Seminggu Berlalu, Pemuda Diduga Lakukan Ujaran Kebencian Donasi Tsunami Selat Sunda Menghilang
Pemuda yang diduga melakukan ujaran kebencian peristiwa tsunami Selat Sunda menghilang. Hingga kini, pemuda tersebut masih menjadi buruan polisi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemuda yang diduga melakukan ujaran kebencian peristiwa tsunami Selat Sunda menghilang.
Hingga kini, pemuda tersebut masih menjadi buruan polisi.
Sebelumnya, video seorang pemuda diduga melakukan ujaran kebencian peristiwa tsunami Selat Sunda beredar di Instagram dan WhatsApp pada Kamis (27/12/2018).
Pada hari yang sama, rumah pemuda tersebut sempat dikepung warga yang tidak terima dengan ucapannya.
Pjs Kasubdit II Tindak Pidana Perbankan dan Cybercrime Ditreskrimsus Polda Lampung, Komisaris I Ketut Suryana mengungkapkan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
Menurut Ketut, pihaknya belum memasukkan pemuda tersebut dalam daftar pencarian orang (DPO).
Hal itu karena polisi masih terus mencari pemuda itu.
• Sudah Seminggu Bergulir, Rumah Orangtua Pemuda Dugaan Ujaran Kebencian Terkait Tsunami Selalu Sepi!
Ketut mengungkapkan, pihaknya sudah menelusuri keberadaan pemuda tersebut.
"Ada unsur penghasutan dan provokasi yang masuk, dan terancam pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE," kata Ketut.
"Di mana, yang bersangkutan dapat dipenjara selama enam tahun lamanya jika terbukti bersalah melanggar pasal tersebut," kata Ketut menambahkan.
Sementara, kondisi rumah orangtua pemuda tersebut tampak tidak ada aktivitas.
Pantauan reporter Tribunlampung.co.id, pada Rabu (2/1/2019), kediaman orangtua berinisial KYT tersebut tampak sepi.
Rumah yang berada di Perumahan Wisma Mas, Sumberejo, Bandar Lampung itu, tidak terlihat aktivitas.
Pintu rumah tertutup rapat.
Saat awak media memanggil ke arah dalam rumah, tak ada jawaban.
Seorang warga sekitar, Septian mengungkapkan, sejak peristiwa pengepungan warga, rumah tersebut selalu sepi.
"Tidak tahu ke mana (pemilik rumah). Sejak kejadian itu, kami tak pernah melihatnya lagi," katanya.
• Mahasiswa Posting Ujaran Kebencian Korban Tsunami Menghilang, Orangtua Janji Serahkan ke Polisi
Orangtua Janji Serahkan
Sebelumnya, orangtua pemuda tersebut berjanji, apabila telah menemukan anak mereka, mereka akan menyerahkan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Tanjungkarang Barat, Komisaris Harvan Rambang mengatakan, polisi sudah berkoordinasi dengan orangtua pelaku.
Menurut Harvan, mereka berjanji menyerahkan anak mereka ke polisi jika sudah ditemukan.
“Sampai saat ini, kami masih mencari keberadaan pelaku. Dan, kami sudah koordinasi dengan orangtuanya," kata Harvan, Kamis (27/12/2018).
"Orangtuanya sudah berjanji akan menyerahkan anaknya,” kata Harvan menambahkan.
Harvan menjelaskan, keberadaan pelaku belum diketahui.
Nomor ponsel pelaku pun sudah diblokir.
“Keberadaan pelaku belum diketahui karena (nomor) handphone-nya sudah diblokir,” jelas Harvan.
Harvan menambahkan, kondisi rumah pelaku yang berada di kompleks Perumahan Wisma Mas, Sumber Rejo, Kemiling, Bandar Lampung, sudah kondusif.
• Kisah Para Penyintas Tsunami Lampung, 9 Hari Terdampar hingga Ayah Peluk Anak Diterjang Ombak
• Video-video Tsunami Lampung, Warga Berlari ke Tempat Tinggi hingga Kondisi Kerusakan dan Pengungsian
Rumah itu sempat didatangi puluhan warga.
Mereka diduga berasal dari Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
Mereka kesal dan geram dengan ucapan KYT di media sosial.
“Situasi rumah pelaku sudah kondusif, dan kami juga sudah mengerahkan anggota melakukan pengamanan di lokasi," ungkap Harvan.
"Dan memang tadi, ada puluhan orang dari Way Muli yang datang ke sini, “ lanjut Harvan.
• Kesaksian Warga Selamat Tsunami Lampung, Remaja Pegang Batu hingga Ayah Peluk Anak Tergulung Ombak
Polda Lampung masih mendalami kasus dugaan ujaran kebencian terhadap aksi penggalangan donasi korban tsunami Selat Sunda.
Pemuda berinisial KYT sebelumnya diduga melakukan ujaran kebencian terhadap aksi penggalangan donasi korban tsunami Selat Sunda.
Video KYT kemudian menyebar di Instagram dan WhatApp. (bayu saputra)