriman ke luar kota. 

Selain pempek, menu lainnya seperti tekwan, model, dan eberapa menu lainnya juga tersedia di sini. 

Tak hanya itu, di gerai ini juga tersedia aneka oleh-oleh lain yang bisa dibeli untuk buah tangan.

5. Bakso

Membawa buah tangan bakso saat bertandang ke Lampung, menjadi salah satu pilihan.

Dan Bakso Sony adalah yang paling banyak diburu. 

Apalagi memang di Bakso Sony ini tersedia paket yang bisa dibawa untuk oleh-oleh dan sudah dipres plastik, sehingga aman dibawa.

Adapun Bakso Sony sendiri nama resminya adalah Bakso Son Haji Sony.

Penjaja bakso yang tergolong legenda di Kota Tapis Berseri.

Dalam semangkuk Bakso Sony, anda akan dihadapkan dengan satu porsi bakso berjumlah lima/enam buah, mi telor kuning, mi bihun, dan beberapa potong gajih (koyoran).

Dari segi jumlah, bulir bakso yang diberikan memang akan langsung membuat kita kecewa.

Tapi tunggu hingga saat anda menggigit bakso tersebut.

Berbeda dengan bakso pada umumnya yang cenderung dominasi daging sapi terkalahkan tepung tapioka.

Bakso milik Son Haji Sony ini amat liat.

Begitu Anda menggigitnya, seolah Anda sedang menggigit sepotong daging.

Segera saja setelah bagian daging digigit, akan terdapat sensasi kenikmatan yang legit.

Tekstur dagingnya tipis-tipis dan halus, menyerbak segar saat mulai dikunyah.

Jika Anda ingin sedikit bukti, cobalah belah bakso yang tersaji di mangkok.

Untuk menikmati bakso ini, anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 15.000.

Bakso Sony ini sudah banyak cabangnya tak hanya di Kota Bandar Lampung, tapi hingga Kota Metro dan Pringsewu. 

Sedangkan cabang utamanya ada di Jalan Robert Wolter Mongonsidi.

6. Lampung Banana Foster

Lampung Banana Foster adalah salah satu toko kue milik pemain sinetron yang kini jadi wakil kepala daerah ini bisa dikatakan sebagai pelopor kue kekinian yang ada di Lampung

Bahkan saat ini, bisa dikatakan brand kue kekinian milik artis Hengky Kurniawan ini merupakan yang terbesar di Lampung karena sudah memiliki beberpaa cabang.

Tak hanya itu saja, Lampung Banana Foster juga telah menjelma menjadi toko oleh-oleh yang tak hanya menyediakan kue andalannya tapi juga oleh-oleh lainnya. 

Selain itu, mereka juga rutin menelurkan menu-menu teranyarnya. 

Salah satunya menu yang diluncurkan pertengahan tahun ini Molten Banana yang resmi diperkenalkan langsung oleh Hengky Kurniawan di outlet Lampung Banana Foster di Jalan Wolter Monginsidi No.115, Bandar Lampung.

Digital Marketing Lampung Banana Foster Ghea Levana mengatakan, varian terbaru Banana Foster ini sangat spesial dan semakin memanjakan lidah pencinta kue berbahan dasar pisang ini.

"Produk ini berbahan dasar bolu pisang yang dilapisi pastry yang crunchy, ditambah filling yang milky banget dan pas dipotong isi dalamnya bakal lumer di mulut," jelasnya.

Ghea menambahkan, varian baru Banana Foster ini dibanderol dengan harga Rp 65 ribu saja.
Harga tersebut tidak berbeda jauh dengan varian sebelumnya yang dijual di kisaran harga Rp 50 - 65 ribu per kotak.
Sebelumnya, Banana Foster sudah tersedia dalam enam pilihan rasa yaitu Peanut, Caramelized, Chocolate, Nutella, Premium Pandan, dan Premium Black.

Sementara Manajer Lampung Banana Foster Edi Prayitno mengatakan, pihaknya juga sengaja menghadirkan cabang terbaru yang merupakan cabang ke 6 di Jalan ZA Pagar Alam, Kedaton, Bandar Lampung

Tujuannya untuk lebih memudahkan para customer mendapatkan oleh-oleh khas Lampung.

Masih kata Edi, outlet terbarunya ini tidak hanya menyediakan varian menu dari produk Banana Foster saja.

Melainkan juga terdapat berbagai oleh-oleh khas Lampung, seperti kopi, dan aneka produk dari UMKM yang ada di Lampung.

“Lampung Banana Foster juga membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya, dengan prosedur dan standar yang ditetapkan.

Produknya pun tidak terbatas pada snack saja, namun juga suvenir khas Lampung.

Targetnya dengan opening ini, Lampung Banana Foster ingin memenuhi keinginan customer yang ingin mencari oleh-oleh khas Lampung.

Istilahnya adalah one stop shopping. Selain mereka bisa beli Banana Foster, bisa juga beli kopi, snack dan oleh-oleh khas Lampung lainnya disini," jelasnya.

Edi juga mengungkapkan, pihaknya memiliki target untuk mencari beberapa titik untuk membuka outlet lagi.

“Terus pantengin instagram kami, karena dalam waktu dekat kita mau launching varian baru. Dan jangan sampai terlewat juga, dua hari ini kita memberikan diskon 10 persen untuk cake di outlet Lampung Banana Foster ZA Pagar Alam ini,” ujar Edi.

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved