Tribun Lampung Barat
12 Gajah Liar Masuk Kampung Serbu Tanaman Pisang Milik Warga, TNBBS dan Masyarakat Lakukan Ronda
TNBBS menyatakan sudah melakukan upaya menghalau kawanan gajah liar yang masuk perkampungan warga di Pekon Roworejo dan Siderejo, Suoh, Lampung Barat.
Penulis: Romi Rinando | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Lampung : Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) menyatakan sudah melakukan upaya menghalau kawanan gajah liar yang masuk perkampungan warga di Pekon Roworejo dan Siderejo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat.
Menurut Humas TNBBS Decis Maroba, bersama masyarakat dan aparat pemda, mitra, dan masyarakat sudah melakukan ronda menghalau gajah agar tidak masuk kawasaan perkampungan.
“Tim kita bersama masyarakat sudah berupaya menghalau gajah, dan sampai saat ini tidak ada korban,” ujar Decis Maroba, Minggu (17/2/2019).
• Dua Gajah Bernama Kartijah dan Bunga di Taman Nasional Way Kambas Sedang Bunting
Dia mengatakan, tim TNBBS terus melakukan upaya persuasif menghalau gajah, dan tetap mengimbau masyarakat tidak menganggu habitat gajah liar.
“Kita ini tetap siaga, baik bersama masyarakat untuk ronda, bahkan kita juga memasang alat detekesi pada gajah betina untuk memantau pergerakaan mereka, agar bisa terpantau melaui satelit,” tandasnya
Sementara Sulki, Kepala Resort Suoh membenarkan adanya kawanan gajah liar yang masuk ke perkampungan Desa Roworejo dan Siderejo, dan sampai saat ini tidak ada korban.
“Sampai saat ini kita terus melakukan ronda sejak awal bulan, menghalau gajah, sejauh ini kawanan gajah itu hanya merusak gubuk dan pondok di kebun warga, dan tanaman pisang–pisang milik warga,” kata Sulki
• Pemprov Ajak BKSDA dan Aktivis Lingkungan Atasi Masalah Gajah Liar di Semaka Tanggamus
Dia menjelaskan, kawanan gajah liar yang masuk ke perkampungan warga berjumlah 12 ekor.
Dan sejauh ini, warga masyarakat bersama aparat TNBBS dan pemda terus siaga mengahalau gajah agar tidak masuk kampung.
Adapun cara yang digunakan masih tradisional mulai membawa kentongan sampai membawa obor di perbatasan kampung-kampung.
“Kalau tadi pagi (minggu) terpantau di Desa Roworejo, Suoh, jaraknya masih 500 meter dari perkampungan warga. Dan kita terus koordinasi dengan aparat pemerintah, untuk melakukan ronda setiap hari. Kalau jumlah personel yang ronda bisa sampai 50 orang setiap hari,” pungkasnya.
(*)