Cara Ira Koesno Bikin Debat Capres 2019 Lebih Nendang meski Capres Sudah Diberitahu Pertanyaannya

Cara Ira Koesno Bikin Debat Capres 2019 Lebih Nendang meski Capres Sudah Diberitahu Pertanyaannya

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Pembawa acara Ira Koesno menjadi moderator debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017). 

Cara Ira Koesno Bikin Debat Capres 2019 Lebih Nendang meski Capres Sudah Diberitahu Pertanyaannya

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Moderator debat perdana Pilpres 2019, Ira Koesno, ingin debat nanti berlangsung 'nendang', meskipun pertanyaan telah diberikan ke kandidat sebelum penyelenggaraan debat.

Menurut dia, menjadi tugasnya dan Imam Priyono sebagai moderator debat Pilpres untuk menyampaikan kembali pertanyaan ke pasangan calon (paslon) dengan bahasa mudah dipahami publik.

Hal ini penting, supaya publik yang mengikuti debat Pilpres  mengerti apa yang menjadi pertanyaan dan bagaimana penjelasan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun  pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Bagaimana caranya, walaupun pertanyaan sudah diberikan, tetapi ini juga mudah dipahami oleh publik dan memang bunyi, tetap nendang gitu," kata Ira saat ditemui di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019) malam.

BREAKING NEWS - Prabowo Tak Datang Acara Deklarasi Relawan, Panitia Kebingungan

Ira mengatakan, sebagai pemandu debat, ia dan Imam telah menyiapkan cara untuk melakukan penajaman pertanyaan dengan pemilahan frasa dan diksi yang dinilai tepat.

Sementara itu, Imam menambahkan, pertanyaan debat bisa jadi begitu rumit, kompleks, dan sangat akademik.

Menjadi tugasnya bersama Ira untuk mengartikulasikan pertanyaan itu menjadi 'bahasa publik'.

"Kata dan diksi apa yang memudahkan publik dari segala kalangan juga masuk dalam perdebatannya," ujar Imam, dikutip dari Kompas.com.

Ira menambahkan, pertanyaan debat sifatnya hanya pemantik.

Meskipun pertanyaan telah diberikan ke paslon sebelum debat diselenggarakan, tetapi, itu tak akan mengurangi keseruan.

Sebab, setelah pertanyaan dilontarkan, paslon harus memberikan penjelasan atas jawabannya.

Selanjutnya, moderator akan memberi pertanyaan untuk menggali jawaban tersebut.

Selain itu, hanya ada dua segmen debat dengan pertanyaan yang sudah lebih dulu diberikan ke paslon.

Dua segmen lainnya, paslon diperbolehkan bertanya satu sama lain.

"Sebenarnya kalau orang mengatakan bisa hafalan, hafalan adalah jawaban pertama," kata Ira.

"Jawaban-jawaban berikutnya sama sekali sangat tergantung karena sudah saling menanggapi," ujar Ira Koesno menambahkan.

Dalam debat, juga akan diterapkan dua metode lontaran pertanyaan.

Dua model itu, adalah model pertanyaan terbuka dan tertutup.

Model terbuka artinya, kisi-kisi pertanyaan sudah lebih dulu diserahkan ke peserta sebelum penyelenggaraan debat.

Model ini memberi kesempatan bagi peserta debat untuk mendalami pertanyaan dan menyiapkan jawaban.

Selain model terbuka, ada juga pola pertanyaan tertutup.

Pada model ini, masing-masing pasangan calon mengajukan pertanyaan ke paslon lainnya.

Tema yang diangkat adalah hukum, HAM, terorisme dan korupsi. Debat perdana ini akan disiarkan oleh empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV. (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ira Koesno Ingin Debat Pilpres Nendang

Sumber: Kompas.com
Tags
Ira Koesno
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved