Tribun Lampung Selatan
Hari Pertama Sekolah, Anak Korban Tsunami Belajar di Lapangan Tenis
Berdasarkan data dinas, terus dia, ada empat sekolah yang rusak akibat diterjang tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.
Ada 18 relawan yang siap. Mereka telah menyatakan siap untuk membantu para guru mengajar anak-anak.
• Bawa 38 Truk, NasDem Galang Solidaritas Warga Jatim untuk Korban Tsunami di Lampung dan Banten
Kembali Pulang
Sementara itu, sebanyak 135 warga Pulau Sebesi yang mengungsi di lapangan tenis indoor Kalianda, Minggu, 6 Januari 2019, kembali ke tempat asalnya.
Mereka diangkut menggunakan enam mobil. Yakni 2 truk milik TNI AD, 1 truk milik pol PP dan 1 bus dinas perhubungan dan 2 mobil bus milik pemda menuju Dermaga Canti.
"Mereka pulang atas permintaan sendiri. Besok (hari ini) ada 44 warga Pulau Sebuku yang juga minta pulang," kata Kepala BPBD Lampung Selatan yang juga korlap tanggap darurat bencana, I Ketut Sukerta.
Untuk masa tanggap darurat bencana sendiri telah diperpanjang sampai 19 Januari mendatang.
Perpanjangan waktu ini berdasarkan kondisi Gunung Anak Krakatau yang masih berada di level III atau Siaga.
Menurut Kepala Pos Pantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Andi Suardi, intensitas kepulan abu kawah GAK sudah mulai menurun.
Berdasarkan pantauan kemarin, asap kawah setinggi 800-1.000 meter.
"Kepulan asap cenderung berwarna putih dan kelabu. Dan sudah ada jeda waktu," terangnya.
Berdasarkan data Magma VAR pukul 06.00-18.00 WIB, tercatat ada 18 kali letusan dengan amplitudo 11-28 mm, durasi 35 sampai dengan 105 detik.
Kemudian gempa embusan sebanyak 15 kali dengan amplitudo 5-15 mm dan durasi 30-120 detik.
Juga masih tercatat adanya gempa mikrotremor (tremor menerus) dengan amplitudo 2-11 mm (dominan 5 mm).
Meski aktivitas terus menurun, status Gunung Anak Krakatau masih level III Siaga.
Nelayan dan pengunjung dilarang mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer. (*)