Tribun Bandar Lampung
Lembaga Quick Count Rakata Institute Rilis Hasil Survey Pilpres dan Pileg 2019. Ini Hasil Lengkapnya
Lembaga survei Lampung Rakata Institute memprediksi perempuan yang akan terpilih di parlemen masih jauh dari angka 30 persen.
Menurut Fitri, minimnya caleg perempuan yang terpilih tidak lepas dari kaderisasi partai.
“Minimnya perempuan yang berpeluang masuk ke Senayan karena sedikit sekali peluang bagi perempuan. Tidak terlepas dari kaderisasi partai politik yang belum memberikan peluang yang besar bagi perempuan,” katanya.
Chusnunia (Nunik) menceritakan pengalamannya sebagai politisi perempuan di Lampung selama sekitar 15 tahun. Menurut Bupati Lampung perempuan pertama ini, ada kendala yang dialami perempuan saat terjun ke dunia politik.
“Saya akan menceritakan dari pengalaman selama 15 tahun di dunia politik. Tantangan politisi perempuan ada beban ganda jadi faktor paling berat. Dari sudut pandang saya secara subjektif. Mulai dari waktu, bagi perempuan yang sudah berkeluarga pasti ada beban ganda. Tanggungjawab penuh di rumah tangga, berkarir kalau dimanage dengan baik jadi kelebihan,” ujarnya.
• VIDEO Live Streaming Debat Kelima Pilpres 2019 Sabtu 13 April 2019, Mulai Jam 18.00 WIB
Masih dari faktor internal, menurut dia ada hubungan yang kurang politisi perempuan dengan konstituen.
“Dua pihak (Politisi perempuan dan konstituen) sama-sama tidak PD (percaya diri) . Politisi tidak PD memastikan dia layak dipilih. Masyarakat pemilih juga gitu. Di lampung politisi perempuan sebenarnya tidak di reject (tolak) banget. Tapi ada pemilih perempuan sendiri belum yakin dengan politisi perempuan, apalagi pemilik laki-laki (memilih perempuan) masih kurang PD,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya jika dunia politik masih dikenal sebagai dunianya lelaki.
“Politisi laki-laki dengan laki-laki biasanya saling support tapi kalau perempuan beda, kadang malah saling jealose (cemburu),” ujarnya.
Terkait hasil survei Rakata minimnya perempuan terpilih, Nunik menilai ada faktor eksternal juga yang mendeskreditkan perempuan. Untuk caleg DPR RI menurut dia, faktor nomor urut sangat penting.
“Bicara DPR RI, berbeda dengan DPRD Provinsi, dan kabupaten. Nomor urut untuk caleg kabupaten/kota tidak terlalu signifikan berpengaruh. Tapi DPR RI, cukup menentukan. Dengan luas 7 atau 8 kabupatem door to door tidak memungkinkan. Jadi kerjasama dengan caleg di bawahnya provinsi dan kabupaten/kotayang harus dilakukan,” paparnya.
Selain itu, menurut dia caleg petahana kebanyakan adalah laki-laki. Sehingga perempuan harus berjuang keras untuk terpilih.
“Tambah berat klo bukan di nomor urut startegis. Nomor urut untuk DPR RI masih jadi pertimbangan pemilih. Kemudian incumbent sekarang banyak laki-lakinya. Mereka sudah Investasi sekian tahun,” tandasnya.
Nunik mengatakan ke depan sebagai politisi perempuan akan mengkader perempuan Lampung di dunia politik.
“Perempuan mari bersatu menjadi jembatan aspirasi bagi perempuan sendiri. Ke depan prioritas saya sebagai politisi di Lampung bukan hanya di partai, bagaimana kaderisasi politisi perempuan lebih maksimal lagi,” pungkasnya.
• VIDEO Live Streaming Debat Kelima Pilpres 2019 Sabtu 13 April 2019, Mulai Pukul 18.00 WIB
Hasil Survei Rakata