Efektif Cegah Kehamilan, Ketahui 5 Efek Samping KB Spiral yang Belum Banyak Diketahui Orang
Efektif Cegah Kehamilan, Ketahui 5 Efek Samping KB Spiral yang Belum Banyak Diketahui Orang
Penulis: Reny Fitriani | Editor: Reny Fitriani
Efektif Cegah Kehamilan, Ketahui 5 Efek Samping KB Spiral yang Belum Banyak Diketahui Orang
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menjadi favorit banyak perempuan, perangkat kontrasepsi berbentuk T dengan ukuran kecil ini jadi pilihan bagi yang tengah menjalani program KB.
Cara memakai alat kontrasepsi yang mempunyai nama lain intrauterine device (IUD) ini adalah dengan memasukkannya ke rahim.
Untuk spiral berlapis tembaga secara efektif dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun sejak pemasangan.
Sedangkan untuk spiral yang mengandung hormon progestin dapat mencegah kehamilan secara efektif selama 3 hingga 5 tahun, tergantung merek.
Kontrasepsi spiral hormon ini juga cocok digunakan untuk ibu menyusui, namun disarankan untuk dipasang sekitar 1,5 hingga 2 bulan sejak melahirkan, setelah ukuran rahmin kembali seperti semula.
• Ikan Tuna Termahal di Dunia Terjual Rp 43,7 Miliar di Jepang, Pembelinya Menjuluki Diri Raja Tuna
Cara kerja spiral tembaga adalah dengan menghalangi naiknya sel sperma untuk naik dan mencapai sel telur.
Untuk spiral yang mengandung hormon akan mencegah pembuahan dalam sel telur, dengan mencegah penebalan dinding rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi tidak bisa berkembang.
Jenis alat kontrasepsi ini bisa membuat leher rahim dipenuhi lendir yang lengket sehingga sperma tidak bisa masuk ke rahim.
• Awas, Degenerasi Tulang Belakang Bisa Dipicu Akibat Kebiasaan Merokok
Penggunaan alat kontrasepsi spiral ini diutamakan bagi perempuan yang sudah pernah hamil.
Sebab bagi mereka yang belum pernah hamil dan menggunakan alat ini biasanya akan merasakan sakit dan kram setelah pemasangan.
Selain kelebihan di atas, spiral juga mempunyai efek samping tersendiri, lo.
Berikut efek samping KB Spiral yang jarang diketahui oleh orang seperti yang dikutip dari Nakita.id
1. Masalah menstruasi
Efek ini mungkin umum terjadi pada perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi apa saja.