Anang Histeris Lihat Krisdayanti Nyabu di Kamar, Kisah Kelam Sang Diva sebagai Pecandu Narkoba

Anang Histeris Lihat Krisdayanti Nyabu di Kamar, Kisah Kelam Sang Diva sebagai Pecandu Narkoba

Instagram Krisdayantiraullemos/net
Anang Hermansydah dan Krisdayanti 

Anang Histeris Lihat Krisdayanti Nyabu di Kamar, Kisah Kelam Sang Diva sebagai Pecandu Narkoba

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Terlena dengan popularitas artis, Kirsdayanti blakan-blakan tentang masa lalunya yang kelam karena jeratan narkoba. Krisdayanti tak hanya sekadar coba-coba, tapi ternyata menjadi pecandu berat narkoba.

Kisah Krisdayanti pecandu narkoba terungkap dalam pengakuan Krisdayanti saat ia menjadi diva di puncak popularitas.

Karier Krisdayanti sebagai artis bahkan nyaris hancur saat menjadi pecandu narkoba kelas berat dan terlena dalam buaian racun obat terlarang.

Keluarganya pun hampir berantakan gara-gara Krisdayanti kecanduan narkoba. Suami Krisdayanti, Anang Hermansyah pernah memergokinya sedang memakai narkoba.

Kala itu Krisdayanti masih berstatus sebagai istri Anang Hermansyah.

Pada masa itu, Krisdayanti dan Anang memang tengah menikmati puncak popularitas. Karier sebagai penyanyi meroket.

Lewat buku Catatan Hati Krisdayanti My Life, My Secret, terbitan Gramedia, Krisdayanti menguak bagaimana Anang Hermansyah memergokinya memakai narkoba.

Krisdayanti mengisahkan, Anang Hermansyah mendapati istrinya menikmati shabu dalam kamar tidur.

Beruntung, Anang yang pernah menjadi santri di sebuah pondok pesantren di Jember, Jawa Timur dapat membantunya.

PIKIRANKU terbang... Masalahku melayang... Kecemasanku hilang... Aku mengendus dan terus mengendus lagi. Aku mulai dikuasai gelinjang nikmat yang sangat asing tapi mengikat.

Begitu tulis Krisdayanti dalam buku Catatan Hati Krisdayanti My Life, My Secret.

Krisdayanti dan Anang Hermansyah
Krisdayanti dan Anang Hermansyah (Kolase Instagram Krisdayanti/net)

Krisdayanti mengisahkan kenikmatan semu yang pernah diperolehnya 11 tahun lalu ketika mabuk sabu-sabu untuk mengisi kehampaan hati dan pikiran di tengah melejitnya karier di dunia tarik suara.

"Herannya, karierku semakin membaik. Anang semakin melaju dengan kesibukannya di studio.

Jadwal manggungku kian melimpah dengan honor yang sangat baik.

Dan aku tetap memakai...shabu! Sungguh gila. Edan!," ujar Krisdayanti.

Selby, sang manajer, mulai mengingatkan Krisdayanti mengenai kebiasan buruk mengonsumsi shabu.

Kondisi kesehatan perempuan kelahiran 24 Mei 1975 itu mulai anjlok.

Kantong matanya menghitam, bibir kering, dan mata kuyu.

"Aku tak bisa menghentikan shabu! Sia-sia saja aku berharap sembuh dengan segera, karena sakauw telah meracuniku setiap hari, setiap detik," katanya.

Tak pelak, ia mulai berani membawa sabu ke rumahnya, terus membeli sabu dan menyiapkan bong.

Yanti, panggilan akrab Krisdayanti, bahkan nekat memesan sabu kepada bandar narkoba untuk diantar ke rumahnya

"Itu (memesan shabu kepada bandar) lebih baik daripada aku menghubungi teman-teman pemakai. Tentu aku memanggil bandar jika Anang tidak ada di rumah," ungkapnya.

Transaksi berlangsung cepat di teras rumah, tak ada yang melihat dan tak ada yang curiga.

Namun kebiasaan memanggil bandar ke rumah itulah yang kemudian menguak tabir yang disimpan Yanti sehingga suaminya mengetahui.

Pada suatu siang, seorang bandar datang mengantar sabu pesanan Yanti. Rupanya sang bandar tak langsung pulang, tapi istirahat sebentar di ruang tamu sambil merokok.

"Asbak di meja penuh dengan puntung rokok. Pikiranku terarah sepenuhnya pada shabu yang siap kunikmati. Mataku luput dari pemandangan puntung rokok di asbak," katanya.

Mendadak Anang pulang. Ia jadi terheran-heran karena di asbak banyak puntung rokok.

Kecurigaan membuncah. Menjawab pertanyaan suaminya, Krisdayanti secara serampangan mengatakan baru saja kerabat dekatnya datang.

Terapi Unik

Anang tidak percaya begitu saja. Para pembantu rumah tangga hanya menggelengkan kepala ketika ditanya Anang apakah saudara dekat yang bernama Budi baru saja datang ke rumah itu.

instagram.com/ashanty_ash -
(kiri-kanan) Raul Lemos, Anang Hermanyah, Ashanty dan Krisdayanti.
instagram.com/ashanty_ash - (kiri-kanan) Raul Lemos, Anang Hermanyah, Ashanty dan Krisdayanti. ()

Anang bertambah terperanjat ketika masuk kamar didapati Yanti sedang menikmati sabu.

"Anang menjerit histeris. Anang memelukku. Ia syok. Entah berapa lama ia menangis. Aku hanya meringkuk takut dan bersalah di pojok tempat tidur. Aku menangis," ujar KD.

Selanjutnya terjadi melodrama sepanjang malam. "Malam itu kami tak bisa melepaskan pelukan dan terus menangis," kenang Yanti.

Anang juga memberitahu ibu Yanti dan Yuni Shara (kakak kandung KD) mengenai aib itu.

Setelah menenangkan diri beberapa hari, Anang membawa Yanti ke sebuah pondok pesantren di Jember, tempat dulu ia pernah menjadi santri.

"Setiap hari aku salat dengan khusyuk, didoakan oleh para kiai dan melakoni hidup murni.

Makan minum seadanya, bekerja, dan memperkuat keimanan. Sepanjang itulah Anang tak pernah pergi dari sisiku," katanya

Kiai di pesantren itu menggunakan terapi unik untuk membantu Krisdayanti. KD diminta tidur di atas batu di tengah alam terbuka.

"Berhari-hari aku tidur dalam kepungan rasa dingin yang menggigit di atas batu keras itu, ditemani Anang. Pagi-pagi, aku bangun dengan rasa segar yang tak pernah kurasakan," ungkap Yanti

Peristiwa yang tak dapat dilupakannya, ketika bangun di pagi hari sejumlah warga setempat mengerumuni Yanti dan Anang, dengan wajah penasaran.

Ajaib, terapi unik itu, ditambah dialog dengan para kiai memulihkan kondisi KD dari kekosongan jiwa dan kecanduan narkoba. "Anang membawaku pulang setelah yakin aku benar-benar telah terlepas dari narkoba.

Kugenggam tangan Anang selama dalam pesawat. Alhamdulillah, aku mempunyai suami setegar dan sebaik dia," kata personel DI3VA tersebut. 

Kehidupan Krisdayanti Sekarang

Krisdayanti kini telah merajut kehidupan baru dengan Raul Lemos suami keduanya.

Berbeda dengan pernikahan dengan Anang Hermansyah, Krisdayanti mengaku lebih bahagia

3 Tahun menikah, Krisdayanti banyak belajar adat atau kebiasaan yang serta cara pandang Raul lemos.

“Setiap hari penyesuaian. Terus terang suami mau mengangkat saya selevel dengannya. Dia selalu bilang, 'Mungkin saya secara akademis enggak pintar, tetapi pengalaman saya jauh lebih berarti untuk membuat level kamu terangkat,’” KD mengingat ucapan Raul.

KD akui tidak mudah mengimbangi Raul. Tidak nyambung saat mengobrol, misalnya, KD bisa kena omel Raul. Ia harus fokus.

Keluarga Krisdayanti dan Raul
Keluarga Krisdayanti dan Raul (instagram)

“Saya dulu enggak fokus. Lagi mengobrol apa, pikiran ke mana-mana. Nah setelah hidup bersama Raul Lemos, saya jauh lebih tenang dan ternyata saya juga punya konsep berpikir yang lebih tenang. Lebih fokus. Bukan apa-apa, obrolan hari ini bisa saja diulang lagi oleh Raul sepuluh hari lagi. Kalau enggak nyambung, dia bisa memarahi saya,” ungkapnya.

Istrinya berkarier di dunia hiburan, Raul tidak melarang. Dukungan agar KD terus berkarya selalu diberikan. Tak jarang Raul menemani.

Menginjak tahun ke-4, KD semakin tahu arah berpikir dan keinginan suaminya. Fokusnya tidak lagi pecah.

Ia memahami setiap obrolan Raul, sering membahas kondisi politik dua negara, Indonesia dan Timor Leste.

“Begitulah cara dia mengetes saya. Bicara politik dua negara, Indonesia dan Timor, dan saya harus pahami keduanya. Jadi saya bersyukur, cukup bisa menjadi partner dan istri yang membanggakan suami,” ucap KD dengan wajah berseri.

KD merasa menjadi wanita paling beruntung. Wanita yang lebih percaya diri. Raul tidak hanya berada di baris terdepan membelanya saat diserang para hater, tapi juga penyayang dan perhatian.

Apalagi dengan anak-anak yang cantik dan ganteng, semua terasa sempurna. Dengan dua anak ini, saya diminta total di sini (mengurus rumah tangga).

Makanya sampai sekarang saya punya doa khusus untuk empat anak saya supaya pintar.

Merekalah yang bisa menjadikan saya wanita seutuhnya. Di tahun kelima inilah saya merasa seperti itu,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved