Usir Jenuh, Warga Sebesi Isi Waktu di Pengungsian dengan Bermain Catur

Untuk mengisi waktu dan menghilangkan kejenuhan selama berada di pengungsian beberapa warga asal pulau Sebesi mengisi waktu dengan bermain catur.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Dedi
Warga Pulau Sebesi Main Catur 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMSEL - Untuk mengisi waktu dan menghilangkan kejenuhan selama berada di pengungsian di lapangan tenis indoor Kalianda, beberapa warga asal pulau Sebesi mengisi waktu dengan bermain catur.

"Tidak ada yang bisa kita lakukan di pengungsian, untuk mengusir jenuh sebagai hiburan kita bermain catur," kata Anto salah seorang pengungsi kepada tribun, senin (31/12).

Sampai siang ini ribuan warga asal pulau Sebesi dan Sebuku masih bertahan di lapangan tenis Indoor Kalianda. Merek masih menunggu intruksi pemerintah terkait dengan pemulangan mereka kembali ketempat asalnya di pulau Sebesi.

Pemerintah daerah kabupaten Lampung Selatan melalui korlak tanggap darurat bencana tsunami selat Sunda masih akan menunggu kondisi perkembangan dari aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK).

Tunggu Keputusan Pemerintah, Ribuan Warga Pulau Sebesi Masih Bertahan di Lapangan Tenis Indoor

Ini sebagai pertimbangan untuk mengambil langkah, bisa memulangkan warga asal pulau Sebesi dan Sebuku yang saat ini diungsikan di lapangan tenis Indoor Kalianda.

“Kita tidak bisa mengambil keputusan tergesa-gesa. Bisa saja saat ini kondisi GAK memang mulai turun. Tetapi ini kan belum stabil. Bisa saja sewaktu-waktu naik kembali,” terang I Ketut Sukerta kepala BPBD Lampung Selatan yang Korlak Tanggap Darurat Kabupaten Lampung Selatan kepada tribun.

Viral Rekaman CCTV Detik-detik Mahasiswi Sedang Sholat di Masjid Dipukul Pria dari Belakang

Identik dengan Tahun Baru, Benarkah Tiup Terompet Bisa Tularkan Penyakit Kanker Mulut?

Menurut dirinya, pemerintah daerah tidak akan mengambil resiko untuk memulangkan warga cepat-cepat. Namun masih memiliki resiko tinggi akan kembali adanya ancaman dari aktivitas erupsi GAK.

“Nanti kita pulangkan warga. Tapi kemudian GAK kembali meningkat aktivitasnya kan percuma. Kita tunggu informasi dari Badan Geologi, PVMBG Kementerian ESDM untuk kondisi GAK. Apakah sudah aman atau masih belum,” kata Ketut.(dedi/tribunlampung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved