Tsunami Pesisir Lampung

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Sudah 108 Korban Tewas Ditemukan di Lampung Selatan

Sampai Senin, 24 Desember 2018, korban meninggal dunia dalam tsunami Lampung, khususnya di pesisir Lampung Selatan, mencapai 108 orang.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Dedi Sutomo
Proses pencarian korban di balik reruntuhan puing rumah pasca tsunami di Lampung Selatan, Senin, 24 Desember 2018. Hingga kini, korban tewas yang ditemukan sudah mencapai 108 orang. 

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Sudah 108 Korban Tewas Ditemukan di Lampung Selatan

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Jumlah korban jiwa tsunami Lampung terus bertambah.

Sampai Senin, 24 Desember 2018, pukul 21.00 WIB, korban meninggal dunia dalam tsunami Lampung, khususnya di pesisir Lampung Selatan, mencapai 108 orang.

“Sore sampai malam ini ada tambahan temuan korban meninggal. Sampai malam ini ada 108 korban meninggal dunia yang sudah ditemukan,” kata Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan Sefri Masdian.

Sefri memastikan upaya pencarian korban terus dilanjutkan.

Kisah Dramatis Nelayan Selamat Usai 3 Kali Diterjang Tsunami di Dekat Gunung Anak Krakatau

Pasalnya, kemungkinan masih ada korban yang tertimbun reruntuhan bangunan yang belum ditemukan.

Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan telah mendirikan posko tanggap darurat di Desa Way Muli dan Desa Kunjir.

Dua desa itu terkena dampak tsunami paling parah.

Gelombang tsunami menghantam pesisir pantai Lampung Selatan, Sabtu, 22 Desember 2018 malam.

Akibatnya, beberapa daerah porak-poranda.

Daerah yang paling parah terkena dampak tsunami ada di Kecamatan Rajabasa, yakni Desa Way Muli Timur, Desa Way Muli Induk, dan Desa Kunjir.

Kemudian PPI Bom dan Pantai Alau-alau di Kecamatan Kalianda.

Selain korban tewas, korban luka-luka saat ini sudah mencapai 547 orang.

Para korban luka dirawat di RSUD Bob Bazar, Kalianda.

Bantuan untuk para korban pun terus berdatangan dari berbagai pihak.

Sebagian bantuan ada yang disalurkan melalui posko terpadu pemerintah daerah.

Ada juga yang dikirim langsung ke lokasi.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG BANTEN - Korban Mencapai 373 Orang Meninggal Dunia dan 128 Orang Hilang

Pangdam dan Kapolda Tinjau Lokasi

Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan bersama Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi saat meninjau lokasi yang terdampak bencana tsunami di Desa Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan, Senin, 24 Desember 2018.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Irwan dan Purwadi berkeliling meninjau beberapa titik terparah yang terkena gelombang tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.

Pangdam juga secara simbolis menyerahkan bantuan berupa sembako ke warga yang menunggu di depan Masjid Nurul Huda.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Korem-Polres Mulai Kirim Bantuan untuk Korban Tsunami di Pulau Sebesi

Kerahkan Anjing Pelacak

Sekitar 15 menit usai dilepas untuk mencari korban tsunami, anjing pelacak bernama Vero seketika duduk di atas puing bangunan rumah yang roboh.

Meski sudah ditarik oleh pawangnya, Vero enggan beranjak dari tempat itu.

Tak dinyana, tepat di bawah Vero ada dua jenazah tertimbun.

Para relawan yang berada di sekitar Vero langsung mendekat dan melakukan evakuasi.

Vero pun bersedia untuk bergeser dari posisi duduknya.

Vero merupakan anjing pelacak dari Unit K9 Ditsabhara Polda Lampung.

Vero sengaja diturunkan untuk membantu korban bencana tsunami yang menerjang wilayah Desa Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan, Sabtu, 22 Desember 2018.

Pawang dan Pelatih K9 Brigpol Suprayogi mengatakan, K9 sudah diturunkan sejak Minggu, 23 Desember 2018.

Menurut Suprayogi, anjing pelacak yang diturunkan tidak sama hari per hari.

 “Jadi kemarin (Minggu) satu, hari ini satu, besok rencana satu lagi. Itu berbeda-beda. Tidak satu anjing yang diturunkan,” kata Suprayogi saat ditemui di lokasi evakuasi, Senin, 24 Desember 2018.

Suprayogi menjelaskan, begitu tiba di lokasi yang terdampak, anjing berjenis herder tersebut langsung diturunkan untuk membantu mencari korban yang tertimbun reruntuhan.

Tetapi, sebelumnya tim sudah mengetahui lokasi yang terindikasi masih ada korban tertimbun.

“Jadi prosesnya, anjing langsung menuju sasaran tempat di mana korban menguarkan bau yang khas. Dan tadi langsung ditemukan dua korban. Kami masih coba mencari lagi, siapa tahu masih ada korban yang tertimbun,” papar Suprayogi. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved