Mobil Naik Rakit Tercebur ke Sungai, 5 Orang Sekeluarga Tewas
Mobil Naik Rakit Tercebur ke Sungai, 5 Orang Sekeluarga Tewas. Begitu melihat mobil korban masuk ke sungai, warga sekitar geger.
"Dua orang lainnya hanyut dibawa arus sungai dan belum ditemukan," ungkapnya.
Kelima korban tewas adalah Suyadi Kudo Kusmono, Sarimem (78), Sujoko Arta Winata alias Tata (4), Riski (9), dan April (4). Sedangkan korban yang belum ditemukan adalah Kliwon dan Nurhayati.
"Saya dapat informasi, rombongan ini rencananya mau ke Mandailingnatal mengantarkan Kliwon yang pindah rumah.
Jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka, rencananya besok dikebumikan," kata Sunardi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat Iwan Syahri mengatakan, saat ini belasan personelnya berada di lokasi kejadian dan melakukan penyisiran sungai dengan perahu karet.
Para personel dibantu masyarakat dan Babinsa setempat.
"Air sungai sedang deras karena sedang turun hujan, keruh.
Kami bekerja sama dengan warga sekitar untuk mencari dua korban yang hanyut.
BPBD Langkat akan mendirikan tenda darurat di sekitar lokasi tenggelamnya mobil," ucap Iwan.
Camat Wampu, Syamsul Adha menyatakan kejadian serupa telah berulang terjadi, diduga karena pengoperasian belum sesuai standart penyeberangan. Camat mengaku sudah berkoordinasi terkait permasalahan ini.
"Bukan yang pertama ini (Tragedi Taft Maut). Sebelumnya pernah mobil pikup, dan truk, sepeda motor, saya rasa ada enam kali.
Cuma yang paling parah yang mobil Taft ini, sampai satu keluarga lima yang meninggal dan dua masih hilang. Sebelum-sebelumnya tidak pernah ada korban jiwa," katanya.
Saat ditanyai terkait tindakan pemerintah setempat, Syamsul Adha menjelaskan bahwa rencan pembangunan infrastruktur jembatan sudah ad sejak tahun 2016.
Namun, pihak Pemkab Langkat terbentur dengan kondisi masyarakat yang masih pro dan kontra pengadaan jembatan penyeberangan.
"Pembangunan jembatan sudah kami masukkan sejak tahun 2016.