TRIBUNWIKI KESEHATAN

Tanda-tanda Angin Duduk yang Bisa Sebabkan Serangan Jantung, Punya Waktu 30 Menit untuk Diobati

Ada sejumlah tanda angin duduk menyerang yang perlu diketahui. Jika mengalami hal tersebut, penderita harus segera mendapat perawatan medis.

Shutterstock
Ilustrasi - Angin duduk. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Masyarakat Indonesia umumnya memaknai angin duduk sebagai sebuah penyakit.

Padahal, angin duduk adalah sebuah gejala penyakit yang mengancam nyawa, dan tidak dapat disepelekan.

Ada sejumlah tanda angin duduk menyerang yang perlu diketahui.

Jika mengalami hal tersebut, penderita harus segera mendapat perawatan medis.

Gangguan kesehatan ringan semisal angin duduk, dipercaya sebagai tanda awal dari serangan jantung.

Berdasarkan sebuah penelitian di Universitas Airlangga, yang dilansir dari Tribunnews pada Rabu (5/9/2018), ketika beberapa pasien dengan keluhan angin duduk diperiksa, sebanyak 30 persen dari mereka sebenarnya terkena serangan jantung koroner.

Apa Itu Angin Duduk? Ini Penjelasannya

Salah Kaprah Angin Duduk

"Angin duduk itu adalah bahasa awam, yang dirasakan seperti masuk angin berat. Biasanya dikerik atau dipijat gejalanya tidak hilang. Sebetulnya, itu kena serangan jantung," ujarnya.

Serangan jantung tersebut kemudian menyebabkan komplikasi pada 1 jam hingga 2 jam pertama, berupa gangguan irama jantung.

"Sudah ada penyempitan di pembuluh darahnya, lalu gangguan listrik jantung."

"Akibatnya, jantung tidak berdenyut tapi hanya bergetar saja sehingga tidak ada pasokan ke otak. Terjadilah kematian mendadak," tambahnya.

Risiko seseorang mengalami angin duduk dapat meningkat karena beberapa faktor lain, antara lain kolesterol tinggi, hipertensi, riwayat diabetes, obesitas, merokok, stres, riwayat penyakit keluarga, dan kurang olahraga.

Tanda-tanda Angin Duduk

Angina atau angin duduk merupakan rasa sakit nyeri di dada.

Hal itu akibat berkurangnya aliran darah ke jantung.

Tanda-tanda yang mengindikasikan angin duduk muncul, penderita akan merasa sesak, berat, dan nyeri di dada.

Awas, Wanita dengan Pinggul Ramping Berisiko Terkena Diabetes dan Serangan Jantung

Kondisi tersebut dapat datang secara tiba-tiba dan kambuhan.

Hal itu tergantung pada tingkat keparahannya.

Jika hampir 20 menit nyeri di sisi tengah bagian dada tak kunjung lenyap, kamu perlu harap-harap cemas.

Apalagi kalau rasa nyeri itu menjalar ke rahang bawah, leher, bahu, dan lengan, serta punggung.

Keluhan-keluhan di atas patut diwaspadai.

Kondisi tersebut sama halnya bila kamu merasa nyeri di bagian kiri dada, seperti ada yang menekan, dan disertai dengan keringat dingin yang mengucur.

Jika sudah merasakan hal tersebut, tak perlu pikir panjang, kamu harus segera minta pertolongan ke rumah sakit.

Bila ditangani dengan cepat, nyawa bisa diselamatkan.

Namun, tak demikian dengan mereka yang terbilang santai menghadapi kondisi itu.

Nyawa bisa saja melayang.

Waspadalah, 6 Gejala Serangan Jantung yang Kerap Diabaikan oleh Para Wanita

Bagi orang awam, tanda-tanda di atas ditangkap sebagai gejala angin duduk.

Kemudian, kondisi itu hanya diobati sekadar membalurkan balsam atau dikerik.

Kalau kemudian ada yang merasa sembuh, boleh percaya atau tidak, itu hanya nasib baik.

Bisa Jadi Serangan Jantung

Dalam dunia medis, keluhan seperti itu harus dilihat sebagai gejala serius.

Biasa disebut dengan sindrom koroner akut (SKA), penderita harus cepat-cepat mendapatkan pertolongan medis agar jiwanya tertolong.

Penderita sindrom koroner akut mesti dirawat di rumah sakit, sedapatnya di ICU, dan tak bisa hanya berobat jalan.

SKA memang sekumpulan gejala yang muncul karena adanya gangguan aliran darah di pembuluh koroner secara akut.

Gangguannya muncul gara-gara ada sumbatan di sebagian rongga pembuluh darah koroner.

Penyebabnya, kerak aterosklerosis yang kemudian robek sehingga memicu terjadinya gumpalan darah (trombosis).

Kerak itu akan menyebabkan diameter rongga dalam arteri koroner menyempit.

Ketika terjadi luka, kerak itu akan mengalami erosi.

Kemudian, hal diikuti proses pembentukan bekuan-bekuan hingga membentuk gumpalan darah (trombus).

Trombus akan membuat darah sukar mengalir ke otot jantung.

Akibatnya, daerah yang seharusnya mendapat pasokan darah terancam mati.

Sindrom itu salah satu manifestasi penyakit jantung koroner (PJK) yang dapat berubah menjadi serangan jantung.

Bila tidak ditangani serius, kondisi itu bisa berujung pada kematian.

Karena itu, penderita jangan menganggap angin duduk hanyalah masuk angin biasa.

Gejala klinis SKA adalah nyeri, rasa terjepit, kram, rasa berat atau rasa terbakar di dada (angina), biasanya di sisi tengah atau kiri dada yang berlangsung selama 20 menit.

Rasa nyeri itu bisa menjalar ke rahang bawah, leher, bahu, dan lengan, serta punggung.

Rasa nyeri itu juga bisa timbul pada waktu istirahat.

Selain itu, rasa nyeri pun bisa timbul meskipun kita tak pernah mengalami hal tersebut.

Jadi jika merasakan tanda-tanda angin duduk, kamu sebaiknya segera pergi secepatnya ke rumah sakit.

Waktu Sangat Berharga

Pakar jantung dari Perkumpulan Dokter Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), dokter Santoso Karo Karo mengungkapkan, pemahaman angin duduk sebetulnya salah kaprah dan harus diluruskan.

Sebab, hal yang terjadi sebenarnya adalah penyempitan pembuluh darah di jantung.

“Gejalanya memang menyerupai masuk angin. Dalam dunia medis, gejala ini disebut angina pectoris. Jadi, angina pectoris bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyempitan pembuluh darah di jantung,” ucap Santoso.

Angin duduk, lanjut Santoso, hanya istilah salah yang dikenal oleh masyarakat awam.

Sayangnya, karena anggapan salah itu, banyak orang yang mendapat penanganan tak benar.

“Karena dianggap masuk angin, lalu penanganannya dikerok, dioles minyak hangat, dan minum jamu tolak angin. Padahal, masalah sebenarnya ada di pembuluh jantung,” kata Santoso.

Jadi, sambung Santoso, angina pectoris tak akan sembuh kalau dikerik atau diberi jamu.

Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi.

Sebetulnya, angina pectoris memiliki gejala khas, yakni rasa sakit hebat di dada.

Area dada seperti ditekan dan diremas.

Rasa sakit bisa menjalar ke leher dan lengan.

Rasa sakit juga bisa menjalar ke ulu hati.

Hal itu bisa juga disertai dengan sesak napas dan keringat dingin.

Lebih spesifik, ada juga yang mengalami kembung seperti masuk angin atau maag.

Waspadai Tanda-tanda Gejala Awal Serangan Jantung

Pada kasus angina pectoris, waktu adalah hal yang sangat berharga.

Jika terjadi serangan angina pectoris, si penderita punya waktu 30 menit hingga 2 jam untuk diberi pertolongan sebelum otot jantungnya mulai rusak dan nyawanya sulit ditolong.

“Jika mengalami atau menemui orang yang memiliki gejela tersebut, segera periksakan ke dokter atau rumah sakit. Jika dibiarkan, risiko kematian semakin besar,” imbuh Santoso. (kompas.com/nationalgeographic.grid.id/nakita.grid.id)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved