Berita Lampung

6 Kecamatan di Tanggamus Terdampak Banjir dan Longsor

Wahyu Hidayat menuturkan, curah hujan tinggi di memicu meluapnya air sungai hingga menjebol tanggul penahan.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok BPBD Lampung
TERDAMPAK BANJIR - Hujan deras tanpa henti sejak Jumat malam hingga Sabtu (6/9/2025) siang membuat enam kecamatan di Kabupaten Tanggamus, Lampung, terdampak banjir dan tanah longsor. 

Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Hujan deras tanpa henti sejak Jumat malam hingga Sabtu (6/9/2025) siang membuat enam kecamatan di Kabupaten Tanggamus, Lampung, terdampak banjir dan tanah longsor. 

Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat menuturkan, curah hujan tinggi di memicu meluapnya air sungai hingga menjebol tanggul penahan.

Akibatnya, air bah merendam permukiman warga dan menghambat aktivitas warga setidaknya sembilan desa di enam kecamatan.

"Luapan air sungai yang tidak tertampung drainase lingkungan memperburuk kondisi, sehingga banjir dengan cepat meluas," ujar Wahyu, Minggu (7/9/2025).

Wahyu menyatakan, pihaknya bersama tim gabungan dari berbagai instansi telah terjun ke lokasi melakukan penanganan darurat di lokasi kejadian.

Tidak hanya banjir, hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik perbukitan. 

"Material longsoran, berupa tanah dan batu, menimbun badan jalan dan bahkan satu unit rumah warga," jelas Wahyu.

Kondisi ini bahkan sempat membuat akses jalan terputus total, sehingga menyulitkan proses evakuasi dan pengiriman bantuan.

Adapun wilayah yang terdampak adalah Desa Putih Doh, Pekon Doh, dan Kacamarga di Kecamatan Cukuh Balak.

Kemudian Desa Negeri Kelumbayan, Napal, dan Susuk di Kecamatan Kelumbayan.

Lalu Desa Srikaton di Kecamatan Semaka, Desa Tegineneng dan Ampai di Kecamatan Limau. 

Wahyu bersyukur tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ucap Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan saat ini tim gabungan dari BPBD, aparat setempat, dan relawan terus bekerja sama untuk membersihkan material longsor menggunakan alat berat.

Dia pun menyebut jika pendataan kerusakan dan kerugian masih terus dilakukan.

"Penanganan darurat menjadi fokus utama untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak," Imbuhnya.

Wahyu juga menambahkan bahwa koordinasi intensif terus dilakukan dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan bantuan logistik dan kebutuhan dasar dapat segera disalurkan kepada para korban banjir dan tanah longsor.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved