Tsunami Pesisir Lampung

VIDEO - Sederet Menteri Kunjungi Korban Tsunami di Desa Way Muli, Nila Moeloek Hingga Puan Maharani

Sederet menteri mengunjungi korban tsunami di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Selasa, 25 Desember 2018.

Penulis: Okta Kusuma Jatha | Editor: Daniel Tri Hardanto

VIDEO - Sederet Menteri Kunjungi Korban Tsunami di Desa Way Muli

Laporan Live Streaming Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAJABASA – Sederet menteri mengunjungi korban tsunami di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Selasa, 25 Desember 2018.

Mereka adalah Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Dalam kesempatan itu, Nila mengatakan, Kementerian Kesehatan memiliki buffer stok obat-obatan.

Karenanya, korban tsunami di kawasan pesisir Lampung Selatan dan Banten tidak perlu khawatir kekurangan stok obat-obatan.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Pemprov dan Pemkab Akan Relokasi Korban Tsunami

Nila mengatakan, cuaca saat ini masuk musim penghujan.

Tinggal di tenda-tenda pengungsian tentu rawan akan mengalami sakit.

Apalagi anak-anak yang ikut orangtuanya mengungsi.

“Keadaan seperti ini, dengan iklim seperti ini tinggal di pengungsian, banyak yang rentan, terutama anak-anak. Umumnya terkena gejala batuk, pilek, dan ISPA,” kata Nila.

Nila menambahkan, dari laporan yang didapatkannya stok obat-obatan untuk penanganan para korban luka-luka dan warga yang mengalami gangguan kesehatan cukup.

“Untuk stok obat-obatan cukup. Jika memang di sini kurang, kita punya buffer stok di kementerian. Tidak perlu khawatir,” terang Nila.

Nila juga meminta dinas kesehatan untuk memperhatikan sistem sanitasi bagi pengungsi.

Karena ini juga dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan.

Nila juga menyarankan untuk warga mulai membuka dapur umum secara berkelompok.

Kegiatan seperti ini bisa menjadi ajang hiburan untuk menghilangkan trauma akan peristiwa terjangan gelombang tsunami beberapa waktu lalu.

“Saya sarankan untuk mulai membuka dapur umum secara berkelompok. Ini bisa menjadi kegiatan bersama. Di mana warga bisa saling berbincang,” ujar Nila.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Gunung Anak Krakatau Semburkan Awan Panas ke Arah Selatan

Warga Pulau Sebesi Dievakuasi

Sebanyak 116 warga Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku dievakuasi ke darat dengan menggunakan Kapal KN Jembio P.215 milik KPLP, Selasa, 25 Desember 2018.

Selanjutnya mereka dibawa ke Pelabuhan BBJ Bakauheni.

Warga yang dievakuasi tersebut terdiri dari 101 warga Pulau Sebesi dan 15 warga Pulau Sebuku.

Sementara korban yang mengalami luka-luka dilarikan ke Puskesmas Rawat Inap Bakauheni untuk mendapatkan perawatan.

“Hari ini ada 116 warga dari Sebesi dan Sebuku yang kita evakuasi ke darat. Tim kembali akan ke Sebesi,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Selatan Qorinilwan yang turut menjemput warga ke Pulau Sebesi.

Selain kapal milik KPLP, puluhan warga Pulau Sebesi lainnya dievakuasi dengan menggunakan kapal nelayan melalui Dermaga Canti.

Qorinilwan mengatakan, kerusakan akibat tsunami di kedua pulau itu tidak separah kawasan pesisir Rajabasa.

Namun, karena sempat terisolasi, warga kekurangan bahan makanan.

Hartono, nelayan Pulau Sebuku, mengaku saat tsunami menerjang, Sabtu, 22 Desember 2018 malam, ia sedang melaut.

Saat gelombang tsunami terjadi, ia terbawa ke tengah laut.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Pengungsi Mulai Terserang Gatal dan Hipertensi

Setelah gelombang mereda, ia menepi dan mendapati kapal-kapal sudah berantakan di pantai.

“Kalau di Sebuku hanya ada satu pondok yang rusak. Yang lain tidak, karena cukup jauh dari pantai,” terangnya.

Hartono menambahkan, saat ini sebagian besar warga Pulau Sebuku telah mengungsi ke darat bersama keluarganya.

Dapat Bantuan

Kabar gembira untuk korban tsunami di Desa Tejang, Pulau Sebesi, Lampung Selatan.

Bantuan untuk warga di Pulau Sebesi sudah mulai didistribusikan, Senin, 24 Desember 2018.

TNI dan Polri mengirimkan bantuan dalam bentuk paket sembako.

Bantuan terdiri dari 50 paket kantong beras, 50 dus mi instan, 50 dus air mineral, 50 paket minyak goreng, dan beberapa bantuan lainnya.

Komandan Korem 043/Garuda Hitam Kolonel Kav Erwin Djatniko mengatakan, selain bantuan sembako, nantinya juga akan dilihat kebutuhan warga di Pulau Sebesi.

Jika warga ingin mengungsi ke darat, pihaknya akan menyiapkan kapal.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Suara Letusan Gunung Anak Krakatau Terus Terdengar dari Pulau Sebesi

“Nanti kita lihat apa yang diinginkan warga. Jika mereka ingin mengungsi ke darat, akan kita angkut. Kita akan siapkan kapal untuk mengangkut warga di Pulau Sebesi nantinya,” ujar Erwin saat ditemui di Dermaga Canti, Kecamatan Rajabasa, Senin.

Sementara Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan mengatakan, selain bantuan sembako, Polres Lampung Selatan juga mengirimkan dua personel dari Satuan Polair untuk mendata kondisi warga di Pulau Sebesi.

“Hari ini bantuan sudah dikirim untuk warga yang tinggal di Pulau Sebesi. Mereka masih mengungsi di tempat yang lebih tinggi pasca terjadinya tsunami,” kata Syarhan.

“Nantinya akan kita lihat dan data kondisi warga di Pulau Sebesi seperti apa. Apa yang dibutuhkan warga nantinya akan kita kirimkan,” terang mantan Kapolres Pesawaran itu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved