Tribun Pringsewu
DBD Renggut Nyawa Dua Warga Pringsewu
Kasus DBD awal tahun ini di kabupaten setempat tercatat 36 kasus periode 3-16 Januari.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan Cahyono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Dua warga Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu tewas akibat Dengue Shock Syndrome (DSS).
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pringsewu dr Nofli Yurni mengatakan, satu diantara korban DBD yang meninggal tersebut adalah anak berusia delapan tahun.
Satu lagi, menurut informasi diterimanya perempuan hamil.
"Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi tidak tertolong," terangnya saat dikonfirmasi Tribun, Jumat (18/1/2019).
• 10 Kasus DBD Terjadi di Metro, Diskes Waspadai Siklus Lima Tahunan
Terkait kasus DBD awal tahun ini di kabupaten setempat Nofli menyampaikan, tercatat 36 kasus periode 3-16 Januari.
Rinciannya, Kecamatan Gadingrejo 17 kasus; Kecamatan Pringsewu 16 kasus dan sisanya di Kecamatan pardasuka dan Adiluwih.
Sedangkan kecamatan lainnya belum melaporkan data kasus DBD. Biasanya laporan dilakukan akhir bulan.
Merujuk kasus DBD 2018 di Pringsewu, sebanyak 578 kasus. Selama kurun satu tahun tersebut ada tiga orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi menjelaskan, penanggulangan DBD bukan hanya peran Dinas Kesehatan saja .
• Pringsewu Incar Ekspor Ikan Patin ke Timur Tengah
Masyarakat juga harus berperan aktif melakukan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti itu.
Ia mengimbau, masyarakat harus melakukan antisipasi menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Selain itu menggalakkan 3 M (menguras, menutup, mengubur).
Terkait fogging menurut Purhadi, hanya dapat mematikan nyamuk dewasa.
Sedangkan larva tidak akan mati hanya dengan fogging.
• Banyak Warga Ingin Adopsi Bayi Ditemukan Dalam Kardus, Ini Prosedur Angkat Anak