Mahasiswa Itera Tewas Bunuh Diri di Transmart Lampung, Ini yang Terjadi dengan Akun Facebooknya
Mahasiswa Itera Tewas Bunuh Diri di Transmart Lampung, Ini yang Terjadi dengan Akun Facebooknya
Penulis: taryono | Editor: muhammadazhim
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tyas Sancana Ramadan tewas bunuh diri di Transmart Lampung, Jumat 22 Februari 2019.
Warga Jalan Raden Saleh, Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, itu terjun dari gedung Transmart Lampung dengan ketinggian 40 meter ke area parkir.
Kini jenazahnya telah dikubur di pemakaman keluarga yang tak jauh dari rumah duka, Sabtu 23 Februari 2019.
Sementara itu hal yang mengejutkan terjadi pada akun Facebook almarhum.
Akun Facebook Tyas Sancana Ramadan kini tidak bisa lagi ditemukan, kemungkinan telah dihapus.
Padahal Jumat 22 Februari 2019 malam, akun tersebut masih ada alias masih bisa diakses.
Beberapa jam usai dikabarkan meninggal, akun milik Tyas dibanjiri komentar dari netizen.
Berbagai komentar pun dituliskan di akun tersebut.
Ada yang mendoakan dirinya, ada pula yang menyayangkan tindakan bunuh diri tersebut.
• Jenderal Polisi Copot 2 Polantas yang Tilang Sopir Truk di Kalimantan Timur
• Kronologi Mahasiswa Bunuh Diri di Transmart Lampung, Sebelum Lompat Disebut Nonton Bareng Pacar
• Diduga Akibat Persoalan Asmara, Inilah 5 Fakta Terkait Kasus Bunuh Diri di Transmart Lampung
• Certa Indi Astuti Beli Jersey Bayern München di Jerman, Hingga Bertemu Philipp Lahm
Juliasih Ya allah semoga dosanya diampunii
Acaree Nina Yaallah gua sedih ,gimna orgtuanya. Tolong netizen jgn bully dia emang salah bunuh diri. Kita ya mendoakan
Mutia Nanda Sari Sampe kepo dong buka facebook, hmm semoga diterima disisi allah aamii
Roy Antoni Kasihan km dx masih panjang perjalanan km tp km ahiri secepat ini smg km d ampuni dosa2nya.
Peristiwa tragis bunuh diri terjadi di pusat perbelanjaan Transmart Way Halim, Bandar Lampung, Jumat (22/2) sore.
Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera), Tyas Sancana Ramadhan (21), tewas setelah loncat dari atas gedung Transmart setinggi 40 meter.
Keberadaan Tyas mulai menghebohkan pengunjung mal sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu, Tyas sudah berada di lantai 3 Transmart.
Sejumlah pengunjung pun panik dan berusaha membujuk warga Way Huwi, Jati Agung, itu untuk turun.
Sayang, bujukan itu tak digubris sama sekali. Sekitar pukul 16.07 WIB, Tyas malah nekat loncat dari gedung setinggi 40 meter tersebut.
Kapolsek Sukarame, Kompol Mulyadi, mengatakan korban merupakan warga Jalan Raden Saleh, Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
Saat ini petugas masih mendalami motif bunuh diri tersebut.
Ia menjelaskan, Tyas datang sendirian ke Transmart dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU 150 bernopol BE 4729 VP.
Motor tersebut diparkir di samping gedung tempat korban melompat. "Motornya sudah kami amankan," kata Mulyadi, kemarin.
Seorang saksi mata, Fauziah (40) warga Tanjung Senang, mengaku sempat melihat korban di atas gedung.
Ketika itu sejumlah pengunjung membujuk Tyas supaya mengurungkan niatnya loncat dari atas gedung.
"Tapi kayaknya gak mau, kemudian dia lompat," ujarnya, Jumat.
Zaenal (50), saksi mata lainnya, juga melihat detik-detik terakhir Tyas melompat dari atas gedung.
Warga Tanjung Seneng itu bahkan sempat berniat menangkap korban.
"Saya turun dan lari ke halaman Transmart, mau nangkap," katanya.
Setelah insiden tersebut, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) untuk divisum.
Menurut Teknisi Forensik Instalasi Kamar Mayat RSUDAM, Amri Manik, jenazah korban diantar pukul 17.30 WIB.
Amri mengatakan, dari hasil pemeriksaan korban mengalami patah tulang tengkorak.
"Kemudian memar pada dahi kiri kemudian lengan kiri dan dada sisi kiri pada tungkai kiri memar, dan patah patahnya tulang tengkorak pipi kiri dan rahang bawah," jelasnya.
Apakah korban meninggal di lokasi kejadian? Amri tidak bisa memastikannya.
"Karena korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat sebelum ke sini (RSUDAM)," ucapnya.
Sekitar pukul 21.25 WIB, jenazah korban akhirnya dibawa ke rumah duka menggunakan mobil ambulans.
Kerabat Tyas yang berada di ruang Instaslasi Forensik dan Kamar Jenazah meninggalkan lokasi.
Pernah Patah Hati
Sejauh ini motif Tyas melakukan bunuh diri masih menjadi teka-teki.
Djino (76), kerabat korban, mengatakan, menyebut Tyas memang sedang patah hati. "Kata orangtuanya memang putus cinta.
Ceweknya diterima polwan," ujar Djino, saat ditemui Tribun di RSUDAM, Jumat malam.
Djino menambahkan, setelah pacarnya menjadi polisi wanita (polwan), Tyas sudah tidak pernah bertemu.
Sementara itu, mengutip dari percakapan Asnawi, ayah korban, dengan seorang dosen Itera, diketahui bahwa Tyas adalah anak pertama dari empat bersaudara. Asnawi juga tak tahu menahu motif putra sulungnya itu nekat melakukan bunuh diri.
Meski begitu, ia mengakui Tyas pernah punya pacar yang belakangan menjadi polwan.
"Kemudian gak ada komunikasi, dengan keluarga juga, masih lanjut gak tahu, tapi katanya temennya sudah putus," tandasnya dalam percakapan tersebut.
Djino menuturkan, tidak ada firasat apa pun tentang peristiwa ini.
Pada Jumat pagi, Tyas pamit pergi kuliah seperti biasa.
Namun, sore harinya keluarga kaget mendapat kabar Tyas bunuh diri dengan cara lompat dari atas gedung Transmart.
Mahasiswa Geofisika
Yoga, rekan korban, mengatakan, Tyas adalah mahasiswa Itera Prodi Geofisika Itera semester enam.
"Dia alumni SMAN 5 Bandar Lampung, dan sekarang mahasiswa Itera," ungkap Yoga.
Yoga mengaku kali terakhir bertemu korban di kampus seminggu lalu. Saat bertemu, Yoga merasa tak ada yang berbeda dari Tyas.
"Saya ketemu seminggu lalu," ujarnya.
Hisni Ashri, mahasiswi Prodi Arsitektur Itera, membenarkan hal tersebut.
Menurut Hisni, Tyas selama ini cenderung pendiam di kampus.
"Saya sempet kenal karena teman seangkatan, cuma beda jurusan. Di grup TPB (Tahap Persiapan Bersama) 9 Mahasiswa Itera, rame soal info Tyas bunuh diri," ungkap warga Natar, ini, Jumat.