TRIBUNWIKI KESEHATAN

Gejala Kanker Nasofaring, Kerap Diabaikan karena Sulit Dikenali

Dokter spesialis THT di Bandar Lampung, Khaerani mengungkapkan, gejala kanker nasofaring pada awalnya memang sulit dikenali

istock
Ilustrasi - Gejala kanker nasofaring. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kanker nasofaring merupakan kanker yang berasal dari sel epitel nasofaring, di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.

Kanker nasofaring dikenal juga dengan kanker hidung.

Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di Bandar Lampung, Khaerani mengungkapkan, gejala kanker nasofaring pada awalnya memang sulit dikenali.

Lantaran, gejala kanker nasofaring mirip penyakit lainnya.

"Seperti mengalami telinga berdenging dan mimisan. Sehingga, banyak pasien yang abai dan menyadari setelah berada di stadium akhir," ujarnya.

Khaerani menambahkan, penyakit kanker nasofaring gejalanya semakin terlihat jelas ketika sudah masuk stadium tiga atau empat.

gejala kanker nasofaring yang dirasakan penderita antara lain semakin sering mengalami berdenging di salah satu telinga, kerap mimisan, dan terdapat benjolan pada tenggorokan, penglihatan kabur, hingga kesulitan membuka mulut.

Menurutnya, diagnosis kanker nasofaring secara dini sangat sulit.

Nggak Sangka Aktor Drama Korea Kim Woo Bin Derita Penyakit Kanker Nasofaring, Ikan Asin Penyebabnya!

Karena, tumor itu baru menimbulkan gejala pada stadium-stadium akhir.

Untuk itu, pasien harus peduli dengan hal yang dia rasakan untuk deteksi dini.

"Seperti sering mengalami telinga berdenging di salah satu sisi, telinga terasa penuh, dan hidung seperti tersumbat juga mimisan yang tiba-tiba," jelas dokter yang praktik di RS Urip Sumoharjo itu.

Karena gejala kanker nasofaring yang sulit dikenali, Khaerani menyatakan, banyak penderita tidak menyadari bahwa mereka menderita kanker nasofaring.

Pasien yang ditangani Khaerani kebanyakan datang sudah dalam kondisi stadium tiga bahkan empat.

"Banyak pasien saya seperti itu dan itu dari segala kalangan. Baik menengah ke bawah atau menengah ke atas bisa mengalami kanker nasofaring," ungkap Khaerani.

Adapun, penyebab kanker nasofaring belum dapat diketahui pasti dan merupakan multifaktor.

Semisal, virus Epstein-Barr (VEB), genetik, diet, lingkungan, dan kebiasaan merokok.

Virus Epstein-Bar juga terdapat pada penyakit lain yang bukan kanker.

Penyakit kanker nasofaring lebih sering ditemukan pada laki-laki, baik usia dewasa muda hingga tua.

Temukan Benjolan Payudara, Belum Tentu Kanker Payudara, Berikut 4 Cara Alami untuk Sembuhkan

Hal lain yang memengaruhi atau memicu penyakit kanker nasofaring adalah faktor lingkungan, seperti iritasi bahan kimia, asap, bumbu masakan, bahan pengawet, masakan yang terlalu panas, makanan yang diasinkan, dan air yang memiliki kadar nikel yang cukup tinggi.

Khaerani mengimbau, masyarakat jangan terlalu sering mengonsumsi jenis makanan yang cara memasaknya dibakar, mi instan, ikan asin.

Tujuannya, mencegah timbulnya kanker nasofaring.

Cara Pengobatan Kanker Nasofaring

Letak dari tumor yang tersembunyi di belakang tabir langit-langit dan terletak di dasar tengkorak, hal itu membuat sukar dilihat jika bukan oleh ahlinya dan dibantu alat medis.

"Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan setelah mendengar keluhan pasien apakah mengarah ke kanker nasofaring atau tidaknya," terang Khaerani.

Cara pengobatan kanker nasofaring diawali melalui pemeriksaan fisik menggunakan nasofaringoskopi atau nasoendoskopi.

Itu merupakan prosedur dokter melihat bagian dalam nasofaring, menggunakan metode endoskopi dan alat khusus bernama nasofaringoskop.

Alat itu berbentuk seperti selang dengan ujung kamera untuk melihat bagian dalam nasofaring.

Fungsinya untuk melihat tanda-tanda penebalan di bagian belakang nasofaring.

Awas, Melahirkan Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Payudara

"Langkah selanjutnya melakukan CT-Scan. Baru melakukan biopsi (mengambil sedikit bagian yang menebal) untuk sampel di laboratorium patologi anatomi," jelas Khaerani.

Saat diagnosis menyatakan pasien mengalami kanker nasofaring, cara pengobatan kanker nasofaring berupa terapi radiasi.

Kemudian, cara pengobatan kanker nasofaring dilanjutkan kemoradiasi.

Kategori stadium satu masih menggunakan terapi radiasi.

"Jika sudah stadium dua hingga empat, biasanya dengan radio dan kemoterapi. Dilakukan dalam satu siklus enam kali per dua minggu," terang Khaerani.

Perawatan lainnya akan dilakukan evaluasi berkelanjutan dengan jeda waktu yang semakin renggang.

Ada pasien yang dinyatakan sembuh total dan ada yang harus menjalani perawatan lanjutan.

"Namun tidak sesering seperti pengobatan awal. Ada yang baru dievaluasi setelah satu tahun."

"Kalau memang dilihat bersih ya sembuh total. Tergantung fisik pasien juga. Kalau fisiknya baik dan sugestinya positif, biasanya cepat sembuh," kata Khaerani.

Kanker nasofaring bisa mengancam siapa saja sekalipun tidak ada faktor keturunan.

Karena itu, masyarakat mesti waspada agar terhindar dari penyakit tersebut.

Satu upayanya menghindari faktor pencetus.

Gejala Kanker Nasofaring

Berikut, gejala kanker nasofaring sebagaimana dilansir Nova.grid.id.

1. Terdapat benjolan di bagian leher yang disebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

2. Ada darah dalam air liur.

3. Keluarnya darah dari hidung.

4. Hidung mengalami sumbatan atau denging di telinga.

5. Adanya gangguan pendengaran.

6. Sakit tenggorokan.

7. Sakit kepala.

Terompet Disebut Bisa Tularkan Kanker Mulut, Dokter Beri Penjelasan

Gejala nasofaring dini mungkin tidak mendorong kita untuk mengunjungi dokter.

Namun jika melihat adanya perubahan yang tidak biasa dan persisten di tubuh yang tampaknya berbeda, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter. (sulis markhamah/nova.grid.id)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved