Tribun Bandar Lampung
Demo HMI Cabang Bandar Lampung di Kantor BBWSMS Berujung Bentrok, Ada Korban Luka-luka
HMI Bandar Lampung bentrok dengan pegawai Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung
Penulis: hanif mustafa | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Terjadi kerusuhan di Kantor Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Bandar Lampung, Rabu 20 Februari 2019.
Informasi yang dihimpun, kerusuhan ini berawal dari aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung.
Aksi makin memanas saat peserta demonstrasi tidak dapat bertemu dengan pimpinan Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung.
Massa pun memaksa masuk, aksi dorong mendorong pun tak terelakkan hingga memecahkan kaca dan jatuh satu korban.
Kapolsek Telukbetung Selatan Kompol Yana membenarkan atas peristiwa ini.
"Ya benar, kejadian sekitar pukul 14.30 wib," ungkapnya.
• Lowongan Kerja di PT PELNI (Persero), Tersedia 3 Lowongan, Cek di Sini Persyaratannya
Kata Yana, keributan ini terjadi antara antara massa pengunjuk rasa dengan pegawai Balai Besar.
Yana menduga kerusuhan dipicu dari aksi provokasi oleh pihak pegawai balai besar (security).
"Jadi pihak pegawai ini mencoba mendorong massa, tapi pengunjuk rasa tidak terima dengan dorongan tersebut," jelasnya.
"Kemudian pengunjuk rasa mencoba untuk memukul secara beramai-ramai terhadap security tersebut," imbuhnya.
Akibat keributan yang terjadi, kata Yana, mengakibatkan jatuh satu korban dari pihak Pegawai kantor Balai besar.
"Korban alami pecah kepala dan langsung dilarikan ke rumah sakit, kemudian satu unit kaca depan kantor mengalami kerusakan," tandasnya.
Salah Alamat
Pejabat Penyidik Direktorat Jendral Sumber Daya Air Kementrian PUPR Yusen Kaisalin mengatakan aksi demonstrasi yang dilakukan kader HMI salah alamat.
"Jika mengacu surat, masalahnya bukan dalam ranah kami itu rerkait validasi pembebasan lahan," ujarnya.
Yusen mengatakan, pihaknya gak tahu aksi demonstrasi ini.
"Maka personel kami gak tahu kedatangan massa. Saya berfikir apakah ada pemberitahuan sebelumnya, kalau ada biasanya polisi berjaga," tuturnya.
Yusen mengatakan para pendemo juga langsung masuk ke halaman yang bukan peruntukan untuk demonstrasi.
"Kemudian massa sebanyak 50 orang menggelar orasi, dan memaksa bertemu pimpinan hingga terjadi bentrok hingga kaca pecah hingga ada yang pecah kepala," katanya.
Lanjut ke ranah hukum
Yusen mengatakan akibat bentrokan ini pihaknya mengalami luka-luka.
"Pegawai kami memar ada 4 dan satu pecah kepala," ucapnya.
Yusen mengaku akan melanjutkan hal ini ke ranah hukum karena sudah menyangkut penganiayaan.
• Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Bakal Relokasi PKL di Dua Jalan Ini
"Kalau yang sudah melalukan penganiyaan kami lanjutkan proses hukum, dan soal kaca pecah tentu pimpinan akan melaporkan tentang pengrusakan," tandasnya.
Robek 5 centimeter
Rasdam (55), OB Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, alami luka robek di kepala sepanjang 5 centimeter.
Rasdam pun mengaku tidak tahu yang memukul siapa lantaran kondisi sudah rusuh.
"Saya awalnya dari luar kaget rame-rame, saya bantulah agar massa gak masuk ruangan," katanya.

Namun tiba-tiba dari belakang, jelas Rasdam, ada pukulan menggunakan bambu yang mengarah padanya.
"Tahu tahu kepala saya sudah berdarah, dan saya dilarikan ke rumah sakit Graha Husada," akunya.
Rasdam pun menyerahkan semua ke pihak kantornya apakah akan dibawa kehukum atau tidak.
"Saya baru kali ini ada massa yang anarkis," tandasnya.
• Disdukcapil Bandar Lampung Serahkan Ribuan e-KTP ke Satpol PP
HMI juga melapor
Ketua Umum HMI Cabang Bandar Lampung Husni Mubarak mengaku pihaknya juga akan melaporkan atas bentrokan yang terjadi.
Lantaran beberapa kader HMI juga menjadi korban pemukulan.
"Kami inventarisir banyak kader kami yang dipukuli, kami segera visum, dan laporkan ke aparat," ungkapnya.
Husni pun mengakui pihak Direktorat Jendral Sumber Daya Air alami luka-luka.
"Tadi sudah dilerai, tapi dari samping ada yang keluar , terus dari depan juga kami di kepung," jelasnya.
Husni menambahkan, aksi kali ini dilakukan bertujuan untuk meminta kepada Pihak berwenang seperti Kejati Lampung, BPN Provinsi Lampung dan Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung bertindak tegas dalam berbagai masalah besar pembebasan ganti rugi lahan.
• Pemerintah Kabupaten Way Kanan Sosialisasi Kecamatan Layak Anak
Salah satunya ketimpangan pembayaran Bendungan di Way Bekarang Desa Sumberrejo Kecamatan Way Karya Kabupaten Lampung Timur, yang hingga saat ini tidak tuntas.
Kata Husni, meskipun dalam kasus itu sudah ada tersangka penyalahgunaan wewenang dan pemalsuan surat, masih saja penanganannya sangat terkesan lambat.
"Jangan sampai ada upaya dari pihak BBWS, dan juga ada pembiaran dari pihak aparat," tandasnya.