Bupati Cantik Luwu Utara Dipecat sebagai Ketua Gerindra: Nah, Permainan Baru Dimulai, Yang . . .
Bupati Cantik Luwu Utara Dipecat sebagai Ketua Gerindra: Nah, Permainan Baru Dimulai, Yang . . .
Bupati Cantik Luwu Utara Dipecat sebagai Ketua Gerindra: Nah, Permainan Baru Dimulai, Yang . . .
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jelang masa tenang Pemilu 2019, Ketua Partai Gerindra Luwu Utara, Indah Putri Indriani dipecat dari jabatannya di partai besutan Prabowo Subianto.
Indah Putri Indriani kini menjabat sebagai Bupati Luwu Utara (Lutra).
Pemecatan dilakukan sejak sebulan lalu tapi baru mencuat akhir-akhir ini.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani disebutkan menandatangani surat keputusan (SK) pemecatan Indah Putri Indriani sejak 6 Maret 2019.
Hanya saja, pemecatan itu baru mengemuka ke publik, Jumat (12/4/2019) pagi.

Mantan Wakil Bupati Lutra, M Arsyad Kasmar mengaku menerima SK pengangkatan dirinya sebagai Ketua Gerindra Lutra pada pukul 21.00 Wita, Kamis (11/4/2019).
Pemilu 2019 memasuki masa tenang mulai pukul 00.00 Wita, Sabtu (13/4/2019).
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku sudah menerima curahan hati (curhat) Indah Putri Indriani terkait penggantian dirinya sebagai Ketua Gerindra Lutra.

Nurdin Abdullah bahkan menyebut Indah sudah satu tim dengannya.
"Kita ini satu tim, mereka sampaikan kepada saya kok. Apapun yang terjadi pasti disampaikan.
Dia bukan ramai-ramai ke Jokowi, tapi dipecat," kata Nurdin Abdullah di Makassar.
Ancaman OTT KPK
Pekan lalu, Selasa (9/4/2019), Indah Putri Indriani bersama 23 kepala daerah lainnya di Sulsel mengikuti pertemuan tertutup dengan Gubernur di Kantor Gubernuran, Jl Jenderal Sudirman, Makassar.

Pertemuan tertutup di Gubernuran ini digelar di malam yang sama dengan pertemuan tertutup Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin bersama para pengurusa di rujab kapolda.
Nurdin Abdullah mengonfirmasikan “isi” pertemuan tertutup itu, Rabu (10/4/2019).
Menurutnya, pertemuan membahas berbagai hal seperti pencegahan korupsi seperti imbauan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) tingkat provinsi, hingga persiapan Pemilu dan partisipasi pemilih.
"Kita bahas soal penekanan KPK, kita diberikan ruang untuk memperbaiki diri. Jadi ini bukan soal politik yah.
KPK berharap jangan sampai di Sulsel ada kepala daerah kena OTT (operasi tangkap tangan).
Di sini kita bahas agar tidak ada yang kena kasus korupsi, mau di OTT atau TOT," kata Nurdin Abdullah berkelakar kepada wartawan.

Apalagi, katanya, banyak kepala daerah di Sulsel berlatar belakang sebagai ketua partai.
Salah satu yang disebut yakni Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani yang merupakan Ketua DPC Gerindra Lutra.
Pembicaraan dalam Kamar
Sebelum menerima SK pemberhentian dirinya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Lutra, Indah Putri Indriani sudah tahu bakal mengalami nasib seperti ini.
Akhir Januari 2019 lalu, Indah Putri Indriani menyampaikan curahan hati (curhat) mengenai statusnya sebagai ketua partai sekaligus bupati.

Indah Putri Indriani bersyukur karena elite DPP Gerindra sangat memahami posisinya sebagai bupati dalam Pilpres 2019.
Meski sekamar dengan Ketua Golkar Lutra, Indah Putri Indriani mengaku tidak pernah membicarakan urusan politik dengan sang suami, Muhammad Fauzi.
Indah berpaling ke suaminya dan berteriak, "Nah, permainan baru dimulai, Yang!"
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Gerindra Pecat Bupati Lutra, Isu OTT KPK dalam Pertemuan di Gubernuran, hingga Pengakuan NA