Kampusnya Sang Juara
KRSTI Siap Goncang Panggung Kontes Robot Indonesia 2019 di Teknokrat
Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) 2019 kembali diadakan dengan tema “Robot Penari Jaipong” di Universitas Teknokrat Indonesia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID BANDAR LAMPUNG - Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) merupakan suatu ajang kompetisi perancangan, pembuatan dan pemrograman robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa Indonesia khususnya seni tari yang telah terkenal di bumi pertiwi.
KRSTI 2019 kembali diadakan guna membangkitkan kecintaan dan pelestarian budaya budaya Nasional maka tema yang diangkat adalah “Robot Penari Jaipong”. Kegiatan KRSTI 2019 ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat Regional yang dikoordinasi dan didanai oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan institusi Perguruan Tinggi yang ditunjuk.
Universitas Teknokrat Indonesia telah ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan KRI 2019 untuk Regional I. Tim pemenang KRSTI pada Kontes tingkat Regional akan diundang untuk ikut serta pada Kontes Robot Indonesia KRI 2019 Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 19-23 Juni 2019.
Penanggung jawab Dewan Juri KRSTI, Ir. Gigih Prabowo, MT yang ditemui saat pelaksanaan Technical Meeting pada Kamis (4/4/2019) di Universitas Teknokrat Indonesia menyebutkan bahwa tujuan dari kontes robot ini adalah untuk menumbuh kembangkan kreatifitas dan minat para mahasiswa dalam teknologi maju, khususnya teknologi robotika yang selain diperuntukkan bagi industri juga diharapkan dapat membantu kegiatan manusia seharihari serta seni budaya khususnya seni tari.
“Mekanisme perlombaan secara garis besar adalah setiap peserta tim KRSTI diharuskan membuat robot humanoid sendiri, yang mampu melakukan gerak tari untuk mengikuti musik kesenian "Tari Jaipong" dan dibuat memiliki kemampuan untuk bergerak mengikuti alunan musik yang dimainkan saat lomba berlangsung. Robot harus dirancang untuk dapat mendengar alunan musik melalui Transmiter Bluetooth.” kata Gigih.
Lebih lanjut Beliau menjelaskan bahwa Robot harus dapat menari di atas arena persegi-panjang lantai berwarna berukuran masing-masing (3000x2000)mm. Tiap arena satu tim robot memiliki lima ZONA dengan ketentuan gerakan tari yang berbeda-beda, bila diurutkan dari awal hingga akhir adalah ZONA MULAI, ZONA A, ZONA B, ZONA C dan ZONA TUTUP.
“ Pada Zona Start dan Zona A, robot diharuskan melakukan gerak tari Pambuka (bukaan), Pencungan, (gerak 1-4); Pada Zona B robot melakukan gerak tari Pencungan dan ngala (mincid kendor, pencungan 3, dan mincid gancang); Pada Zona C dan Zona tutup, robot harus melakukan gerak tari Nabakeun, mincid 5, dan sembah penutup.” tambahnya.
KRSTI 2019 diikuti oleh 12 tim dari 12 universitas yang ada di Indonesia.Universitas Teknokrat Indonesia turut mengirimkan perwakilannya yaitu Tim KRAKATAU ART yang beranggotakan M. Ibnu Alfaroqi, Edi Susanto, Fika Trisnawati dengan pendamping tim yaitu Maulana Aziz Assuja.
Fika Trisnawati yang ditemui pada Kamis (4/4/2019) menjelaskan bahwa persiapantim sudah hampir 100% dan timnya sangat siap berlaga di perlombaan KRSTI 2019 “Sejak Desember 2018 tim kami telah melakukan riset, merancang dan mempersiapkan Robot ini, Target Tim KRAKATAU Art adalah menjadi juara pertama dan best design dalam ajang KRSTI 2019.” Ungkapnya.
