2 Pelaku Mutilasi Guru di Kediri Mengaku Kerap Didatangi Arwah

2 Pelaku Mutilasi Guru di Kediri Mengaku Kerap Menjerit Ketakutan Didatangi Arwah

Editor: taryono
surya
2 Pelaku Mutilasi Guru di Kediri Mengaku Kerap Didatangi Arwah 

Bahkan, warga beberapa kali melihat AS atau Aris Sugianto berdandan seperti perempuan saat berada di rumah.

"Warga sering melihat ada orang berdandan perempuan di rumah itu. Ternyata yang berdandan seperti perempuan ya AS atau Aris Sugianto itu," kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga itu menyebutkan pemuda di lingkungan pernah hendak menggerebek rumah orangtua AS atau Aris Sugianto.

Sebab, warga curiga sering ada orang berdandan perempuan dan beberapa pria di rumah itu.

Tapi, saat hendak digerebek, orang yang berdandan perempuan itu ternyata AS atau Aris Sugianto.

Pada Hari Ditemukannya Mayat Tanpa Kepala Blitar, Pelaku Pembunuh Budi Hartanto Sempat Minta Maaf pada Sang Ibu
Pada Hari Ditemukannya Mayat Tanpa Kepala Blitar, Pelaku Pembunuh Budi Hartanto Sempat Minta Maaf pada Sang Ibu (TribunMedan)

"Dia pulang dari merantau di Malaysia baru sekitar dua tahunan ini. Lalu buka usaha sendiri," kata Ketua RT 2 RW 1 Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Hadi, Jumat (12/4/2019).

Hadi mengatakan AS atau Aris Sugianto memang asli warga Desa Mangunan.

Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Tapi, orangtuanya sudah bercerai.

Ayah AS atau Aris Sugianto tinggal di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Sedangkan ibunya tinggal di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Dua saudara AS atau Aris Sugianto tinggal bersama ayahnya di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

AS atau Aris Sugianto awal juga ikut tinggal di rumah ayahnya di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Belakangan, setelah pulang dari Malaysia, AS atau Aris Sugianto tinggal bersama ibunya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Ibu AS atau Aris Sugianto juga merantau menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.

Ibunya juga baru pulang ke Blitar.

Saat ibunya berada di Malaysia, AS atau Aris Sugianto biasa tinggal di rumah ibunya sendiri.

"Kalau AS atau Aris Sugianto, orangnya biasa-biasa saja di lingkungan, tidak ada yang menonjol. Saya juga kaget ada kabar ini," ujarnya.

Penangkapan AS atau Aris Sugianto dan AP

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap dua pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto, guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang jasadnya ditemukan dalam Koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Mereka adalah AP dan  AS atau Aris Sugianto.

Pelaku pembunuhan Budi Hartanto (kanan), Budi Hartanto semasa hidup (kiri).
Pelaku pembunuhan Budi Hartanto (kanan), Budi Hartanto semasa hidup (kiri). (TribunStyle.com Kolase/Instagram/Kolase Tribun Jabar/istimewa/pmjnews)

Satu dari dua pelaku, AS atau Aris Sugianto yang ditangkap polisi merupakan warga Kabupaten Blitar.

"Satu pelaku asal Kabupaten Blitar, tapi yang bersangkutan domisili di Kediri," tulis Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Jumat (12/4/2019).

AS atau Aris Sugianto tercatat sebagai warga Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Jarak rumah AS atau Aris Sugianto dengan lokasi penemuan jasad korban sekitar 1,5 kilometer.

Sedangkan AP atau Ajis Prakoso ditangkap polisi saat naik bus menuju Jakarta. Dia berinisial AP.

Pelaku pemutilasi guru honorer ini ditangkap saat berada dalam bus di Tol Dalam Kota Tegal Parang, Jakarta Selatan, Jumat (12/4/2019) pukul 07.50 WIB.

Penangkapan itu disampaikan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf. Ia mengatakan, penangkapan pelaku dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari Polda Jawa Timur terkait ciri-ciri pelaku itu.

Saat itu, pelaku diperkirakan berada di dalam bus menuju Jakarta.

"Informasi dari Ditreskrimum Polda Jatim, pelaku mutilasi segera akan ke Jakarta dengan menggunakan bus. Kami lakukan penyekatan jalan tol termasuk di pintu masuk Cikarang utama," kata Yusuf saat dikonfirmasi Kompas.com (jaringan SURYA.co.id), Jumat (12/4/2019).

Setelah penangkapan itu, polisi membuat laporan ke SPKT Polda Metro Jaya dan melimpahkan kasus tersebut ke Polda Jatim.

Potongan Kepala Guru Honorer Budi Hartanto Ditemukan Usai 9 Hari Ditemukan Koper

Teka-teki potongan kepala guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto (28) yang dibunuh dan dimultilasi terungkap usai 9 hari kasus ini dibuka.

Lokasi penemuan kepala guru honorer yang dimutilasi ini pun mengingatkan kebali kepada pernytaan paranormal yang sempat diminta bantuannya oleh keluarga Budi Hartanto.

Tak hanya potongan kepala, pelaku mutilasi guru honorer Budi Hartanto pun sudah ditangkap oleh Polda Jatim, Jumat (12/4/2019).

Sebelumnya, diketahui jenazah Budi Hartanto ini ditemukan di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, (2/4/2019) lalu.

Korban Budi Hartanto ini diketahui berprofesi sebagai guru honorer di Sekolah Dasar dan juga guru seni tari.

Saat ditemukan, jenazah Budi Hartanto yang tertelungkup di dalam koper hitam tersebut ini hanya berupa badan saja, sedangkan kepalanya terpisah.

Usai 9 hari, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengungkapkan, potongan kepala Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri  tersebut selama ini disimpan rapat oleh pelaku berinisial AP.

FOTO-FOTO Temuan Potongan Kepala Guru Honorer yang Dimutilasi, Terungkap dari Pengakuan Orang ini
FOTO-FOTO Temuan Potongan Kepala Guru Honorer yang Dimutilasi, Terungkap dari Pengakuan Orang ini (istimewa)

Penyimpanan potongan kepala Budi Hartanto ini terletak di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri paada Jumat (12/4/2019).

Lokasi potongan kepala guru honorer ini diungkap oleh pelaku AP.

Pengakuan pelaku mutilasi, membuang potongan kepala korban di Dam Sungai Bleber.

Proses penyimpanan itu, ungkap Barung, dilakukan dengan cara dipendam dalam sepetak bidang tanah di kawasan tersebut.

"Di desa Kediri itu, bagian tubuh korban dibawa AJ,"katanya pada awak media dilansir RtribunnewsBogor.com dari Surya.co.id, Jumat (12/4/2019).

Lokasi penemuan potongan kepala ini pun berjarak sekitar 20 kilometer dari lokasi penemuan koper berisi tubuh mayat.

Ketika ditemukan, potongan kepala guru honorer itu terbungkus plastik dan karung.

Barung menerangkan, kondisi potongan tubuh itu tak lagi utuh karena telah lama mengalami proses pembusukan.

"Ya karena dikubur dan sudah melewati proses pembusukan," lanjutnya.

Seusai ditemukan, potongan organ bagian kepala itu kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Setelah melalui serangkaian otopsi oleh Tim Forensik Polda Jatim, dapat dipastikan potongan kepala itu adalah Budi Hartanto.

"Kamu sudah memastikan itu kepala korban karena sudah kami identifikasi. Darahnya identik dengan darah korban," ujarnya.

guru honorer Budi Hartanto dan lokasi penemuan potongan kepalanya
guru honorer Budi Hartanto dan lokasi penemuan potongan kepalanya (kolase Surya.co.id/Instagaram)

Keluarga Budi Hartanto turut melibatkan paranormal untuk mengetahui lokasi kepala dari guru honorer tersebut

Menurut kerabat Budi Hartanto, hasil penerawangan paranormal tersebut bagian kepala dari guru honorer tersebut sudah dilarung ke sungai.

"Sudah ada upaya ke salah satu paranormal. Dari hasil penerawangannya,anggota tubuh korban sudah dilarung ke sungai," ungkap salah satu kerabat korban kepada tribunjatim, Senin (8/4/2019).

Namun tidak jelas di sungai mana bagian tubuh korban itu telah dibuang pelaku.

Sebelumnya juga ada paranormal yang menyebutkan bagian tubuh korban masih disimpan dan baru dibuang sehari setelah korban ditemukan (*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved