Seminggu Berlalu, Pemuda Diduga Lakukan Ujaran Kebencian Donasi Tsunami Selat Sunda Menghilang
Pemuda yang diduga melakukan ujaran kebencian peristiwa tsunami Selat Sunda menghilang. Hingga kini, pemuda tersebut masih menjadi buruan polisi.
Seorang warga sekitar, Septian mengungkapkan, sejak peristiwa pengepungan warga, rumah tersebut selalu sepi.
"Tidak tahu ke mana (pemilik rumah). Sejak kejadian itu, kami tak pernah melihatnya lagi," katanya.
• Mahasiswa Posting Ujaran Kebencian Korban Tsunami Menghilang, Orangtua Janji Serahkan ke Polisi
Orangtua Janji Serahkan
Sebelumnya, orangtua pemuda tersebut berjanji, apabila telah menemukan anak mereka, mereka akan menyerahkan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Tanjungkarang Barat, Komisaris Harvan Rambang mengatakan, polisi sudah berkoordinasi dengan orangtua pelaku.
Menurut Harvan, mereka berjanji menyerahkan anak mereka ke polisi jika sudah ditemukan.
“Sampai saat ini, kami masih mencari keberadaan pelaku. Dan, kami sudah koordinasi dengan orangtuanya," kata Harvan, Kamis (27/12/2018).
"Orangtuanya sudah berjanji akan menyerahkan anaknya,” kata Harvan menambahkan.
Harvan menjelaskan, keberadaan pelaku belum diketahui.
Nomor ponsel pelaku pun sudah diblokir.
“Keberadaan pelaku belum diketahui karena (nomor) handphone-nya sudah diblokir,” jelas Harvan.
Harvan menambahkan, kondisi rumah pelaku yang berada di kompleks Perumahan Wisma Mas, Sumber Rejo, Kemiling, Bandar Lampung, sudah kondusif.
• Kisah Para Penyintas Tsunami Lampung, 9 Hari Terdampar hingga Ayah Peluk Anak Diterjang Ombak
• Video-video Tsunami Lampung, Warga Berlari ke Tempat Tinggi hingga Kondisi Kerusakan dan Pengungsian
Rumah itu sempat didatangi puluhan warga.
Mereka diduga berasal dari Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
Mereka kesal dan geram dengan ucapan KYT di media sosial.