Live Streaming Debat Pilpres 2019 Tanggal 17 Januari 2019 - Sujiwo Tejo: Tahun Depan Nggak Usah Deh

Debat Pilpres 2019 tanggal 17 Januari 2019 akan menjadi debat perdana yang mempertemukan calon presiden (capres)

tangkapan layar YouTube ILC
Pekerja Seni Sujiwo Tejo memberikan pernyataan atas pembahasan yang diperdebatkan sejumlah bintang tamu di program Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One pada Selasa (15/1/2019) malam. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Debat Pilpres 2019 tanggal 17 Januari 2019 akan menjadi debat perdana yang mempertemukan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Debat dijadwalkan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB.

Perhelatan debat perdana tersebut akan disiarkan secara langsung atau live Kompas TV, TVRI, dan RTV.

Selain live Kompas TV, TVRI, dan RTV, debat juga dapat disaksikan melalui live streaming di ponsel.

Tautan atau link live streaming Debat Pilpres 2019 dapat dilihat pada akhir artikel ini.

Sebelum Debat Pilpres 2019 tanggal 17 Januari 2019 berlangsung, acara Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One mengangkat tema Menjelang Debat Capres: Penegak Hukum di Mata 01 & 02 pada Selasa (15/1/2019) malam.

Sejumlah narasumber hadir dalam acara tersebut, termasuk pekerja seni, Sujiwo Tejo.

LIVE STREAMING Debat Pilpres 2019 Live Kompas TV 17 Januari 2019 - Aktivis HAM: Jangan Basa Basi

Dalam acara Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One tersebut, Sujiwo Tejo memberikan pendapatnya setelah sejumlah narasumber menyampaikan argumen mereka.

Sujiwo mengungkapkan dua rasa keberatannya dalam Pilpres 2019.

 

Pertama, dirinya mengatakan bahwa debat pilpres selalu berlangsung secara formal.

Padahal, saat para pejabat dan pengamat politik berdebat di depannya dalam acara ILC tersebut, Sujiwo Tejo hanya menikmati saat-saat tertawa.

"Yang saya nikmati (dari debat) tadi waktu ketawa-ketawanya sama Yosodiningrat sama Rocky sama Boni, terus disambung sama Maman yang soal Nasdem tadi, kalau ada apa-apa ke partai itu, bagi saya sangat manusiawi, dan itu enggak akan ada di debat nanti," ungkap Sujiwo.

"Pejabat itu punya kelemahan, begini lho pak Karni, dari RT ini keluhannya berbagai sutradara di Indonesia termasuk saya kalau nyutradarai. Rapat RT bisa reriungan tapi kalau sudah rapat jadi formal," ujar Sujiwo.

"Biasanya Pak RT batuk-batuk, jadi resmi. Dari Slamet Rahardjo sampai sekarang bikin film yang natural tentang pertemuan RT aja susah. Itu keberatan pertama," tambahnya.

Kemudian, dirinya mengatakan bahwa debat itu hanya kegiatan yang sia-sia.

Apalagi, menurutnya, manusia tidak terikat dengan janji yang diucapkannya.

 

"Keberatan yang kedua, saya cari-cari di Pancasila itu debat itu enggak ada, adanya hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, bukan dalam perdebatan dan perwakilan," kritik Sujiwo.

Rocky Gerung Menutup Telinga Saat Boni Hargens Bicara Pelanggaran HAM di ILC TV One

"Yang ketiga, saya punya teori sendiri beda dengan teori Charles Darwin. Kambing dulu terikat pada talinya, sampai sekarang masih terikat pada talinya. Manusia dulu terikat pada kata-katanya, sampai sekarang sudah tidak terikat pada kata-katanya. Kambing stagnan manusia berkembang, jadi untuk apa ada debat kalau semua orang tidak terikat sama janjinya kok. Buang-buang energi," ujarnya.

Sehingga, menurutnya, debat untuk pilpres sebaiknya dihentikan untuk pemilihan selanjutnya.

"Jadi, perdebatan mungkin hanya untuk pilpres sekarang aja, tahun depan nggak usah deh," ucap Sudjiwo Tedjo.

"Tapi politisi harus begitu," sanggah Karni Ilyas.

"Itu DPR aja pak, jadi kalau," ucap Sujiwo Tejo yang sempat terhenti.

"Yang paling betul itu Nurhadi, trojol-trojol maha asyik itu loh saya 'sebagai calon presiden nomor 10 enggak akan janji apapun, dilakoni saja kalau cocok ayo', gitu lho, kan enak kan. Enggak perlu Rocky Gerung, enggak perlu Rahlan. Enggak usah janji deh," ungkap Sujiwo.

 

Pekerja Seni Sudjiwo Tedjo memberikan statemen atas pembahasan yang diperdebatkan sejumlah bintang tamu di program Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One.
Pekerja Seni Sudjiwo Tedjo memberikan statemen atas pembahasan yang diperdebatkan sejumlah bintang tamu di program Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One. (Capture YouTube ILC)

Sujiwo juga membahas soal kejujuran penegakan hukum di Indonesia.

"Soal penegakan hukum, ayolah kita ajarkan jujur. Aku lebih suka orang jujur tapi gimana mendidik bangsa Indonesia jujur kalau krupuk nasi disebut rengginang, engga jujur, disebut saja krupuk nasi."

"Proses penegakan hukum ini akan (omong kosong) selamanya kalau penegakan ini seperti kata Gabriel, enggak pernah masuk ke sumber korupsi, yaitu korupsi politik, yang ada korupsi birokrasi padahal sumbernya korupsi politik."

Menurutnya, masyarakat tahu bahwa menjadi presiden membutuhkan biaya yang mahal.

5 Fakta dan Jadwal Debat Capres-Cawapres Pilpres 2019

Jadwal Debat Capres Cawapres
Jadwal Debat Capres Cawapres (GrafisTribunlampung/Dodi)

Sehingga, Sujiwo menyarankan agar capres jujur dengan kebutuhan gajinya asalkan tidak berbohong.

"Kenapa enggak Presiden 'saya Sudjiwo Tedjo kalau saya jadi presiden saya minta gaji Rp 5 triliun sebulan, tapi saya enggak dapat fee apapun dari proyek, saya sumpah darah'," ujar Sujiwo memberikan contoh.

Menurutnya, banyak kesalahan atau teori tidak ditinggalkan karena masih berguna.

"Sejarah membuktikan banyak kesalahan yang tidak ditinggalkan karena banyak gunanya," sebut Sujiwo.

"Sudahlah kita jujur saja, kita berantas korupsi tapi jangan sampai negara roboh, kalau aku lebih setuju itu, kenapa? Karena rakyat juga munafik, rakyat mau (gaji) dokter mahal, rakyat mau guru sekolah mahal tapi begitu pemimpin ngomong gaji di depan mereka munafik, 'pemimpin kok minta gaji'," lanjutnya.

 

Ia lalu menceritakan saat menjadi tamu di sebuah acara namun tidak puas dengan honornya, saat tahu dalam acara tersebut juga dihadiri gubernur.

Ia lalu mengeluhkan ke gubernur dan ditambahi honornya oleh gubernur tersebut.

Sujiwo lalu berkata, ia tidak tahu uang itu dari mana.

Namun, ia mengatakan, itu sepertinya uang politik karena ia tidak merasa memberikan tanda tangan.

"Hidup itu, enggak teori, itukan teori melulu itu Rocky Gerung itu," sindir Sujiwo, yang membuat Rocky menepuk dahinya.

Karni Ilyas lalu memuji Sujiwo yang tidak menggunakan contekan kertas saat memberikan tanggapannya.

Namun, Sujiwo mengaku awalnya ia memang membuat contekan kertas yang tiba-tiba hilang.

"Saya tadi itu bikin coret-coret, tapi kok hilang, ini pasti diambil ini (sambil pegang Fahri Hamzah), ini (menunjukkan sobekan kertas) dirobek-robek ini pak," ujar Sujiwo ditanggapi tertawaan Fahri Hamzah dan tamu lainnya.

Ingin Bird View

Tak hanya di acara ILC TV One, jelang Debat Pilpres 2019 tanggal 17 Januari 2019, sejumlah komentar bermunculan.

Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo menegaskan, penyelenggaraan Debat Pilpres 2019 merupakan kepentingan publik.

Ilustrasi - Debat Pilpres 2019.
Ilustrasi - Debat Pilpres 2019. (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Karena itu, penyelenggaraannya harus menjawab keingintahuan masyarakat terhadap kedua capres.

Menurut pandangannya, masyarakat tidak ingin mendengarkan hal-hal yang bersifat terlalu teknis terkait sistem pemerintahan.

Moderator, kata dia, bisa memotong jika calon mengemukakan hal yang bersifat terlalu teknis.

"Memang kita nggak kepengin detail hal-hal teknis pemerintahan, kita juga mengharap, kalau dia tahu bagus, tapi kalau itu terjadi pertanyaan yang sifatnya sangat teknis, moderator intervensi, kan itu tugasnya moderator," terang Imam saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Ia berpandangan, masyarakat ingin melihat bagaimana pendekatan kedua paslon memaparkan permasalahan bangsa secara komprehensif.

"Kita kepengin hal-hal yang sifatnya bird view, bagaimana melihat suatu masalah secara global dan masuk akal dan ada terobosan, bukan detail-detail data kayak pemaparan peneliti dalam memaparkan masalah," ungkap dia.

Sementara itu, dari segi personalitas masing-masing kandidat, dosen yang berpengalaman sebagai panelis debat pilkada itu berpandangan, terdapat empat hal yang ingin publik lihat.

Pertama terkait seberapa besar keinginan kandidat untuk memahami dan menyelesaikan masalah di negara ini.

"Passion-nya itu, kan kepengen tahu nih, misalnya ngomongin tentang korupsi, dia passion-nya ada greget nggak sih, nah itu yang kepingin kita lihat," katanya.

Hal kedua menyangkut integritas calon pemimpin.

Sebab, masyarakat ingin memiliki pemimpin yang jujur, tanggung jawab, dan adil.

Berikutnya, kata Imam, adalah kemampuan atau kredibilitas orang tersebut dalam hal-hal teknis, jika terpilih memimpin negara ini nantinya.

Aspek terakhir adalah kepemimpinan.

Ia menerangkan, calon pemimpin negara juga perlu memiliki kemampuan manajerial dalam membangun negara ini.

"Keempat leadership, kan dia harus membawa sebuah visi ke depan ini bukan hanya sekadar manajer kantor yang cuma ngatur hal-hal yang sifatnya teknis keseharian tapi kepengin ke depan mau dibawa (ke mana) negeri ini," jelas Imam.

Jadwal Debat Capres Cawapres
Jadwal Debat Capres Cawapres (GrafisTribunlampung/Dodi)

Diprediksi Canggung

Terpisah, Direktur Lokataru Foundation, Haris Azhar memprediksi kedua pasangan calon akan canggung saat membicarakan isu hak asasi manusia (HAM) dalam debat perdana Pilpres 2019.

Debat Pilpres 2019 edisi perdana akan diselenggarakan pada 17 Januari 2019.

Debat tersebut mengangkat tema hukum, korupsi, HAM, dan terorisme.

"Kalau saya mau bilang, debat itu pasti keduanya akan canggung bicara HAM, karena kayak main kartu, kalau satunya buka (kartu), nge-gas, yang lain nge-gas juga," ungkap Haris, dalam acara diskusi bertajuk "Membincang Hukum, HAM, dan Korupsi", di kawasan Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

Tak hanya canggung, Haris menilai, pembicaraan yang akan bergulir selama debat juga diprediksi "adem ayem".

Artinya, kedua paslon akan berhati-hati saat membicarakan isu HAM.

Hal itu karena masing-masing paslon memiliki keterkaitan dengan kasus pelanggaran HAM.

"Dua-duanya sama-sama jaga aib untuk tidak menyerang aib pelanggaran HAM di sana (kubu lawan), supaya yang di sana tidak akan menyerang dirinya, sama-sama saling sopan, ini rasa temu kangen saja antara paslon 01 dan 02," kata dia.

Ia menjelaskan, capres nomor urut 01, Joko Widodo, selama pemerintahannya tak menjalankan kewajiban untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM.

Jokowi, menurut Haris, juga menciptakan kasus baru pelanggaran HAM selama memerintah.

Misalnya, kriminalisasi terhadap petani dan masyarakat adat meningkat hingga kasus yang mengancam kebebasan berkumpul masyarakat.

Di sisi lain, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, diduga memiliki keterlibatan dalam kasus penculikan aktivis pada tahun 1998.

Karena itu, ia berharap ada yang memulai atau "nge-gas" untuk lebih terang-terangan membahas isu tersebut dalam debat.

Menurut dia, debat seharusnya menjadi ajang bagi publik menilai para calon pemimpin Indonesia di masa depan.

Jika hal itu gagal terlaksana, Haris berpendapat, KPU gagal melaksanakan tugas.

"Harusnya di KPU, isu HAM, dan lain-lain, critical karena KPU harusnya buka ruang agar publik bisa menyerap kapasitas paling nadir, the worst case-nya bagaimana," jelas Haris.

"Isu A, isu B, tema-tema HAM tertentu itu titik nadirnya di antara 2 paslon itu seperti apa, jangan sampai debat besok basa-basi saja, kalau basa-basi saja artinya KPU gagal," sambung dia.

Debat Pilpres 2019 tanggal 17 Januari 2019 akan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB.

Seorang Politisi Bikin Pengakuan di ILC TV One, Jegal Karni Ilyas Jadi Moderator Debat Capres 2019

Tema yang diangkat pada debat pertama tersebut adalah penegakan hukum, korupsi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan terorisme.

Perhelatan debat perdana akan disiarkan secara langsung atau live Kompas TV, TVRI, dan RTV.

Selain live Kompas TV, TVRI, dan RTV, debat juga dapat disaksikan melalui live streaming di ponsel.

Link live streaming Debat Pilpres 2019 dapat dilihat di bawah ini.

>> Live streaming TVRI

>> Live streaming Kompas TV

>> Live streaming RTV

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menurut Sosiolog, Hal-hal Ini yang Ingin Dilihat Publik dari 2 Paslon saat Debat" dan Jokowi dan Prabowo Terkait Isu HAM, Aktivis Nilai Debat Capres akan Canggung serta Tribunwow.com dengan judul Bahas soal Debat Capres, Sudjiwo Tedjo Ibaratkan Suasana seperti Rapat RT: Tahun Depan Enggak Usah

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved