Live Streaming Mata Najwa Trans 7 Rabu 6 Februari 2019 Bahas Tema 'Tancap Gas Jelang Pentas'

Live Streaming Mata Najwa Trans 7 Rabu 6 Februari 2019 Bahas Tema 'Tancap Gas Jelang Pentas'

Editor: taryono
twitter
Live Streaming Mata Najwa Trans 7 Rabu 6 Februari 2019 Bahas Tema 'Tancap Gas Jelang Pentas' 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Acara Mata Najwa kembali hadir menyapa penonton, Rabu 6 Februari 2019, di Trans 7 Pukul 20.00 WIB.

Acara bisa disaksikan sacara live atau live stereaming di Trans 7 Klik di sini

Acara yang dipandu Najwa Shihab itu akan membahas tema "Tancap Gas Jelang Pentas".

Bakal hadir kedua tim  Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.

Diketahui Pilpres 2019 akan digelar 17 April 2019.

Pesertanya terdiri dua pasangan capres dan wapres.

Capres Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga.

Saat ini Pilpres memasuki masa kampanye juga bersamaan dengan masa kampanye Pileg.

Adapun debat capres dan cawapres tahap dua akan berlangsung 17 Februari 2019 mendatang.

Tema yang dibahas energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Terkini, kubu capres dan cawapres  saling memanasi.

 Di ILC TV One, Tangis Mulan Jameela Pecah Saat Ceritakan Detik-detik Ahmad Dhani Diangkut

 Kakek 89 Tahun Tembak PSK Langganannya Gara-gara Tak Mau Lagi Melayani

 Buronan Rampok Sadis Tertangkap Setelah Cabuli Keponakan Berusia 9 Tahun di Lampung

 Lihat Peruntungan Kamu 2019, Ini Cara Mengetahui Shio Berdasarkan Tahun Lahir

 Ayah di Kupang Cabuli Anak Kandungnya Berkali-kali, Terbongkar Berawal dari Curhat Via HP

Terbaru, Jokowi 'menyerang' pasangan Prabowo-Sandi dengan menyebut pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi pemilihan presiden 2019.

Akibat menggunakan konsultan asing itu, menurut Jokowi, strategi kampanye yang digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.

"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan itu saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu (3/2/2019).

Presiden Jokowi tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandi. Namun, ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.

"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi.

Jokowi mencontohkan soal hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos.

Juga mengenai hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

Jokowi juga sempat menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing.

"Silakan pakai konsultan asing dan perusahaan asing sebagai partner asal ada proses transfer of knowledge and expertise ke kita," tutur dia.

Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.

"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia.

Bantahan

Wakil Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dhimam Abror bantah pernyataan Joko Widodo, calon presiden nomor 01.

"Tidak ada konsultan asing cukup kami produk lokal saja," ujar Dhimam saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/2/2019).

Dhimam mengatakan, pernyataan Jokowi tersebut tidak masuk akal, sebab menyimpulkan Prabowo sebagai antek asing karena menggunakan jasa konsultan asing.

 "Naif banget logika Jokowi untuk menyerang balik dia antek asing terus nuduh kami pakai konsultan asing dan menyimpulkan Prabowo antek asing. Cetek banget logikanya," kata Dhimam Abror.

Dhimam Abror menjelaskan, pada era globalisasi, berbagai proyek pemerintah dan instansi banyak menggunakan konsultan asing.

Namun hal itu tidak dapat menjadi indikator bahwa suatu negara dikatakan sebagai kaki tangan atau diperalat oleh asing selama terdapat hubungan kerja profesional.

"Antek asing adalah kalau kita menjual proyek-proyek kepada asing padagal tenaga-tenaga kita ada dan jauh lebih mampu," ucap Dhimam Abror.

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved