Baru Jadi YouTuber 3 Tahun, Ria Ricis Sudah Beli Rumah Megah dan Mewah
Baru Jadi YouTuber 3 Tahun, Ria Ricis Sudah Kebeli Rumah Megah dan Mewah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ria Ricis beli rumah mewah dari hasil jerih payahnya sebagai YouTuber yang baru dijalani 3 tahun.
Gadis berusia 23 tahun ini membeli rumah baru berada di kawasan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Namun, baru tercapai setelah tiga tahun menggeluti pekerjaan tersebut. Pantauan Kompas.com, rumah mewah Ria Ricis memiliki dua lantai.
Selain fasilitas seperti ruang tamu, kamar tidur, dan dapur, fasilitas lainnya adalah berupa kolam renang dan juga tempat fitness.
Kisah Ria yang berhasil membeli rumah dari kariernya sebagai YouTuber menambah panjang rentetan orang yang berhasil sukses lewat media sosial, termasuk YouTube.
Lalu bagaimana bisa menghasilkan uang dari YouTube?
Aturan mainnya cukup sederhana. Kita cukup membuat video buatan sendiri, sekreatif dan semenarik mungkin, lalu diunggah ke YouTube.
Semakin banyak orang menyaksikan (view) dan berlangganan (subscribe) video kita, semakin besar pula kemungkinan kita memperoleh pendapatan.
Jika saluran YouTube kita terdaftar sebagai mitra YouTube, kita dapat memonetisasi atau menguangkan setiap video yang telah di-upload dan memperoleh pendapatan dari uang yang dihasilkan.
Caranya bermacammacam, seperti melalui iklan yang di tampilkan dalam video, membuat video langganan berbayar, hingga mendapatkan dana dari penggemar.
• Ahli Vulkanologi Mbah Rono: Jangan Kriminalisasi Gunung Anak Krakatau
Bisa dibilang memperoleh pendapatan dari monetisasi YouTube ini gampang-gampang susah.
Selain kewajiban membuat dan mengunggah video, aturan mainnya pun tetap ada untuk sampai video atau saluran YouTube kita bisa dimonetisasi.
Misalnya aturan itu mencakup, konten harus ramah pengiklan, video asli buatan sendiri, dan sebagainya.
Tapi jangan khawatir, tak sedikit orang telah berhasil meniti “kariernya” di dunia per-YouTube-an.
Kalau kita suka “berselancar” di antara jutaan video YouTube, nama-nama seperti Raditya Dika, Sacha Stevenson, Bayu Skak, Natasha Farani, dan tentu saja Awkarin, pasti tak asing lagi di telinga.
Mereka merupakan youtubers Indonesia yang telah sukses meraup penghasilan lewat YouTube.
Aturan main
Setelah kita memiliki saluran YouTube dan memiliki video di dalamnya, maka saluran itu harus diverifikasi oleh program kemitraan YouTube untuk membuka berbagai fitur lanjutan.
• Deretan Calon Penyerang Persib Bandung untuk Duet dengan Ezechiel
Salah satunya adalah fitur monetisasi, cara untuk menguangkan video yang kita miliki—tentu setelah memenuhi syarat yang berlaku.
Setelah video disetujui untuk dimonetisasi, YouTube akan menempatkan iklan di dalam atau di dekat video sesuai pengaturan yang kita pilih.
Sampai di tahap ini, artinya video sudah memiliki nilai jual.
Namun poin penting untuk bisa mendatangkan uang adalah menghubungkan akun tersebut dengan akun AdSense, sebuah program periklanan online yang dimiliki oleh Google.
Ada berbagai faktor yang menentukan besaran penghasilan dari monetisasi ini.
Selain jumlah views dan subscribers, ada pula faktor jenis iklan dan harga iklan yang muncul dalam video.
Sayangnya kita tidak bisa memilih iklan yang akan muncul. Sistem AdSense akan mengatur dan menentukannya, sesuai dengan laman video kita.
• Ernest Prakasa Tulis Sindiran Menohok pada Faldo Maldini Soal Hoaks Surat Suara Tercoblos
Leon Zhe Young yang akrab dipanggil Guntur adalah salah satu youtubers yang sudah mencicipi manisnya pendapatan dari YouTube.
Dengan beberapa teman-temannya, Guntur membuat saluran bernama Lastday Production (LDP).
“Ya, kurang lebih sih Rp5 juta sampai Rp10 juta perbulan, tergantung viewsnya,” kata pria usia 25 tahun ini mengungkap pendapatannya.
Guntur yang baru berkiprah beberapa tahun belakang, mengaku awalnya membuat video untuk senang-senang saja.
Kebetulan ada beberapa temantnya yang membantu. Namun setelah dijalankan, ternyata penghasilannya cukup lumayan.
Tentu semua itu berkat kreativitasnya dalam membuat video-video yang pada umumnya dibuat ringan tapi sarat dengan kelucuan gaya anak-anak muda.
“Jadi kita selalu mengerjakan segala sesuatu sebaik mungkin, seolah-olah itu adalah hari terakhir kita,” ujar Guntur mengungkapkan filosofi Lastday Production. Sebuah nama yang didapatnya secara tidak sengaja.
“Biar keren aja,” tuturnya.
Hanya dengan bermodalkan hobi, inspirasi dari youtubers di luar negeri, serta peralatan seadanya, mereka memulai kisah suksesnya melalui YouTube.
Untungnya, menurut Guntur, mereka semua lumayan jago akting, sampai LDP bisa memiliki lebih dari 160 ribu subscribers dan 20 jutaan views dalam waktu 1 tahun.
Begitulah pengalaman menjadi pengusaha lewat YouTube. Tampaknya memang susah-susah gampang. Tapi menarik, bukan? Siapa tahu kita bisa setenar dan sekaya Awkarin.
(Pernah dimuat di majalah Intisari edisi Juni 2018 dan ditulis oleh Axel Natanael)