Empat Anggota TNI Tersambar Petir saat Berteduh di Gubuk, Satu Tewas

Empat Anggota TNI Tersambar Petir saat Berteduh di Gubuk, Satu Anggota TNI Tewas

KOMPAS.com/ABDUL HAQ
Jenazah Peltu Onik tengah berada di Rumah Sakit Pelamonia Makassar sebelum akhirnya dievakuasi ke rumah duka, Selasa (15/1/2019). 

Empat Anggota TNI Tersambar Petir saat Berteduh di Gubuk, Satu Tewas

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) bernama Peltu Onik tewas tersambar petir, Senin (14/1/2019) pukul 16.00 Wita.

Tiga rekannya sesama anggota TNI tersambar petir dalam keadaan kritis.

Saat itu, mereka baru saja memimpin latihan Siswa Sekolah Calon Bintara (Secaba) TNI Angkaran Darat di lokasi pelatihan Secaba TNI AD di pegunungan Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Empat korban, masing-masing Peltu Onik, Pelda Andi Safri dan Serka Basri serta Koptu Saiful yang merupakan pelatih Secaba TNI AD bernaung di gubuk persawahan pasca-latihan.

"Terjadi pasca-latihan, keempatnya melakukan cek akhir memantau lokasi latihan namun dan pada saat yang bersamaan, hujan deras disertai petir melanda dan keempatnya bernaung di gubuk sawah," kata Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XIV/ Hasanuddin Kolonel Infanteri Alamsyah saat dikonfirmasi, Selasa (15/1/2019).

Kolonel Infanteri Alamsyah menuturkan bahwa saat peristiwa terjadi, seluruh Siswa Secaba TNI AD yang mengikuti latihan sudah kembali ke Markas Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) XIV/ Hasanuddin.

Hanya sejumlah pelatih yang masih berada di lokasi latihan untuk melakukan tugas cek akhir lokasi pelatihan.

Ketiga korban kritis saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Pelamonia Makassar.

Sedangkan jenazah Peltu Onik telah disemayamkan di rumah duka, Dusun Berdikari Satu, Desa Mataallo, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. 

Pemain bola tewas tersambar petir

Nasib naas menimpa Saiful Bakhtiar (26), warga Dusun Santren, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.

Dia tewas setelah tubuhnya disambar petir saat bertanding sepakbola persahabatan antara Kecamatan Singgahan melawan Kecamatan Bangilan.

Saiful Bakhtiar yang merupakan pemain bola di daerahnya, tewas disambar petir ketika bertanding di lapangan Desa Bangilan, Tuban, Sabtu (12/1/2019), pukul 17.15 WIB.

Kapolsek Bangilan, AKP Budi Handoyo mengatakan, kronologi terjadinya Saiful Bakhtiar disambar hingga tewas, bermula saat bertanding sepakbola dalam cuaca hujan.

Sebelum pertandingan, petir saat hujan sudah terdengar suara gemuruh langit disertai petir.

Tiba-tiba korban tersambar petir, saat cuaca dalam kondisi hujan.

Lalu secara tiba-tiba, lanjut Budi Handoyo, petir menyambar salah satu pemain yaitu Saiful Bakhtiar.

Dia langsung tergeletak dan tubuhnya sempat mengeluarkan asap.

"Petir langsung menyambar begitu saja, saat pertandingan sepakbola berlangsung, korbannya Saiful Bakhtiar," ujar Kapolsek Budi Handoyo.

Budi menjelaskan, teman-temannya yang mengetahui korban tersambar petir lalu menolongnya untuk dibawa ke Puskesmas Bangilan.

Namun sayang, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Dari hasil pemeriksaan medis juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, korban tewas murni karena tersambar petir.

Pihak keluarga korban juga telah menerima kejadian memilukan itu dan meminta untuk tidak di otopsi.

"Korban tidak selamat, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, pihak keluarga juga sudah menerima kejadian itu," pungkas Kapolsek Budi Handoyo.

 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved