Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto: Informasi Harus Cepat, Tepat, dan Akurat

Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto: Informasi yang disajikan harus cepat, tepat, dan akurat.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Safruddin
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Manajemen Tribun Lampung foto bersama Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto dan jajaran di ruang kerja Kapolda, Selasa (19/2/2019). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi membuat dunia terbagi tiga.

Yakni dunia nyata, dunia akhirat dan satu lagi dunia maya. Kondisi ini kata Kapolda, mau tidak mau karena perkembangan zaman manusia harus masuk ke dunia maya.

"Dulu telepon masih pakai kabel sekarang telepon gak pakai kabel, apalagi kalau ke depan," kata Kapolda saat menerima kunjungan silaturahmi manajemen Tribun Lampung di ruang kerjanya, Selasa (19/2).

Padi Reborn Ajak Gubernur dan Kapolda Lampung Terbang ke Masa Lalu

Kapolda didampingi Kabid Humas Kombes Pol Sulistyaningsih, Dir Reskrimum Kombes Pol Bobby Marpaung, Dirkrimsus Kombes Pol Subakti, Dir Resnarkoba Kombes Pol Shobarmen dan Wadir Intelkam AKBP Ronalzie Agus SIK.

Dari Tribun Lampung hadir Pemimpin Redaksi Andi Asmadi, Pemimpin Perusahaan Ellys Rahmayani bersama sejumlah manajer dan staf.

Maka sejalan dengan perkembangan teknologi tersebut, lanjut Purwadi ada tiga prioritas kerja. Yakni peningkatan kinerja, perbaikan culture (budaya) dan manajemen media.

"Yang paling utama manajemen media, dibagi dua media konvensional dan media sosial," ujarnya.

Menurut Kapolda, pemberitaan saat ini harus cepat, tepat, dan akurat. Tapi kadang cepat tepat sudah dapat, tapi akuratnya tidak, karena terburu-buru keterangan tersangka (ditulis) begitu saja.

Jenderal bintang dua ini pun berbagi kisah saat pernah mengekspose tentang pelaku bom di mana dwajah para pelaku bom bunuh diri ditampilkan.

"Waktu itu diprotes sama partner saya dari Jepang, karena keluarga masih ada, maka pasti jadi beban nantinya," ujarnya.

Kapolda menuturkan, di Jepang penjahat atau pelanggar hukum tidak diekspose wajahnya, karena mereka memiliki hak.

"Makanya kalau ekspose saya tanyain tersangka mau difoto gak kalau gak tidak saya kasih izin karena hak dia," ujranya.

Dokter Asal Lampung Selatan Gagas Gerakan Sedekah Lewat Gerobak Sedekah

Masalah SDM

Kapolda menegaskan penyidik polisi wajib mengenyam pendidikan sarjana. Ini dilakukan demi memenuhi terbatasnya sumber daya manusia (SDM) di institusi polisi. "Kalau jaksa memang harus S1. Jadi kalau penyidik harus S1," katanya.

Purwadi mengatakan, institusi polisi sangat kompleks dan besar. "Yang real kami rekrut Bintara, masuk pendidikan 7 bulan, keluar langsung jadi praktisi," ujarnya.

Sehingga polisi bintara dipaksa untuk langsung ke lapangan dan bekerja melayani masyarakat.

Lulusan Akademi Kepolisian 1988 ini memaparkan kebijakannya memimpin Polda Lampung.

Anggota wajib proaktif, partnership, problem solving. "Polri sebagai penegak hukum harus bersikap proaktif," katanya.

Polisi juga tidak bisa berdiri sendiri perlu berjalan beriringan, perlu partnership. Seperti Natal dan Tahun Baru lalu ada bencana, padahal tol juga baru dibuka.

"Padahal personil ditempatkan di tol dan pam kampanye, ya jadi personelnya diputar-putar, personilnya itu-itu saja. Untung ada TNI bisa membantu, itulah partnership," ujarnya.

Namun, kata Purwadi, Polisi sebagai pelayanan publik juga diawasi. "Gak jauh dari instansi lainnya, kami diawasi Komnas HAM," ujarnya.

Selain menjelaskan soal SDM, Purwadi mengatakan Kamis depan pihaknya akan melakukan bakti sosial bersih-bersih sampah di pantai.

Sasarannya adalah di Sukaraja karena di sana dianggap kotor dengan sampah. Ini merupakan dukungan Polda melalui Polairud untuk pemerintah daerah.(hanif mustafa)

Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto dan Ridho Ficardo Konvoi Naik Motor Lewat Jalan Tol Lampung

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved