PNS BKP Sulawesi Utara Dikeroyok Ayah Anak, Wajahnya Pukul Pakai Batu Berkali-kali hingga Tewas

PNS BKP Sulawesi Utara Dikeroyok Ayah Anak, Wajahnya Pukul Pakai Batu Berkali-kali hingga Tewas

Editor: taryono
tribun manado
PNS BKP Sulawesi Utara Dikeroyok Ayah Anak, Wajahnya Pukul Pakai Batu Berkali-kali hingga Tewas 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Alfons Tilaar (49) warga Mariri Dua, meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh BM dan MM warga Lolan Dua, Kabupaten Bolaang Mongondow ( Bolmong) pada Minggu (3/3/32019) sekitar pukul 22.30 Wita.

MM dan BM diketahui merupakan ayah dan anak. Keduanya sudha ditangkap kepolisian pada Rabu (6/3/2019)

Kronologi kejadian berawal saat terjadi ketegangan antara masyarakat Desa Mariri Dua dan Desa Lolan Dua Kabupaten Bolaang Mongondow ( Bolmong) pada Minggu (3/3/2016) pukul 21.00 Wita

Arsil mengalami luka robek di telinga kiri sedangkan BM mengalami luka lebam di hidung.

BM langsung pulang menggunakan sepeda motor ke rumah sedangkan Asril diantar warga setempat.

BM melaporkan peristiwa tersebut ke ayahnya, MM.

Mereka sudah melaporkan ke sangadi Desa Lolan dan mereka menyebut akan balas dendam.

Chandra Mamahe (19) Warga Lolan kepada polisi mengatakan BM dan ayahnya menggunakan mobil Avansa putih mengejar sepeda motor vario dengan nomor polisi DB 2337 DH yang dikendarai korban, Alfons Tilaar (49) warga Mariri Dua.

Sehingga korban terjatuh dari sepeda motor. BM dan ayahnya turun dari mobil.

Saat itulah, MM langsung mengambil batu dan memukulkan ke wajah korban, Alfons yang hendak bangun karena terjatuh.

MM pun memukul korban bertubi-tubi sedangkan BM menendang korban.

Mereka meninggalkan Alfons tergeletak di jalan.

Polresta Bandar Lampung Masih Kumpulkan Bukti Dugaan Penganiayaan Bendahara Dinas Pariwisata

Sering Cek Cok dan Tak Terima Diludahi Wajahnya, Pria Ini Aniaya Istrinya yang Masih di Bawah Umur

Gaji PNS Naik 5 Persen Berlaku Sejak Januari Tapi Dibayarkan Rapel April 2019, Ini Penyebabnya

UPDATE Pembobolan ATM di Lampung Walk, Diduga Pelaku 5 Orang dan Beraksi Pakai Toyota Vios

Saksi lainnya, Ompo Sumerah (46) Desa Lolan Dua mengaku mendengar keributan di lokasi kejadian.

Dia melihat korban langsung memberikan pertolongan dengan membawa korban dengan mobil pikap ke Puskemas Inbonto. 

Namun, nyawa Alfons tak tertolong sehingga meninggal pada Senin Malam.

Jenazah korban sempat diautopsi di RSUP Kandou.

Pelaku dikabarkan sudah ditangkap tim resmob Polres Kotamobagu pada Rabu siang.

Sedangkan jenazah korban Alfons direncanakan akan dimakamkan di rumah duka Desa Mariri Dua, pada Kamis 7 maret 2019 pukul 11.00 Wita.

Kasubag Humas Polres Kotamobagu AKP Rusdin Zima yang dikonfirmasi mengatakan kasus ini ditangani.

"Kami sudah melakukan penangkapan terhadap tersangka. Saat ini sementara dalam perjalanan ke Mako Polres Kotamobagu," ujarnya. 

Suasana di Rumah Duka Alfons Tilaar
Suasana di Rumah Duka Alfons Tilaar (Istimewa)

2 Bulan Pindah Tugas

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bolmong Umarudin Amba mengatakan sebelumnya Alfons merupakan Kasubag Kepegawaian BKPP Bolmong.

Namun, sudah pindah ke BKP Sulut pada 2 bulan lalu

"Kami masih membutuhkan Almarhum Alfons sebagai Kasubag Kepegawaian BKPP Bolmong, namun Ia meminta pindah ke Provinsi," ucap Amba

Bahkan sampai saat ini, jabatan Kasubag Kepegawaian BKPP Bolmong masih kosong sejak ia pindah ke Badan Ketahanan Pangan Provisi Sulut.

Alfons orangnya cepat akrab, baik, dan semua pekerjaannya selalu tuntas.

"Kami sangat kehilangan Almarhum Alfons walaupun sudah pindah ke Provinsi," tuturnya.

Deker Rompas, Sekretaris Kesbangpol Bolmong mengaku sangat kehilangan sahabat sekaligus saudara.

"Orangnya sangat baik dan cepat sekali beradaptasi dengan lingkungan pergaulan dan aktivitas," ungkapnya.

Jufri, teman Alfons turut merasakan dukacita sebab Alfons adalah motivator terbaik, salah satu putera terbaik Desa Mariri, mengabdi untuk masyarakan dan jemaat.

"Pengabdian dan budimu akan selalu kami kenang. Beristirahatlah, Tuhan menyambutmu di sorga," katanya.

Sekprov Ungkapkan Duka Cita Mendalam

Sekprov Sulut, Edwin Silangen kaget kertika memperoleh kabar kematian salah seorang PNS.

"Kami menyampaikan duka cita mendalam bagi kekuarga yang ditingalkan, jajaran Pemprov sangat prihatin atas musibah yang menimpa salah seorang PNS," ujarnya.

Ia pun meminta aparat menindak tegas para pelaku tindak pidana yang sudah menghilangkan nyawa manusia ini.

 


Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved